Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Tempat Ning Imaz Mengabdi

Santri tengah mengaji kitab kuning sebagai kegiatan Ramadhan di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, 8 Juni 2016. Tempo/Hari Tri Wasono
Santri tengah mengaji kitab kuning sebagai kegiatan Ramadhan di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, 8 Juni 2016. Tempo/Hari Tri Wasono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Eko Kuntadhi, pegiat sosial media menuai kontroversi beberapa saat lalu. Hal itu tak lepas dari tindakannya yang menghina putri pengelola Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Ning Imaz pada sebuah kicauannya di Twitter.

Pondon Pesantren Lirboyo, Kediri ini merupakan salah satu ponpes ternama di Jawa Timur. Bagaimana profil Ponpes Lirboyo, tempat Ning Imaz mengabdi tersebut?

Sejarah Pondok Pesantren Lirboyo 

Mengutip dari laman kel-lirboyo.kedirikota.go.id, awalnya Lirboyo merupakan nama sebuah desa terpencil yang terletak di Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Jawa Timur.  Dahulu desa ini merupakan sarang penyamun dan perampok, hingga pada suatu ketika atas prakarsa Kyai Sholeh, seorang yang alim dari Desa Banjarmelati dan dirintis oleh salah satu menantunya yang bernama KH Abdul  Karim, seorang ulama berasal dari Magelang, Jawa Tengah.

Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Lirboyo tidak bisa dipisahkan hubungannya dengan KH. Abdul Karim. Mulanya ia menetap di Desa Lirboyo sekitar 1910 tak lama berselang setelah kelahiran putri pertamanya yang bernama Hannah dari perkawinannya dengan Nyai Khodijah atau yang dikenal dengan nama Dlomroh, putri Kyai Sholeh Banjarmelati.

Kepindahan KH. Abdul Karim ke Desa Lirboyo dilatarbelakangi dorongan dari mertuanya yang pada saat itu menjadi seorang dai. Kyai Sholeh berharap dengan menetapnya KH Abdul Karim di Lirboyo, maka syiar Islam dapat lebih luas di sana.

Selain itu, atas permohonan kepala Desa Lirboyo kepada Kyai Sholeh agar berkenan menempatkan salah satu menantunya  di Desa Lirboyo. Dengan hal ini diharapkan Lirboyo yang semula angker dan rawan kejahatan menjadi sebuah desa yang aman dan tentram.

Hingga akhirnya harapan kepala desa menjadi kenyataan. Konon ketika pertama kali kyai Abdul Karim menetap di Lirboyo, tanah tersebut diadzani, saat itu juga semalaman penduduk Lirboyo tidak bisa tidur karena perpindahan makhluk halus yang lari tunggang langgang menyelamatkan diri. Tiga puluh lima hari setelah menempati tanah wakaf tersebut, KH Abdul Karim mendirikan surau sederhana untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta.

Perkembangan Ponpes Lirboyo Saat Ini 

Dalam perjalanannya, Ponpes Lirboyo telah mengalami banyak lika liku hingga menjadi sebesar saat ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dilansir dari situs resmi Pondok Pesantren Lirboyo, awal perkembangan ponpes ini menjadi pusat studi Islam sudah dimulai sejak puluhan tahun sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan dalam peristiwa-peristiwa kemerdekaan, Pondok Pesantren Lirboyo ikut berperan dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang, seperti peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.

Santri pertama KH. Abdul Karim bernama Umar dari Madiun, selanjutnya tiba kembali siswa namanya Yusuf, Sahil, dan Somad dari Magelang. Seiring berjalannya waktu, Ponpes Lirboyo makin bertambah jumlah santrinya dan memulai dikenali oleh masyarakat baik di Kediri atau di luar Kediri.

Setelah tiga tahun dibangunnya pondok, atau bertepatan pada 1913, KH. Abdul karim mendirikan sebuah musala di area pondok dengan tujuan untuk fasilitas melaksanakan ibadah dan menuntut ilmu. Sampai sekarang ini musala itu masih tetap berdiri dengan masih menggunakan nama Mushola Lawang Songo, karena jumlah lawang atau pintu musala itu sejumlah sembilan.

