TEMPO.CO, Jakarta - Pihak Istana Kepresidenan angkat bicara soal demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM oleh Persatuan Alumni atau PA 212 di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat hari ini, Senin, 12 September 2022. Demo itu diperkirakan bakal dihadiri ribuan simpatisan.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan, pihaknya bakal berkoordinasi dengan pihak keamanan untuk meningkatkan keamanan di Istana Merdeka.
"Ya nanti kami koordinasikan, semoga (demo) berjalan dengan baik dan kondusif untuk menyampaikan aspirasinya," ujar Heru saat dihubungi, Senin, 12 September 2022.
Sementara itu, Sekretaris Majelis Syuro PA 212 Slamet Ma'rif menjelaskan sejumlah organisasi afiliasi PA 212 seperti Front Persaudaraan Islam (FPI) dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF) akan ikut serta dalam aksi tersebut. Slamet mengatakan demo yang dihadiri ribuan orang itu bakal digelar pukul 13.00 WIB.
Dalam poster aksi PA 212 hari ini, massa membawa tiga tuntutan. Pertama meminta pemerintah menurunkan harga BBM, menurunkan harga-harga, dan menegakkan supremasi hukum.
Aksi penolakan kenaikan harga BBM sebelumnya sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Tak cuma di Jakarta, demonstrasi itu juga terjadi di wilayah lain di Indonesia.
Pada Sabtu, 3 September 2022, Presiden Jokowi telah resmi menaikan harga BBM pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, dan pertamax non subsidi dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.
Sebagai kompensasi, pemerintah bakal memberikan BLT sebesar Rp600 ribu untuk enam bulan kepada 20,65 juta keluarga kurang mampu. Selain itu, Jokowi juga bakal menyalurkan bantuan subsidi upah yang diberikan sebesar Rp600 ribu untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.