Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banyak Data Penduduk Bocor, Benarkah Hacker Bjorka Curi Pangkalan Data PeduliLindungi?

image-gnews
Bjorka. Istimewa
Bjorka. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Belum selesao soal kasus Brigadir J, publik lagi-lagi dihebohkan dengan kasus kebocoran data pribadi dengan tokoh sentral hacker Bjorka. Namanya mencuat usai mengaku telah mencuri data 105 juta penduduk Indonesia dari pangkalan data atau database milik Komisi Pemilihan Umum atau KPU.

105 Juta Data yang Diretas Bjorka Valid 

Bahkan, untuk membuktikan keabsahan data yang dicuri, Bjorka sempat membagikan 2 juta data tersebut secara cuma-cuma. Hasilnya, sebagaimana dikutip dari Tempo, pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menyebut bahwa data 105 juta data yang diretas Bjorka adalah valid.  

Bjorka Beberkan 1,3 Miliar Data SIM Card

Seakan tak cukup meretas 105 juta data penduduk, Bjorka berulah kembali sekaligus menunjukkan bahwa ekosistem digital di Indonesia belum aman. Kali ini, Bjorka membocorkan sebanyak 1,3 miliar data pemilik nomor telepon di Indonesia melalui proses registrasi SIM Card. 

Merujuk catatan Tempo, Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan membenarkan kasus kebocoran 1,3 miliar data tersebut. Namun, pihaknya menyebut kelalaian terletak pada penyelenggara jasa elektronik atau provider. Sementara itu, hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari para operator.  

Bjorka Diduga Retas Pangkalan Data PeduliLindungi

Lantas, sebenarnya dari mana Bjorka mampu memperoleh data-data tersebut? Walaupun pihak-pihak terkait belum memberikan rilis resmi terkait motif dan sumber data milik Bjorka, pakar keamanan siber Alfons Tanujaya menduga Bjorka mendapat data-data tersebut dari pangkalan data aplikasi PeduliLindungi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dikutip dari laman DW, dugaan tersebut berasal dari kenyataan bahwa bermodal nama dan Nomor Induk Kependudukan atau NIK saja, data PeduliLindungi sudah dapat diakses atau diretas. 

Meskipun begitu, Alfons menduga bahwa data yang diretas Bjorka adalah data PeduliLindungi yang lama atau data kisaran tahun 2021."Sekarang (tahun 2022-an) datanya sudah mulai diproteksi kan. Kalau mau lihat sertifikat sudah harus jadi member, masukkan email (surat elektronik) atau kredensial,” jelasnya 

Menurut Alfons, kasus-kasus kebocoran data belakangan ini setidaknya memberikan momentum bagi pemerintah untuk mengevaluasi ulang keamanan dan ekosistem siber di Indonesia.  

"Harusnya hal ini dilakukan dari awal-awal sebagai standar sekuriti (keamanan). Tetapi mungkin dianggap yang penting implementasi apps dan kebijakan dulu, baru sekuriti,” tambahnya ihwal geger kasus hacker Bjorka. 

ACHMAD HANIF IMADUDDIN
Baca juga : 5 Fakta Pemuda Asal Madiun Dikira Hacker Bjorka

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

DKPP Sebut Pemeriksaan Ketua dan Anggota KPU Dilanjutkan pada Sidang Berikutnya

57 hari lalu

Ilustrasi pemilu. REUTERS
DKPP Sebut Pemeriksaan Ketua dan Anggota KPU Dilanjutkan pada Sidang Berikutnya

DKPP mengatakan pemeriksaan Ketua KPU Hasyim Asy'ari dan enam anggotanya perihal dugaan kebocoran data DPT akan dilanjutkan pada sidang berikutnya


Pengamat Siber Sebut Data Internal PT KAI Dibobol Geng Ransomware Stormous

18 Januari 2024

Ilustrasi proses peretasan di era teknologi digital. (Shutterstock)
Pengamat Siber Sebut Data Internal PT KAI Dibobol Geng Ransomware Stormous

Vice President Public Relations PT KAI Joni Martinus menanggapi isu yang beredar terkait perusahaannya telah terkena serangan ransomware.


