TEMPO.CO, Jakarta - Ferdy Sambo mengaku tidak ikut menembak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Hal itu terungkap dalam berita acara pemeriksaan atau BAP Ferdy Sambo yang dilihat Tempo.
Dalam pengakuannya, Sambo mengatakan ia hanya memerintahkan Bhayangkara Dua Richard Eliezer atau Bharada E untuk menghajar Yosua. Dia pun mengaku panik setelah Yosua jatuh tersungkur karena ditembak Richard.
"Akhirnya saya reflek mengambil senjata Brigpol Nofriansyah Yosua jenis HS dan saya menembakkan ke dinding atas tangga beberapa kali sehingga seolah-olah ada kejadian tembak menembak," kata Ferdy dalam BAP yang sempat dilihat Tempo.
Ferdy menyatakan tak ingat berapa kali dia melepaskan tembakan ke arah dinding. Dia hanya ingat meletakkan pistol HS-9 itu di sebelah jenazah Yosua.
Setelah itu, Ferdy mengaku sempat menghampiri istrinya, Putri Candrawathi yang berada di dalam kamar. Putri disebut ketakutan dan menangis.
Ferdy pun mengaku membawa Putri keluar kamar dengan menutupi wajahnya agar tak melihat jenazah Yosua. Dia lantas memerintahkan Ricky untuk membawa Putri ke rumah pribadinya di Jalan Saguling 3 yang berjarak kurang dari satu kilometer dari rumah dinasnya.
Menit-menit Penembakan
Menurut keterangannya pada polisi, di menit-menit penembakan, Ferdy mengaku saat itu bersama Bharada E dan Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf menanyakan soal peristiwa di Magelang kepada Yosua.
"Kenapa kamu tega berbuat kurang ajar ke ibu?" kata Ferdy menirukan pertanyaannya kepada Yosua saat itu.
Selanjutnya: Yosua tak mengaku...