TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saling serang argumen soal beberapa isu politik. Kedua pihak saling menanggapi tudingan yang dipicu oleh pidato Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY yang viral di media sosial.
Dalam pidato itu SBY mengungkit Pemilihan Presiden 2024 hingga merembet ke isu kebijakan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM.
Berikut pernyataan saling serang Partai Demokrat dan Hasto Kristiyanto:
1. SBY Sebut Ada Tanda Pilres 2024 Tak Jujur
Pidato SBY disampaikan dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat pada tengah pekan kemarin di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat. SBY menyatakan akan turun gunung pada Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 karena mendapat informasi akan adanya kecurangan pada Pemilu 2024.
"Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang. Saya mendengar, mengetahui bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil,” ujar dia dalam pidatonya itu.
Menurut Presiden Indonesia ke-6 itu, konon dalam Pemilihan Presiden nanti akan diatur hanya dua pasangan capres dan cawapres saja. Dan informasinya, Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan capres-cawapresnya sendiri, bersama koalisi tentunya.
“Jahat bukan, menginjak-injak hak rakyat bukan. Pikiran seperti itu bathil, itu bukan hak mereka, Pemilu adalah hak rakyat, hak untuk memilih dan dipilih, yang berdaulat juga rakyat,” tutur SBY.
Dia juga meminta agar semua mengingat selama 10 tahun menjabat di pemerintahan, dua kali menyelenggarakan pemilu termasuk pilpres, Demokrat tidak pernah melakukan kebathilan seperti itu.
Selanjutnya: Tanggapan PDIP...