Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Liku-liku Jenderal Soedirman Diangkat Panglima BKR Pertama 5 Hari Usai Kemerdekaan

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Jenderal Soedirman dalam tandu saat memimpin perang gerilya. Sejarah-negara.com
Jenderal Soedirman dalam tandu saat memimpin perang gerilya. Sejarah-negara.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Jenderal Soedirman adalah seorang perwira tinggi Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia tak lama setelah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Sebagai Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia pertama, ia adalah sosok prajurit yang dihormati di Indonesia.

Melansir dari buku 'Pertahanan Negara dan Postur TNI Ideal', ditulis Connie Rahakundini Bakrie, bahwa pembentukan TNI berawal dari pembentukan Badan Keamanan Rakyat atau BKR pada 22 Agustus 1945 oleh para pendiri bangsa dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia disingkat PPKI.

Pembentukan BKR ini dirasa perlu karena waktu itu Belanda ingin menjajah Indonesia lagi, terbukti kemudian dengan adanya Agresi Militer Belanda I dan II.

Kemudian, baru pada 3 Juni 1947 nama BKR diganti menjadi TNI. Sebelumnya mengalami pergantian nama dua kali, yakni dari Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945 dan Tentara Keselamatan Rakyat (TKR) pada 1 Januari 1945. Namun kelak kelahiran TNI diperingati setiap 5 Oktober.

Berdirinya TNI ini disahkan oleh Presiden Sukarno pada 3 Juni 1947. Jabatan Panglima TNI pertama itu diamanatkan kepada Jenderal Soedirman.

Jendral Besar Soedirman

1. Pengalaman Pekerjaan:
Guru di HIS Muhammadiyah di Cilacap.
2. Pengalaman Organisasi:
Kepanduan Hizbul Wathan.
3. Jabatan di Militer:
Panglima Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal Besar Bintang Lima.
Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat Kolonel.
Komandan Batalyon di Kroya
4. Tanda Kehormatan:
Pahlawan Pembela Kemerdekaan.

Jenderal Soedirman. Wikipedia.org

Selama masa-masa kritis perang kemerdekaan 1945-1949, TNI berhasil mewujudkan dirinya sebagai tentara rakyat, tentara revolusi, dan tentara nasional. Hingga akhirnya pada 1962, pemerintah kembali menyatukan angkatan perang dan Kepolisian Negara menjadi Angkatan Bersenjata Republika Indonesia (ABRI).

Mulai Disegani Dunia

Di awal era 1960 an ini, kekuatan bersenjata Indonesia mulai diperhitungkan di dunia. Hal itu ditandai dengan kepemilikan alutsita yang mumpuni di eranya seperti, kapal perang (KRI) pesawat pembom jarak jauh Tupolev Tu-16, jet tempur MiG dan sebagainya. Begitu juga di laut, Indonesia juga dilengkapi dengan armada tempur canggih dan modern di eranya.

Di antaranya, 12 kapal selam dan dua kapal induk untuk kapal selam yaitu, KRI Ratulangi dan KRI Thamrin. Adapun 12 kapal selam yakni, Kapal Selam Tjandrasa, Kapal Selam Tjakra 401, Kapal Selam Nanggala 402, RI Nagabanda (NBD) 403, RI Trisula (TSL) 404, RI Tjandrasa (TNS) 405, RI Nagarangsang (NRS) 406, RI Hendradjala (HAD) 407, RI Alugoro (AGR) 408, RI Widjajadanu (WDU) 409, RI Pasopati (PST) 410, RI Tjudamani (TDN) 411, RI Bramastra (BMA) 412.

Tidak hanya alutsistanya yang modern dan canggih, kemampuan tempur angkatan bersenjata Indonesia juga disegani. Salah satunya, saat Operasi Trikora, merebut Irian Barat (sekarang Papua). Saat itu, angkatan bersenjata Indonesia mampu mengusir Belanda dari Tanah Papua. Begitu juga saat Operasi Dwikora di Kalimantan. Dalam operasi tersebut, angkatan bersenjata Indonesia mampu mempermalukan pasukan elite Inggris, Special Air Service (SAS) dan Gurkha.

Di era kepemimpinan Presiden Soeharto, pada awal 1970-an kemampuan angkatan bersenjata Indonesia semakin teruji dan disegani setelah melakukan Operasi Seroja di Timor Timor (sekarang Timor Leste). Ketangguhan prajurit TNI kembali menorehkan prestasi setelah berhasil membebaskan puluhan sandera pesawat Garuda DC-9 yang dibajak teroris di Bandara Don Mueang, Bangkok, Thailand pada Maret 1981.

Memasuki era 1990-an angkatan bersenjata Indonesia kembali menunjukkan kehebatannya setelah berhasil membebaskan para peniliti Ekspedisi Lorentz 95 yang diculik separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Seiring perubahan politik nasional dan bergulirnya Reformasi 1998, di era kepemimpinan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) nama ABRI berubah menjadi TNI. Selanjutnya, proses modernisasi alutsista TNI mulai dilakukan sejak kepemimpinan Megawati Soekarnoputri hingga saat 2022 ini.

Dikutip dari situs Global Fire Power (GFP), kekuatan militer yang dimiliki Indonesia berada di peringkat 16 dari 140 negara dan yang terkuat di Asia Tenggara berdasarkan jumlah sumber daya manusia, angkatan udara, darat, dan laut, serta sumber daya alam, logistik, keuangan, dan geografi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

IDRIS BOUFAKAR
Baca juga : Kisah-kisah Dramatis dan Menggelikan Seputar Proklamasi Kemerdekaan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Suhu Politik Sebelum Peristiwa G30S 1965: Fakta-fakta Angkatan Kelima yang Diusulkan PKI

2 hari lalu

Jenderal Ahmad Yani. Wikipedia
Suhu Politik Sebelum Peristiwa G30S 1965: Fakta-fakta Angkatan Kelima yang Diusulkan PKI

Pada 1965 PKI mengusulkan Angkatan Kelima, sebuah matra militer beranggotakan buruh dan tani yang dipersenjatai. Letjen Ahmad Yani menolak ide itu.


