TEMPO.CO, Jakarta - Asal nama Stadion Lukas Enembe diambil dari nama Gubernur Papua saat ini yang sedang terjerat kasus korupsi. Pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dijadwalkan Senin, 12 September 2022, akhirnya batal karena Lukas beralasan sakit. Namun, sebelumnya PPATK telah memblokir rekening milik Lukas yang berisi uang puluhan miliar rupiah.
Menurut sumber Tempo, kepemilikan uang yang mencapai 61 miliar rupiah dalam beberapa rekening bank milik Lukas tersebut dicurigai sebagai bentuk suap dan korupsi. Atas dugaan kasus tersebut, Direktorat Jenderal Imigrasi juga telah mencegah Lukas ke luar negeri hingga 7 Maret 2023.
“Ditjen Imigrasi menerima pengajuan pencegahan kepada subyek atas nama Lukas Enembe,” kata Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasia, I Nyoman Gede Surya Mataram, dalam keterangan tertulis, Senin, 12 September 2022. “Yang bersangkutan dilarang bepergian ke luar negeri selama masa pencegahan berlaku,” ujarnya.
Nama Lukas Enembe Diabadikan Jadi Nama Stadion Termegah Papua
Stadion Lukas Enembe berlokasi di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua. Proses pembangunan dimulai sejak akhir 2016 dan rampung pada April 2019. Stadion berkapasitas 40.263 penonton ini sengaja dibangun untuk menyambut penyelenggaraan PON XX Papua.
Presiden Joko Widodo mengklaim Stadion Lukas Enembe menjadi stadion termegah dan terbaik di Papua, bahkan di kawasan Asia Pasifik. “Kita bangga berada di stadion terbaik di Asia Pasifik ini,” kata Jokowi dalam pidato upacara pembukaan PON XX Papua di Stadion Lukas Enembe, Sentani, Sabtu, 2 Oktober 2021.
Mulanya, stadion yang dibangun dengan biaya senilai Rp 1,3 triliun itu bernama Stadion Papua Bangkit. Namun, saat acara peresmian pada Jumat, 23 Oktober 2020, diubah namanya menjadi Stadion Lukas Enembe. Nama tersebut diambil dari nama Gubernur Papua saat itu.
Alasan pemakaian nama Lukas Enembe karena sang gubernur dinilai berjasa dalam menjadikan Papua sebagai tuan rumah PON XX. “Ditetapkannya Lukas Enembe sebagai nama stadion merupakan penghargaan dan penghormatan terhadap seorang pemimpin Bumi Cenderawasih selama dua periode,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua, Alexander Kapisa, dikutip dari Antara.
HARIS SETYAWAN
Baca juga: Ini Kasus yang Menjerat Gubernur Papua Lukas Enembe