INFO NASIONAL – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengajak seluruh pihak berkolaborasi dan berinvestasi dalam pembangunan Kota Jakarta yang berketahanan dan berkelanjutan.
“Waktu telah habis. Kita harus bertindak nyata sekarang dalam menghadapi perubahan iklim. Mari bergabung bersama kami membangun Jakarta yang berketahanan,” ucap Anies dalam Jakarta Investment Forum (JIF) 2022 di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 1 September 2022.
Undangan Gubernur Anies untuk berkolaborasi melalui JIF sangat tepat. JIF adalah forum investasi bertaraf internasional yang diinisiasi oleh Jakarta Investment Centre (JIC), sebuah unit pengelola promosi investasi di bawah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta. Berlangsung perdana pada 2021, ajang ini rencananya digelar tiap tahun.
JIF 2022 menawarkan berbagai proyek investasi ramah lingkungan, sesuai dengan konsep pembangunan Jakarta masa depan sebagai kota pusat bisnis dan ekonomi berskala global yang dapat bersaing dengan kota-kota besar lain di dunia.
“Ada tiga tema besar yang diangkat pada JIF tahun ini. Pertama, sistem pangan berkelanjutan Jakarta. Dua, manajemen limbah melalui penerapan ekonomi sirkular dan terakhir yakni kemitraan dengan swasta untuk investasi hijau,” tutur Gubernur Anies.
Tiga tema ini sesuai dengan tantangan yang dihadapi Jakarta dengan sebelas juta penduduknya saat ini. Anies menyebutkan jumlah kendaraan roda dua di kota ini sebanyak 12 juta dan roda empat 3 juta yang memproduksi jutaan ton karbon dioksida (CO2). Untuk mengatasinya, Pemprov DKI Jakarta menggencarkan program pembenahan layanan transportasi publik, dari MRT, revitalisasi armada TransJakarta dan angkot JakLingko menggunakan energi listrik, hingga terminal transit yang terintegrasi.
Inisiatif Pemprov DKI mengubah paradigma masyarakat terhadap transportasi publik, sehingga meraih hasil positif. “Pada 2019, jumlah pengguna angkutan umum per hari sekitar 350 ribu orang. Namun, sejak 2020, meningkat tiga kali lipat menjadi 1 juta penumpang per hari,” ungkap Anies. Transformasi besar-besaran ini juga menghasilkan penghargaan internasional, Sustainable Transport Award, pada 2021.
Upaya lain Pemprov untuk menurunkan emisi karbon dan menciptakan udara lebih bersih adalah pengembangan ruang terbuka hijau (RTH). “Sekarang kami punya 370 taman, 29 hutan kota, dan telah menanam pepohonan besar sebanyak 140.000 pohon,” kata Gubernur Anies yang membuktikan bahwa Jakarta kini memiliki orientasi pembangunan hijau dan berkelanjutan.
Ia melanjutkan, seluruh upaya ini untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang nyaman bagi penghuninya. “Kota dapat disebut sebuah kota karena ada manusianya,” ujar Gubernur Anies yang mengaku banyak belajar dari Wali Kota Rotterdam, Belanda, Ahmed Aboutaleb.
Wali Kota Rotterdam yang telah menjabat selama tiga periode itu bercerita visi dan langkahnya membangun kota pelabuhan dengan tingkat kriminal tinggi. Alih-alih menambah pasukan keamanan, Aboutaleb memilih untuk membangun warga Rotterdam.
Pemerintah Kota Rotterdam berinvestasi sekitar 40 juta Euro untuk membuat beberapa fasilitas olahraga, agar anak-anak dapat bermain dan berkembang. Selain itu, Pemkot Rotterdam membuat program untuk memperbaharui sekitar 35 ribu rumah, supaya lebih layak huni. "Inilah yang saya sebut ketangguhan sosial yang lebih jauh, bukan bangunan, bukan kabel, bukan juga jembatan. Jadi, manusia adalah aspek utama, kemudian aspek sosial kesejahteraan, baru kemudian investasi pada infrastruktur fisik," kata Aboutaleb.
Dua pandangan pemimpin visioner, Gubernur Anies Baswedan dan Wali Kota Ahmed Aboutaleb, mendapat apresiasi dari Senior Urban Development Specialist of World Bank, Luis Miguel Triveno Chan Jan. “Menarik apa yang dikatakan Gubernur, apa yang bisa kita lakukan dan kerjakan untuk menyelamatkan dunia,” ujarnya.
Bank Dunia, lanjut Luis Miguel, mendukung penuh kota-kota di dunia yang memiliki arah pembangunan hijau, seturut ancaman krisis iklim saat ini. “Karena itu, kami membantu setiap negara dan kota untuk membuat laporan tentang program mereka yang berperan dalam menghadapi perubahan iklim. Dan, kami membantu mereka dalam upaya menurunkan emisi serta menjadikan kota yang berketahanan,” tegasnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, ikut meyakinkan calon investor untuk membangun Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia. Segala upaya yang telah Jakarta lakukan, serta potensi yang dimiliki negara ini merupakan bukti positif bahwa Indonesia berada dalam jalur pembangunan berkelanjutan. “Saya yakin investasi hijau sangat krusial bagi Indonesia mencapai pertumbuhan ekononomi yang kuat dan meraih visi besar, Indonesia Maju 2045. Mari kita wujudkan bersama,” pungkas Luhut. (*)