TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mulai bicara tentang dampak proyek Liquid Natural Gas (LNG) Lapangan Abadi di Blok Masela di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. Jokowi menyinggung soal dampak, meskipun sampai hari ini proyek tersebut belum jelas kelanjutannya sejak 2019 lalu.
Salah satu yang diperingatkan oleh Jokowi adalah soal peningkatan kebutuhan air minum di Saumlaki, ibu kota Kepulauan Tanimbar, dan sekitarnya. Sehingga, Jokowi pun meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hingga pemerintah daerah untuk mengantisipasiya.
“Kita harus mengantisipasi adanya pengembangan Blok Masela karena akan memberikan dampak kepada peningkatan tenaga kerja dan juga kebutuhan air minum,” kata Jokowi saat mengunjungi Kepulauan Tanimbar, Jumat, 2 September 2022.
Peringatan ini disampaikan Jokowi saat meninjau Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Weymomolin, Tanimbar selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Kepada Jokowi, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja mengatakan bahwa optimalisasi pengelolaan SPAM Weymomolin untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Saumlaki, Kepulauan Tanimbar yang merupakan salah satu pulau terdepan Indonesia di Maluku.
Baca Juga:
Endra menyebut optimalisasi SPAM di Saumlaki meliputi dua sistem yaitu bersumber dari mata air Weymomolin dan Bomaki melalui pembangunan intake. Lalu jaringan perpipaan untuk melayani total 5.000 sambungan rumah atau sekitar 80 persen dari warga Saumlaki.
Endra pun merespons peringatan dari Jokowi. Untuk mengatasi adanya kenaikan permintaan air minum, Ia mengakui tidak akan cukup bila hanya mengandalkan sumber mata air.
Endra menyebut Kementerian PUPR telah menyiapkan rencana teknis untuk membangun bendungan di Kepulauan Tanimbar ini. “Kami telah siapkan rencana teknisnya untuk membangun bendungan sebagai antisipasi pengembangan Blok Masela,” ucap Endra.
Janji Terbaru Jokowi soal Blok Masela
Dalam kunjugan ke Kepulauan Tanimbar ini, Jokowi juga kembali bersuara soal pengembangan Blok Masela. Tiga tahun sejak pemerintah menyetujui revisi rencana pengambangan atau plan of development (POD) pada 2019, pengerjaan proyek ini tak kunjung jalan dari yag semula ditargetkan berproduksi pada 2024.
"Blok Masela itu terus kami dorong," kata Jokowi.
Selanjutnya: Jokowi jelaskan kronologi...