Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Alasan Mengapa 17 Agustus Dipilih Sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia

Reporter

image-gnews
Anggota Komunitas Reenactor Bangor mementaskan sosiodrama yang meragakan reka ulang peristiwa kemerdekaan Indonesia yang bertajuk
Anggota Komunitas Reenactor Bangor mementaskan sosiodrama yang meragakan reka ulang peristiwa kemerdekaan Indonesia yang bertajuk "Gelora Bangsa" pada rangkaian Tapak Tilas Proklamasi di halaman Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2022. Sosiodrama yang menggambarkan perjalanan bangsa Indonesia untuk meraih dan mempertahankan kemerdekaan dari penjajah itu digelar dalam rangka peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta17 Agustus 1945 diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia. Pada hari itu, Presiden Soekarno memproklamasikan kemerdekaan. Peristiwa tersebut menjadi titik awal Indonesia terbebas dari para penjajahan. Lalu, apa alasan Soekarno memilih tanggal 17 Agustus sebagai hari kemerdekaan?

Peristiwa sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

- Kekalahan Jepang dalam perang Asia Pasifik

Alasan tanggal 17 Agustus sebagai hari kemerdekaan didasari oleh banyak hal. Namun begitu, ada beberapa peristiwa yang mendorong dilakukannya proklamasi kemerdekaan. Dilansir dari situs kemdikbud.go.id, peristiwa proklamasi diawali dengan insiden jatuhnya bom atom di Kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945. Kemudian, disusul dengan jatuhnya bom atom kedua di Kota Nagasaki pada 9 Agustus 1945.

Peristiwa jatuhnya bom atom tersebut mengakibatkan Jepang mengalami kekalahan dalam Perang Asia Pasifik. Wallhasil, Kaisar Jepang Hirohito memutuskan untuk menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada 14 Agustus 1945. Keputusan Jepang menyerah tanpa syarat disiarkan melalui radio nasional BBCl pada 15 Agustus 1945.

- Peristiwa Rengasdengklok

Presiden Soekarno saat pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta Pusat. ANTARA/IPHOS

Peristiwa Rengasdengklok menjadi faktor diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia. Saat itu, siaran radio nasional tentang Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu terdengar oleh golongan muda. Golongan muda tersebut, di antaranya Soekarni, Wikana, Chairul Saleh, Yusuf Kunto, dan lain-lain. Mendengar berita Jepang menyerah, mereka mendesak Soekarno untuk segera melaksanakan proklamasi kemerdekaan. Namun usulan tersebut tidak disetujui oleh golongan tua.

Ketidaksetujuan golongan tua membuat golongan muda menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945. Tujuan penculikan tersebut agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan. Namun, aksi penculikan tersebut tidak membuahkan hasil. Akhirnya, mereka sepakat untuk melaksanakan proklamasi keesokan harinya pada 17 Agustus 1945.

 Alasan Soekarno Pilih 17 Agustus sebagai Hari Kemerdekaan

 Mengutip dari tulisan Lasmidjah Hardi (1984:60) yang dimuat dalam setneg.go.id, ada beberapa alasan Soekarno memilih tanggal 17 sebagai hari kemerdekaan. Soekarno menyampaikan bahwa dirinya termasuk orang yang percaya terhadap hal-hal mistik. Menurutnya, angka 17 merupakan angka yang suci. Angka tersebut ia yakini dapat membawa harapan. Tanggal 17 Agustus jatuh pada hari Jumat legi, Jumat yang berbahagia dan suci.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, dalam Islam, Al-Quran diturunkan pada 17 Ramadan dan jumlah rakaat sholat lima waktu umat Islam adalah 17 rakaat. Maka dari itu, beliau meyakini bahwa 17 merupakan tanggal yang baik untuk melaksanakan proklamasi kemerdekaan. Kebetulan pula, pada 17 Agustus 1945 terjadi saat Ramadan di hari kesembilan. 

Demikian alasan Soekarno memilih tanggal 17 Agustus 1945 sebagai hari kemerdekaan. Untuk informasi tambahan, hari kemerdekaan Indonesia bertepatan dengan bulan suci Ramadan.

