TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengaktifkan program Bus Antikorupsi pada Selasa, 6 September 2022. Program ini sempat vakum selama 3 tahun karena pandemi Covid-19.
“Pemberantasan korupsi butuh strategi yang masif dan strategis,” kata Ketua KPK Firli Bahuri dalam acara pelepasan program itu di kantornya, Jakarta, Selasa, 6 September 2022.
Program bus ini akan mengusung tema Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi. Firli mengatakan Bus Antikorupsi diharapkan bisa menjadi simbol kehadiran KPK di tengah masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi.
Bus Antikorupsi direncanakan akan berkeliling 9 kota pada 9 September hingga 9 Oktober 2022. Sembilan kota itu di antaranya Palembang, Prabumulih, Kayu Agung, Metro, Bandar Lampung, Kalianda, Serang, Cilegon, dan Tangerang Selatan.
Sembilan kota itu mewakili 9 nilai antikorupsi, yaitu jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras. “KPK tidak akan mampu mengatasi korupsi sendirian,” kata dia.
KPK pertama kali meluncurkan Bus Antikorupsi pada 2014. Awalnya bus itu bernama bus ACLC, akronim dari Anti-Corruption Learning Center. Versi bus yang pertama meluncur berwarna hitam. Bus dilengkapi dengan 11 perangkat computer untuk peserta dan instruktur, televisi layar datar, sistem suara, layar besar berukuran 12 meter persegi, tenda hidrolik dan mini panggung, bus ini bisa digunakan untuk pelatihan di dalam dan luar bus.
Setelah diperbaiki, bus itu kini berwarna putih dan tosca. Sepanjang 2018 sampai 2019, bus itu menjelajah ke 40 kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Roadshow bus tahun ini rencananya digelar sekaligus untuk memperingati Hari Antikorupsi Sedunia yang akan digelar pada Desember 2022.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.