TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Gerindra DPR RI Ahmad Muzani meminta pemerintah tidak menaikkan harga BBM bersubsidi. Menurut Muzani, kenaikan harga BBM akan berimplikasi terhadap kenaikan inflasi yang dapat menyebabkan harga-harga bahan pokok meningkat.
Muzani menyebut bahwa pemerintah telah mengalokasikan anggaran subsidi BBM senilai Rp502 triliun sampai akhir tahun. Anggaran tersebut membengkak dari sebelumnya sekitar Rp 170 triliun.
"Angka tersebut jumlahnya sangat fantastis. Namun itu semua demi menjaga optimisme rakyat agar bisa bangkit dari keterpurukan ekonomi yang menjadi tanggung jawab kita bersama. Maka, jalan satu-satunya adalah tidak menaikan harga BBM. Pemerintah harus mempertimbangkan segala opsi dalam menghadapi situasi saat ini," ujar Muzani lewat keterangan tertulis, Jumat, 19 Agustus 2022.
Untuk menekan besaran anggaran subsidi BBM tersebut, Gerindra meminta pemerintah harus cermat dalam mendapatkan sumber-sumber pendapatan negara. Misalnya melalui pajak, retribusi, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Dengan demikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus meningkat dan berkelanjutan.
"Dengan begitu, maka pemerintah harus mampu menutup kemungkinan terjadinya kebocoran anggaran terhadap APBN pada setiap belanja negara dan transfer ke daerah," ujar Wakil Ketua MPR RI itu.
Pemerintah sampai saat ini belum memutuskan kenaikan harga BBM bersubsidi. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan pemerintah masih melihat pergerakan harga minyak dunia yang tengah bergejolak.
"Harga BBM itu kan naik-turun. Kita menghadapi ketidakpastian yang luar biasa. Kita lihat saja," ujar Suahasil kepada Tempo di gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta Pusat, Senin, 15 Agustus 2022.
Kata Suahasil, pemerintah akan melakukan analisis lebih lanjut untuk mengambil kebijakan bila kebutuhan subsidi BBM kembali melambung. Apalagi sejumlah ekonom telah memperkirakan subsidi BBM bisa menembus Rp600 triliun jika penyalurannya tidak dibatasi.
"APBN punya koridor untuk dialokasikan. Kita nanti lakukan analisis harganya berapa. Kebijakannya menyesuaikan," ucap Suahasil.
Baca juga: Harga Pertalite Santer Diisukan Naik jadi Rp 10.000, Ekonom: Jokowi jadi Ragu karena ...
DEWI NURITA | FRANSISCA CHRISTY