LALA DITA PANGESTU

Baca juga:  17 Tokoh Kemerdekaan Indonesia, dari Bung Karno hingga Moewardi

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mengenang Ustad Jefri Al Buchori atau Uje, Ini Profil dan Kisah Kematiannya

7 hari lalu

Ustad Jefri al Bukhori, Jakarta, Oktober 2005. Uje semasa hidupnya dikenal dengan  gaya berceramah yang khas. TEMPO/ Ramdani
Mengenang Ustad Jefri Al Buchori atau Uje, Ini Profil dan Kisah Kematiannya

Meskipun telah 11 tahun meninggal, tetapi Ustad Jefri Al Buchori atau Uje akan selalu dikenang. Berikut profil hingga kisah kematiannya.


Salwan Momika, Ditangkap di Norwegia hingga Diblokir TikTok

13 hari lalu

Salwan Momika. Wikipedia
Salwan Momika, Ditangkap di Norwegia hingga Diblokir TikTok

Salwan Momika yang memicu kemarahan internasional dengan berulang kali merusak Al-Quran tahun lalu, kini telah ditangkap di Norwegia


Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

13 hari lalu

Ario Bayu. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

Ario Bayu ditetapkan menjadi Ketua FFI telah memerankan banyak karakter dari beragam film layar lebar. Berikut sebagian filmografinya.


Seputar Malam Lailatul Qadar pada 7 Malam Terakhir Ramadan, Ini Tanda-tandanya

14 hari lalu

Malam lailatul qadar adalah malam yang penuh kemuliaan. Berikut ini ciri-ciri malam lailatul qadar yang perlu umat muslim ketahui. Foto: Canva
Seputar Malam Lailatul Qadar pada 7 Malam Terakhir Ramadan, Ini Tanda-tandanya

Malam lailatul qadar sangat dinanti umat muslim seluruh dunia, tepatnya di tujuh malam terakhir Ramadan. Apa tanda-tandanya?


Sempat Diisukan Tewas, Pembakar Al Quran Salwan Momika Ditangkap di Norwegia

14 hari lalu

Salwan Momika. Wikipedia
Sempat Diisukan Tewas, Pembakar Al Quran Salwan Momika Ditangkap di Norwegia

Imigran asal Irak Salwan Momika ditangkap di Norwegia. Ia membakar Al Quran sehhingga membuat umat Muslim marah.


Presiden Tetapkan Tunjangan Fungsional Pentashih Al Quran, Ini Besarannya

16 hari lalu

Sejumlah santri hafalan Al-Quran sedang menghafal di tepi gang sebelum setoran ke guru Pondok Pesantren Roudlotul Qur'an, Kampung Book, Kauman, Semarang Rabu, 27 Maret 2024. Banyaknya pondok hafalan Al-Qur'an membuat Kampung Kauman, Semarang disebut sebagai kampung Qur'an. Tempo/Budi Purwanto
Presiden Tetapkan Tunjangan Fungsional Pentashih Al Quran, Ini Besarannya

Pentashih Mushaf Al Quran ditetapkan sebagai jabatan fungsional tertentu di Kementerian Agama sejak 2019.


Jadi Mualaf, Pria Ini Terjemahkan Al Quran dalam Bahasa Jepang

17 hari lalu

Ustaz Kyoichiro Sugimoto memaparkan tentang ilmu tauhid sambil menunjukkan terjemahan Al Quran
Jadi Mualaf, Pria Ini Terjemahkan Al Quran dalam Bahasa Jepang

Seorang pria warga negara Jepang menerjemahkan Al Quran dan menyebarkannya di negeri Sakura ini.


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

17 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


Ramadan 2024: Dari Mana Asal Kurma Anda?

19 hari lalu

Ilustrasi kurma. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Ramadan 2024: Dari Mana Asal Kurma Anda?

Saat perang Gaza berlangsung hingga Ramadan ini, beberapa kelompok menganjurkan untuk memboikot kurma dari Israel.


Tim Mahasiswa Program Bangkit Luncurkan HaQu, Aplikasi Berbasis AI untuk Belajar Membaca Al Quran

24 hari lalu

Halaman pengunduhan Habibul Qur'an (HaQu), aplikasi belajar membaca Al Quran, di Google Play Store.
Tim Mahasiswa Program Bangkit Luncurkan HaQu, Aplikasi Berbasis AI untuk Belajar Membaca Al Quran

Tim mahasiswa lintas perguruan tinggi meluncurkan Habibul Qur'an (HaQu). Aplikasi berbasis AI ini diklaim memudahkan proses belajar membaca Al Quran.