Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Idham Chalid, Politikus Tiga Zaman

image-gnews
KH Idham Chalid di Semarang, 1989.TEMPO/Heddy Lugito;
KH Idham Chalid di Semarang, 1989.TEMPO/Heddy Lugito;
Iklan

Pimpim NU Sejak 34 Tahun 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika NU memisahkan diri dari Partai Masyumi, Idham memutuskan terlibat di NU dan aktif melakukan konsolidasi ke dalam badan internal organisasi. Di antaranya seperti menjadi anggota Majelis Pertimbangan Politik PBNU. Tugasnya memberikan arahan dan analisa sebagai saran kepada PBNU.

Melansir situs resmi Layanan Dokumentasi Ulama dan Keislaman, Idham mewakili daerah Kalimantan menjadi anggota Parlemen Sementara Negara Kesatuan seiring jabatannya sampai tahun 1955. Selama masa kampanye Pemilu 1955, ia menjabat juga sebagai Ketua Lajnah Pemilihan Umum Nahdlatul Ulama (Lapunu).

Hasil Pemilu 1955 pun keluar, NU berhasil meraih suara peringkat ketiga. Dengan perolehan suara yang cukup besar, NU mendapatkan jatah lima menteri, termasuk satu kursi wakil perdana menteri, yang oleh PBNU diserahkan kepada Idham Chalid pada Kabinet Ali Sastroamidjojo II.

Pada Muktamar NU ke21, Idham terpilih untuk Ketua Umum PBNU. Saat itu umurnya masih 34 tahun, terbilang muda. Jabatan berlangsung sampai 1984 dan menjadikannya orang terlama yang menjadi ketua umum PBNU selama 28 tahun.

Moncer di Luar NU

Selain aktif di NU, ia berhasil meraih kursi Wakil Perdana Menteri di era kejayaan Presiden Soekarno tahun 1959. Berkat kemampuannya, dirinya ditarik sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung. Tak sampai setahun kemudian ia menjadi Wakil Ketua MPRS.

Di masa Orde Baru, karir politiknya tetap moncer. Ia dipercaya sebagai Menteri Kesejahteraan Rakyat dalam Kabinet Ampera I, Kabinet Ampera II dan Kabinet Pembangunan I. Di akhir 1970, Idham setelah wafatnya mendiang A.M Tambunan dipercaya memegang jabatan Menteri Sosial sampai akhir masa bakti Kabinet Pembangunan I pada tahun 1973.

Kembali ke NU, dengan jabatannya itu masih membawa partai ini ke dalam kancah perpolitikan Indonesia. Hanya saja pemerintah melebur seluruh partai menjadi hanya tiga partai: Golkar, PDI, dan PPP. NU tergabung di dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Idham dipercaya memimpin PPP yang dijabatnya sampai tahun 1989. Ia juga terpilih menjadi ketua MPR/DPR sampai 1977. Terakhir ia menjabat juga sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung sampai 1983.

Idham Chalid juga punya gelar Honoris Causa (HC) dari Al-Azhar University, Kairo. Sumbangsihnya kepada negara dan kemampuannya berperan ganda dalam satu situasi: sebagai ulama dan politisi diakui oleh salah satu universitas terkenal di dunia itu.

FATHUR RACHMAN

Baca juga: Idham Chalid: antara NU, Politik, dan Pendidikan untuk yang Tak Berpunya

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peserta Pertukaran Muslim Australia-Indonesia Kunjungan Kerja ke Jakarta

5 hari lalu

Sebanyak 14 peserta AIMEP Australia pada Kamis, 21 September 2023, memulai kunjungan selama seminggu ke Indonesia. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta.
Peserta Pertukaran Muslim Australia-Indonesia Kunjungan Kerja ke Jakarta

Program Pertukaran Muslim Australia-Indonesia bertujuan menghapus stereotipe, mendorong kolaborasi dan hubungan yang langgeng.


Duet Ganjar Pranowo dan Mahfud MD Dinilai Potensial dan Kuat, Ini Alasannya

7 hari lalu

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Instagram/@Ganjar_Pranowo
Duet Ganjar Pranowo dan Mahfud MD Dinilai Potensial dan Kuat, Ini Alasannya

Duet Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dinilai memiliki potensi untuk melaju pada Pilpres 2024.


