TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyebut Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB membuka pintu jika Partai Demokrat ingin bergabung dengan koalisi bentukan partainya bersama dengan Golkar dan PAN itu.
"Pintu KIB terbuka lebar untuk Demokrat, juga untuk partai-partai lain yang belum berkoalisi," ujar Wakil Ketua MPR RI itu saat ditemui di ruang kerjanya, Lantai 7 Gedung Nusantara III, Kompleks MPR Senayan, Jakarta, Senin, 15 Agustus 2022.
Dalam acara pertemuan KIB di di Hotel Shangri-la, Surabaya, pada 14 Agustus lalu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengirim karangan bunga bertuliskan pesan "Selamat dan sukses peluncuran visi dan misi Koalisi Indonesia Bersatu".
Arsul menyebut KIB tidak mengundang AHY dalam acara itu, namun ia mengakui ada komunikasi-komunikasi informal. "Kami tidak mengundang, tetapi kan komunikasi politik ya jalan terus dengan partai-partai yang belum berkoalisi," tuturnya.
Dari partai-partai yang belum membangun koalisi, Arsul menyebut Demokrat merupakan salah satu yang berpotensi bisa diajak bekerja sama. "Kalau Demokrat kan harus diakui kelebihannya, mereka meskipun punya ekspektasi AHY capres/cawapres, tapi itu kan bukan harga mati," ujar dia.
Menurut Arsul, posisi Demokrat lebih cair jika dibandingkan dengan NasDem yang sudah menentukan tiga capres yang akan mereka usung.
"Jadi kalau khusus terhadap NasDem, memang KIB sikapnya, diakui harus wait and see. Ibaratnya kami tidak saling menutup pintu, tapi masing-masing tidak melangkah ke arah pintu satu sama lain," ujar Arsul.
Sampai saat ini Partai Demokrat belum resmi mengumumkan arah koalisi di Pilpres 2024.
Demokrat dalam sejumlah kesempatan menyebut komunikasi paling intens dilakukan dengan Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), namun tidak menutup peluang dengan partai lainnya.
Baca juga: Deklarasi KIB, Tiga Ketum Bakal Sampaikan Visi dan Misi Jelang Pemilu 2024
DEWI NURITA