Mengenang AH Nasution, Orang Kuat Kedua di TKR Sesudah Jenderal Soedirman

24 hari lalu

Jenderal AH Nasution. Wikipedia
Mengenang AH Nasution, Orang Kuat Kedua di TKR Sesudah Jenderal Soedirman

Jenderal AH Nasution merupakan satu diantara tiga jenderal Indonesia yang dianugerahi Jenderal Besar Bintang Lima. Ini kehidupannya.


Vespa LX 125 i-get Tawarkan Promo Kemerdekaan, Ada Voucher Rp 7,5 juta

33 hari lalu

Sejumlah model berpose pada peluncuran Vespa LX dan S i-get 125cc di Jakarta, 24 Maret 2017. Piaggio Indonesia meluncurkan Vespa LX dan S i-get yang dilengkapi dengan mesin i-get generasi terbaru dengan kapasitas mesin 125cc dan desain khusus untuk generasi muda Indonesia dengan harga peluncuran Rp. 29.900.000 on the road di Jakarta. ANTARA FOTO
Vespa LX 125 i-get Tawarkan Promo Kemerdekaan, Ada Voucher Rp 7,5 juta

PT Piaggio Indonesia telah menyiapkan promo kemerdekaan dalam setiap pembelian Vespa LX 125 i-get selama Agustus 2023.


Ketika Warga Jepang Ikut Balap Karung dan Lomba Makan Kerupuk

35 hari lalu

Warga Jepang mengikuti lomba makan kerupuk di Balai Indonesia, Tokyo, Sabtu (26/8). (ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu)
Ketika Warga Jepang Ikut Balap Karung dan Lomba Makan Kerupuk

Warga Jepang dan WNI mengikuti sejumlah perlombaan memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di Balai Indonesia, Tokyo


Menghitung Anggaran Belanja Pertahanan dan Alutsista di Masa Menhan Prabowo

37 hari lalu

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto membagikan kaos kepada relawan usai menghadiri deklarasi Gerakan PraBu di Gedung Marina, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 18 Agustus 2023. Kegiatan yang dihadiri ribuan relawan Prabowo Subianto-Budiman Sudjatmiko (PraBu) se-Jateng tersebut untuk mendukung Prabowo sebagai calon presiden pada Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Menghitung Anggaran Belanja Pertahanan dan Alutsista di Masa Menhan Prabowo

Anggaran belanja pertahanan dan alutsista Kemenhan di era Prabowo, mulai Rp109,55 triliun hingga direncanakan Rp135,44 triliun pada 2024.


Komunitas Mobil Tosca Gelar Touring untuk Rayakan Kemerdekaan

39 hari lalu

Komunitas mobil Toyota Sienta Community Indonesia (Tosca) gelar touring untuk rayakan hari kemerdekaan. (Foto: Tosca)
Komunitas Mobil Tosca Gelar Touring untuk Rayakan Kemerdekaan

Komunitas mobil Toyota Sienta Community Indonesia (Tosca) turut memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78.


Bank Indonesia Luncurkan QRIS Tuntas, Berapa Biaya Layanannya?

44 hari lalu

Para karyawan Bank Indonesia mengikuti peluncuran QRIS Tuntas di kompleks Perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Kamis 17 Agustus 2023. Bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan ke-78 Indonesia, Bank Indonesia (BI) meluncurkan Quick Response Indonesian Standard Tarik Tunai, Transfer, Setor Tunai (QRIS Tuntas) serta uji coba QRIS antarnegara (cross-border) Indonesia-Singapura. Tempo/Tony Hartawan
Bank Indonesia Luncurkan QRIS Tuntas, Berapa Biaya Layanannya?

Bank Indonesia atau BI meluncurkan QRIS Tuntas sebagai hadiah kemerdekaan Indonesia pada Kamis, 17 Agustus 2023.


Jejak Patih Marahamat Siregar, Legenda Pejuang Kemerdekaan Barumun Raya Sumatera Utara

44 hari lalu

Patih Marahamat Siregar. Foto: Istimewa
Jejak Patih Marahamat Siregar, Legenda Pejuang Kemerdekaan Barumun Raya Sumatera Utara

Patih Marahamat Siregar menjadi sosok ikon perjuangan dan semangat masyarakat Barumun Raya, Sumatera Utara.


Maknai Hari Kemerdekaan, Sandiaga Janji Majukan Pariwisata Indonesia

44 hari lalu

Sandiaga Uno saat bertemu dengan warga di Pulau Penyengat Tanjungpinang, Sabtu 29 Juli 2023. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Maknai Hari Kemerdekaan, Sandiaga Janji Majukan Pariwisata Indonesia

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berjanji akan terus berupaya memajukan pariwisata Indonesia.


10 Pahlawan Kemerdekaan Indonesia dan Profil Singkatnya

45 hari lalu

Pria kenakan pakaian menyerupai Proklamator Soekarno-Hatta membacakan teks proklamasi di acara Napak Tilas Proklamasi Republik Indonesia di Tugu Proklamasi, Jakarta, 16 Agustus 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
10 Pahlawan Kemerdekaan Indonesia dan Profil Singkatnya

Beberapa pahlawan kemerdekaan Indonesia, antara lain A.A. Maramis, Abdul Kahar Mudzakkir, Jenderal Soedirman, Chaerul Saleh, dan Adam Malik.