TEMPO.CO, Jakarta - Indikator Politik Indonesia mencatat tingkat kepercayaan publik terhadap Polri sebesar 54,2 persen. Hasil tersebut berdasarkan survei yang dilakukan dari tanggal 11-17 Agustus 2022.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, kepercayaan publik itu sangat dinamis dan dipengaruhi oleh persepsi atas kinerja dan isu yang terkait. “Kepolisian yang tahun lalu peringkat pertama itu trennya menurun. Sekarang tinggal 54 persen publik yang percaya atau sangat percaya terhadap institusi kepolisian,” ujar Burhanuddin melalui kanal YouTube Indikator Politik Indonesia, Kamis, 25 Agustus 2022.
Lembaga penegak hukum yang dibandingkan ada tiga, yaitu Kejaksaan Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Polri. Kejaksaan Agung menempati posisi pertama dengan tingkat kepercayaan 63,4 persen, disusul KPK 58,8 persen, dan Polri, 54,2 persen.
“Opini publik, trust publik seperti iman, kadang bertambah, kadang berkurang. Tergantung oleh bagaimana kinerja lembaga,” tuturnya.
Dia menjelaskan, jika survei ini dilakukan pada akhir Juli atau awal Agustus bisa jadi trust terhadap kepolisian lebih turun. Tetapi angka bisa terus berubah, apalagi masa survei ketika sidang etik terhadap Inspektur Jenderal Ferdy Sambo pada hari ini belum dilakukan.
“Kami melakukan survei setelah penetapan tersangka terhadap FS (Ferdy Sambo), Bharada E, kemudian juga timsus yang mulai melakukan gebrakan di awal-awal bulan Agustus,” ujarnya.
Burhanuddin mengatakan walau tren kepercayaan terhadap kepolisian menurun, tetapi gebrakan belakangan ini seharusnya bisa meningatkan kepercayaan publik. Itu juga tergantung dari keseriusan Polri dalam menuntaskan kasus ini. “Tentu sangat tergantung juga oleh seberapa serius pihak kepolisian dalam menyelesaikan kasus ini secara transparan,” katanya.
Metode yang digunakan dalam survei ini adalah random digit dialing (RDD), yang mana memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Sebanyak 1.229 responden dipilih melalui proses tersebut dan divalidasi serta dipindai sasarannya.
Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling. Wawancara responden dilakukan melalui telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Target populasi survei adalah Warga Negara Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Kemudian mereka terpilih adalah yang memiliki telepon.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.