INFO NASIONAL – Ketua MPR Bambang Soesatyo meluncurkan buku terbarunya “60 Tahun Meniti Buih di Antara Karang” di Black Stone Garage, Jakarta Selatan, Sabtu, 10 September 2022. Menurut Bamsoet, buku tersebut menceritakan perjalanan hidupnya dari kondisi susah hingga mencapai kariernya saat ini sebagai pimpinan dewan legislatif, pengusaha, dan ketua berbagai organisasi.
Kegemilangan karier yang kini dijalani, kata Bamsoet, tak lepas dari peran teman-temannya. Karena itu, peluncuran bukunya kali ini turut dihadiri oleh teman sekolahnya sejak SD hingga SMA dan juga teman kampus.
“Saya menyadari peran teman-teman sangat penting untuk perjalanan saya ke depannya. Makanya saya selalu menghindari konflik, saya tidak pernah memakai jurus memukul tetapi saya memakai jurus merangkul karena saya yakin dan percaya setiap anak tangga yang kita lalui menuju ke atas itu adalah pundak daripada kawan-kawan kita," ujarnya di hadapan ratusan undangan.
Dibesarkan sebagai anak tentara, Bamsoet yang mengaku sempat bercita-cita jadi dokter akhirnya berkuliah di Akademi Akuntansi Jayabaya. Selama jadi anak kampus, ia aktif dalam kegiatan pers mahasiswa dan rajin mengirim tulisan ke sejumlah surat kabar untuk mendapat tambahan uang.
Ketua MPR Bambang Soesatyo menggunting pita sebagai Soft Launching Black Stone Garage, Sabtu, 10 September 2022. (Foto/Tempo/Purwanta BS)
Salah satu media yang kerap menerima tulisan Bamsoet adalah surat kabar nasional Prioritas milik Surya Paloh. Siapa sangka, jurnalis senior Panda Nababan justru menawarkan posisi wartawan kepada Bamsoet.
Setelah surat kabar Prioritas dibredel pada 1987 karena mengritik pemerintahan, Bamsoet pindah ke Majalah Vista, dan berlanjut mendirikan majalah Info Bisnis. Dari sinilah, Bamsoet berkenalan dengan Aburizal Bakrie dan Agung Laksono sehingga ia didapuk menjadi Pemimpin Redaksi Harian Suara Karya milik Partai Golkar.
Perjalanan hidup tersebut, kata Bamsoet, justru menjadi berkah. “Saya merasa pilihan saya sebagai wartawan tidak salah karena dengan profesi wartawan saya bisa bertemu dengan siapa saja, mulai dari kerja yang paling bawah hingga presiden. Jaringan dan hubungan saya sebagai wartawan itulah yang saya bangun dan saya rawat, yang kemudian membawa saya kepada suatu profesi yang lain, yaitu pengusaha," ujarnya.
Demikianlah Bamsoet merangkul teman sebanyaknya, dan memanfaatkan jaringan yang ia peroleh selama jadi wartawan untuk meniti kariernya saat ini. Bahkan, memasuki usia 40-an tahun ia terus memperluas pertemanan dengan para pengusaha sehingga mendatangkan lebih banyak peluang dalam membangun bisnis.
“Intinya adalah mencari teman dan membangun jaringan, karena jaringan ini membuat saya lebih mudah membangun bisnis. Kita tahu bahwa kunci bisnis adalah trust atau kepercayaan,” tutur Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini.
Selain meluncurkan buku “60 Tahun Meniti Buih di Antara Karang” Bamsoet juga meluncurkan lima seri buku berjudul “Bunga Rampai” yang berisi kumpulan tulisannya di berbagai media selama 10 tahun terakhir. “Saya setiap hari Sabtu dan Minggu pasti mengeluarkan satu tulisan opini tentang apa yang terjadi dan berkembang hari ini. Ada yang saya kritik, ada yang saya puji, ada juga yang saya beri saran," katanya.
Ketua MPR Bambang Soesatyo merayakan ulang tahun ke-60. Perayaan berlangsung pada Sabtu, 10 September 2022 di Black Stone Garage.
Peluncuran buku karya Bamsoet kali ini bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun dirinya yang ke-60 dan Soft Launching Black Stone Garage. Karena itu, ia menyebut bahwa buku-buku yang sudah diterbitkan akan menjadi warisan untuk anak cucu dan generasi mendatang. Bamsoet pun berharap semua tulisannya dapat memberi inspirasi pada siapa pun untuk melangkah lebih baik dalam kehidupan ini.
Sementara terkait Black Stone Garage, Bamsoet bercerita awalnya ia membeli rumah di Jalan Hang Jebat, Jakarta Selatan beberapa tahun lalu, namun terbengkalai. Akhirnya ia bertemu sejumlah teman yang sepakat mendirikan tempat usaha. Black Stone Garage dikonsep mejadi tempat berkumpul para pecinta otomotif maupun komunitasnya. Terdapat sejumlah gerai otomotif seperti motor listrik hingga berbagai aksesoris. “Kalau anak motor nongkrong di kawasan Senayan City kan nggak boleh, jadi lebih baik kumpul di sini, bisa bebas,” kata dia. (*)