Hingga kini, Pondok Pesantren Lirboyo selalu cetak kader-kader angkatan agama dan bangsa yang dalam beragam disiplin ilmu agama. Dengan menerapkan pengajaran salaf (tradisional) dengan mengharmonisasikan antara budaya dan modern, ponpes Lirboyo berhasil melahirkan para cendekiawan muslim.

DANAR TRIVASYA FIKRI 

Baca: Profil Ning Imaz, Putri Pengelola Ponpes Lirboyo yang Dihina Eko Kuntadhi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Sempat Tertinggal Rombongan, Jamah Haji Ini Ditenangkan Bupati Dhito

1 hari lalu

Sempat Tertinggal Rombongan, Jamah Haji Ini Ditenangkan Bupati Dhito

Jamaah haji yang tertinggal dari rombongan saat berangkat itu merupakan potret dinamika yang akan terjadi di Arab Saudi


Bupati Kediri Datangi Lokasi Kebakaran di Pasar Gringging

5 hari lalu

Bupati Kediri Datangi Lokasi Kebakaran di Pasar Gringging

Dugaan sementara kebakaran disebabkan karena konsleting listrik dari kabel-kabel yang terpasang di bangunan kios.


Sekolah Unggulan Gagasan Bupati Kediri Terima Siswa Dari Kalangan tak Mampu

7 hari lalu

Sekolah Unggulan Gagasan Bupati Kediri Terima Siswa Dari Kalangan tak Mampu

Bupati Kediri menginginkan anak-anak putus sekolah karena keterbatasan ekonomi bisa kembali melanjutkan pendidikannya


Wujudkan Keluarga Sejahtera, Siswa SOTH dan Selantang Diwisuda

10 hari lalu

Wujudkan Keluarga Sejahtera, Siswa SOTH dan Selantang Diwisuda

SOTH bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua dalam pengasuhan yang tepat pada balita.


Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

11 hari lalu

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.


Mas Dhito Memastikan Kualitas Para Calon Direktur Produksi PD Margomulyo

17 hari lalu

Mas Dhito Memastikan Kualitas Para Calon Direktur Produksi PD Margomulyo

Inovasi kongkrit dari direktur produksi ini diperlukan untuk memajukan PD Perkebunan Margomulyo


Bupati Kediri Siap Menangkan Ganjar

27 hari lalu

Bupati Kediri Siap Menangkan Ganjar

Bupati Kediri yang juga merupakan Kader PDI Perjuangan Hanindhito Himawan Pramana siap menangkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden Republik Indonesia pada Pilpres 2024 mendatang.


Viral Pernikahan Mewah Gus Musa dan Ning Nafisa, Penerus 2 Ponpes Besar di Jateng dan Jatim

30 hari lalu

Pondok pesantren Al-Fatah Temboro. Wikisantri.id
Viral Pernikahan Mewah Gus Musa dan Ning Nafisa, Penerus 2 Ponpes Besar di Jateng dan Jatim

Pernikahan mewah Gus Musa dan Ning Nafisa pada 5 Maret 2023 jadi viral di media sosiall. Keduanya penerus 2 ponpes besar di Jateng dan Jatim.


Profil Ponpes Al-Zaytun yang Gelar Salat Id Jemaah Campur, Tertutup hingga Tuduhan NII

41 hari lalu

Tangkapan layar foto yang diunggah akun Instagram @kepanitiaanalzaytun saat salat Idul Fitri 2023 di Ponpes Al-Zaytun, Kabupaten Indramayu. Foto: Istimewa
Profil Ponpes Al-Zaytun yang Gelar Salat Id Jemaah Campur, Tertutup hingga Tuduhan NII

Ponpes Al-Zaytun viral di media sosial lantaran jemaah perempuan dan laki-laki bercampur di saf yang sama untuk salat Id.


Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

46 hari lalu

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

Adanya bandara akan menjadikan banyak orang dari luar daerah datang ke Kabupaten Kediri.