Gus Yahya: Jokowi Tidak Akan Pernah Jauh dari NU dan Sebaliknya

8 hari lalu

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf (kanan) saat ditemui usai menjenguk D di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan, korban masih dirawat usai dianiaya Mario Dandy Satriyo, Minggu, 26 Februari 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
Gus Yahya: Jokowi Tidak Akan Pernah Jauh dari NU dan Sebaliknya

Yahya Cholil Staquf memastikan PBNU tak akan pernah jauh dari Presiden Jokowi.


Bagaimana Sikap NU dan Muhammadiyah soal Konflik di Pulau Rempang?

8 hari lalu

Polisi lengkap dengan peralatan anti huru hara menjaga aksi unjuk rasa warga Pulau Rempang di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau,  Senin, 11 September 2023. Aksi yang menolak rencana pemerintah merelokasi mereka tersebut berakhir ricuh. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Bagaimana Sikap NU dan Muhammadiyah soal Konflik di Pulau Rempang?

Dua ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, angkat bicara soal konflik di Pulau Rempang.


Mahfud MD Bertemu Ganjar Pranowo, Tawaran Jadi Cawapres seperti dari Jokowi pada Pilpres 2019 Lalu?

14 hari lalu

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Instagram/@Ganjar_Pranowo
Mahfud MD Bertemu Ganjar Pranowo, Tawaran Jadi Cawapres seperti dari Jokowi pada Pilpres 2019 Lalu?

Menko Polhukam Mahfud MD bertemu bakal Capres usungan PDIP Ganjar Pranowo beberapa waktu lalu. Namun, Mahfud membantah isu soal tawaran cawapres itu.


Kasus Korupsi Wakil PM Dibatalkan, Partai Pemuda Malaysia Tinggalkan Koalisi Penguasa

15 hari lalu

Politisi Malaysia Syed Saddiq Syed Abdul Rahman berbicara selama wawancara dengan Reuters di Petaling Jaya, Malaysia 3 September 2020. [REUTERS/Lim Huey Teng]
Kasus Korupsi Wakil PM Dibatalkan, Partai Pemuda Malaysia Tinggalkan Koalisi Penguasa

Aliansi Demokratik Bersatu Malaysia (MUDA) mengumumkan meninggalkan koalisi Perdana Menteri Anwar Ibrahim


Ada Komisaris hingga Aktivis, Begini Kesibukan Empat Putri Gus Dur Saat Ini

17 hari lalu

Bakal Calon Presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid berjabat tangan sebelum melakukan pertemuan di rumah Kertanegara, Jakarta, Rabu, 6 September 2023.  Yenny Wahid memberikan masukan kepada Prabowo Subianto untuk memilih anak muda menjadi Cawapresnya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ada Komisaris hingga Aktivis, Begini Kesibukan Empat Putri Gus Dur Saat Ini

Di antara empat putri Gus Dur, Yenny Wahid satu-satunya yang pernah menjadi wartawan.


Peter F Gontha Bongkar Alasan Surya Paloh Pilih Muhaimin Iskandar jadi pendamping Anies Baswedan

19 hari lalu

Peter F. Gontha. DOK/TEMPO/ Zulkarnain
Peter F Gontha Bongkar Alasan Surya Paloh Pilih Muhaimin Iskandar jadi pendamping Anies Baswedan

Surya Paloh sudah lama melihat potensi kelompok nasionalis tradisional religius yang direpresentasi kaum santri dari lingkungan NU.


Delegasi Cina Dipimpin Wakil PM Kunjungi Korea Utara, Ini Agendanya

19 hari lalu

Wakil Perdana Menteri Cina Liu Guozhong. REUTERS/Florence Lo/Poo
Delegasi Cina Dipimpin Wakil PM Kunjungi Korea Utara, Ini Agendanya

Delegasi Partai Komunis Cina dan pemerintah yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Liu Guozhong akan mengunjungi Korea Utara


Muhaimin Iskandar Bantah Seret NU Dalam Politik Praktis

20 hari lalu

Ketua Umum PKB yang juga Bakal Calon Wakil Presiden, Muhaimin Iskandar memberikan keterangan kepada awak media terkait pertemuan antara PKB dan NasDem di Gedung DPP Partai NasDem, Jakarta, Rabu, 6 September 2023. Pertemuan tersebut dilakukan setelah koalisi ini mendeklarasikan pasangan Anies-Cak Imin pada pekan lalu. Pertemuan NasDem dan PKB berlangsung secara tertutup untuk membahas rencana pemenangan Anies-Cak Imin. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Muhaimin Iskandar Bantah Seret NU Dalam Politik Praktis

Muhaimin Iskandar menyatakan tak pernah menyeret Nahdlatul Ulama sebagai organisasi dalam politik praktis.