INFO NASIONAL - Kegiatan pariwisata di Kota Batu tetap bergerak di masa pandemi Covid-19. Wali Kota Batu Dewayanti Rumpoko mengatakan, indikasinya terlihat dari perbandingan jumlah wisatawan yang datang ternyata jauh lebih tinggi dibanding jumlah penduduk Kota Batu.
"Sebelum pandemi, jumlah wisatawan yang datang hampir 7,5 juta orang. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah penduduk Kota Batu, yakni 213.046 jiwa," kata Dewayanti Rumpoko di Rumah Dinas Wali Kota Batu. "Selama pandemi pun, perbandingan jumlah wisatawan yang datang dengan penduduk Kota Batu adalah satu berbanding sepuluh."
Baca Juga:
Saat penyebaran Covid-19 sudah mulai menurun seperti sekarang, jumlah wisatawan yang datang ke Kota Batu pun terus bertambah. "Sampai pertengahan tahun ini, kami sudah kedatangan 5 juta wisatawan. Saya rasa tahun ini angkanya bisa melebihi jumlah wisatawan sebelum pandemi," ujar Dewayanti.
Laporan Dinas Pariwisata Kota Batu menunjukkan, para wisatawan datang ke berbagai destinasi wisata. Hal ini diketahui berdasarkan jumlah penjualan karcis. "Artinya, angka ini belum termasuk wisatawan yang jalan-jalan ke tempat-tempat wisata yang tanpa tiket. Misalkan ke alun-alun, ke kafe, dan lainnya," kata Dewayanti. "Untuk kota sebagai destinasi wisata, Alhamdulillah boleh dibilang Kota Batu hanya kalah oleh Bali dan Yogyakarta."
Sementara terkait pengembangan UMKM, Pemerintah Kota Batu menggiatkan koperasi agar para pelaku usaha bisa mendapat akses permodalan untuk kembali bergerak. Salah satunya melalui pinjaman usaha bunga rendah. Ada juga program dinas sosial yang fokus membantu pengusaha berekonomi lemah maupun yang tidak punya modal.
Baca Juga:
"Kami juga mendorong UMKM agar masuk ke dunia digital melalui e-commerce," kata Dewayanti. Para pelaku UMKM dapat mengikuti pelatihan tentang pengemasan produk agar tampil menarik, membuat promosi, literasi digital, dan literasi finansial. Dengan begitu, produk mereka tak hanya dinikmati oleh wisatawan yang datang, namun juga seluruh masyarakat yang dapat mengakses e-commerce.
Terdapat lebih dari 30 ribu UMKM di Kota Batu yang membuat berbagai produk, mulai dari makanan, minuman, kerajinan tangan, dan sebagainya. Pertumbuhan ekonomi Kota Batu turut pulih seiring meredanya pandemi. Setelah terkoreksi sampai minus 10 persen di masa pandemi, pertumbuhan ekonomi membaik menjadi minus 6 persen. Dan di awal 2022, pertumbuhan ekonomi Kota Batu mencapai 5 persen.
"Pendapatan asli daerah juga bertambah, terutama dari sektor pariwisata, kuliner, dan perhotelan," kata Dewayanti Rumpoko. "Ini luar biasa dan terbukti semua orang sudah rindu jalan-jalan." (*)