Dugaan Kebocoran Data KAI, CISSReC Minta Karyawan Diberi Edukasi Keamanan Siber

17 Januari 2024

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Dugaan Kebocoran Data KAI, CISSReC Minta Karyawan Diberi Edukasi Keamanan Siber

CISSReC menilai perlu diadakan pelatihan khusus bagi karyawan PT KAI, supaya lebih paham perihal keamanan data dan cara mencegah peretasan.


Pakar: Kebocoran Data KPU adalah Kelalaian, Bukti Tidak Menerapkan ISO 27001 dengan Baik

13 Desember 2023

Data KPU diduga diretas dan dijual di Breachforums
Pakar: Kebocoran Data KPU adalah Kelalaian, Bukti Tidak Menerapkan ISO 27001 dengan Baik

Data KPU yang bocor ini berisikan data pribadi dari daftar pemilih tetap.


Apa Kelebihan Sertifikat Tanah Elektronik? Begini Cara Mengurusnya

8 Desember 2023

Sertifikat tanah elektronik. Facebook.com
Apa Kelebihan Sertifikat Tanah Elektronik? Begini Cara Mengurusnya

Apakah itu sertifikat tanah elektronik, bagaimana keunggulannya dibanding sertifikat tanah cetak. Bagaimana cara mengurusnya?


Dugaan Kebocoran Data Pemilih Tetap, Mengapa KPU Belum Jawab Klarifikasi Kominfo?

6 Desember 2023

Mahfud MD Buka Suara Terkait Dugaan Kebocoran Data Pemilih KPU
Dugaan Kebocoran Data Pemilih Tetap, Mengapa KPU Belum Jawab Klarifikasi Kominfo?

KPU masih belum melakukan klarifikasi insiden sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik perihal dugaan kebocoran Data Pemilih Tetap.


Dugaan Data DPT Bocor, Dirjen Kominfo: Ini Motif Ekonomi

4 Desember 2023

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Usman Kansong, ketika ditemui di Kantor Kominfo, Selasa, 13 Juni 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Dugaan Data DPT Bocor, Dirjen Kominfo: Ini Motif Ekonomi

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Usman Kansong, mengatakan dugaan kebocoran data DPT 2024 berkaitan dengan motif ekonomi.


Soal Kebocoran Data DPT, Bambang Widjojanto Desak KPU Minta Maaf

4 Desember 2023

Ketua KPU Hasyim Asy'ari saat mengumumkan penetapan pasangan Capres dan Cawapres di Kantor KPU, Jakarta, Senin, 13 November 2023. KPU menetapkan tiga pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yaitu; Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, serta Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming untuk Pemilu serentak 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Soal Kebocoran Data DPT, Bambang Widjojanto Desak KPU Minta Maaf

Bambamh Widjojanto menyebut KPU harus bertanggungjawab atas kebocoran data DPT Pemilu 2024.


Data Pemilih di KPU Diduga Bocor, Bambang Widjojanto Sebut Legitimasi dan Integritas Pemilu Bisa Tergerus

4 Desember 2023

Kuasa Hukum Partai Demokrat Bambang Widjojanto didampingi pengurus partai memberikan keterangan saat sidang lanjutan gugatan AD/ART Partai Demokrat di PTUN Jakarta, Kamis, 21 Oktober 2021. TEMPO/Muhammad Hidayat
Data Pemilih di KPU Diduga Bocor, Bambang Widjojanto Sebut Legitimasi dan Integritas Pemilu Bisa Tergerus

Bambang Widjojanto menyebut fenomena ini punya dampak besar, yaitu merosotnya tingkat kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan Pemilu.


BSSN Serahkan Hasil Investigasi Kebocoran Data DPT Pemilu, Peretas Bernama Jimbo

3 Desember 2023

Mahfud MD Buka Suara Terkait Dugaan Kebocoran Data Pemilih KPU
BSSN Serahkan Hasil Investigasi Kebocoran Data DPT Pemilu, Peretas Bernama Jimbo

BSSN, pada Sabtu, 2 Desember 2023 menyerahkan hasil investigasi awal dugaan kebocoran data daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 ke Polri dan KPU.