INFO NASIONAL - Anggota Komisi VIII DPR Nur Azizah Tamhid mengatakan pemerintah harus memiliki pertimbangan yang matang akan dampak yang ditimbulkan dari harga BBM naik. pasalnya, subsidi BBM saat ini dinikmati oleh orang kaya sebesar 70 persen, sedangkan subsidi LPG sebesar 76 persen justru dinikmati oleh masyarakat mampu. Adapun masyarakat miskin dan rentan yang merasakan subsidi listrik hanya sekitar 26 persen. Hal ini menunjukkan penyaluran subsidi energi tidak tepat sasaran.
Untuk itu, menurutnya pemerintah perlu segera melakukan koreksi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) agar BBM bersubsidi seperti Solar dan Pertalite hanya dijual kepada masyarakat kurang mampu, pelaku ekonomi kecil dan transportasi umum. "Pemerintah harus segera melakukan tindakan,” kata Nur Azizah.
Saat ini, Nur Azizah melanjutkan, Polri baru saja meringkus penimbun sekaligus pengoplos puluhan ton BBM bersubsidi. Kerugian negara ditaksir hingga Rp 11 miliar. “Penangkapan yang dilakukan Polri ini menjadi bukti adanya penyelundupan BBM. BBM yang disubsidi dari uang rakyat melalui pajak itu justru dinikmati oleh sektor industri," kata Nur Azizah. (*)