TEMPO.CO, Jakarta - Partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB)---koalisi bentukan Partai Golkar, PAN, dan PPP dipastikan akan mendaftar bersama sebagai calon peserta pemilu 2024. Tiga ketua umum partai akan turut hadir mendaftar ke kantor KPU pada hari ini, Rabu, 10 Agustus 2022.
"Insyaallah," ujar Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi lewat pesan singkat, Selasa, 9 Agustus 2022.
Menurut Baidowi, tiga partai KIB nantinya akan berkumpul di suatu titik dan berangkat bersama menuju KPU. Petinggi partai bersama kader dan para simpatisan akan berjalan kaki ke kantor KPU dari titik tersebut.
Informasi yang diperoleh Tempo dari tim media Golkar, peserta akan berkumpul di Plaza Mandiri, Jalan Imam Bonjol mulai pukul 08.00. Selanjutnya akan ada pertunjukkan marching band sekitar pukul 08.45, lalu marawis pukul 09.15 dan reog ponorogo pukul 09.20. Berikutnya ada penampilan artis pasha ungu dan gerobak pengaman pukul 09.25, dilanjutkan tarian daerah Papua.
Pukul 09.35, ketua-ketua umum partai dijadwalkan tiba di titik kumpul untuk sama-sama berangkat ke KPU. Mereka akan didampingi sebanyak 10 milineal berbaju adat diikuti atraksi enggrang dan budaya lainnya.
Komisioner KPU Idham Holik menyebut, ketiga partai tersebut terjadwal mendaftar ke KPU pukul 10.00. "Golkar pada pukul 10.00, PAN pukul 10.00, PPP pukul 10.00," ujar Idham.
KIB dideklarasikan sejak Juni lalu. Ketiga partai terus menunjukkan kekompakan dalam sejumlah momen. Kendati demikian, KIB sampai saat ini belum menunjukkan manuver lanjutan soal rencana pencapresan.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa menyatakan KIB ingin mendahulukam menggodok program sebelum memutuskan nama capres 2024.
"Kami percaya dengan program. Program itulah yang menjadi cottail effect. Kami akan mengenalkan program-program, bukan mengenalkan orang-orang," kata Suharso Monoarfa saat melakukan kunjungan ke kantor Tempo, Senin 27 Juni 2022.
Suharso mengatakan, program KIB akan menjadi prasyarat bagi capres dan cawapres yang ingin maju lewat kendaraan koalisi mereka. "Kalau ada presiden dan wakil presiden yang akan datang mau masuk di koalisi, kami bilang ini master program kami, apakah anda bisa melakukan ini atau tidak? kalau anda tidak bisa melakukan ini ya maaf, tetapi kalau anda bisa melakukan ini dengan syarat-syarat silahkan anda mau adjustment seperti apa, monggo," ujarnya.
Dengan demikian, kata Ketum PPP ini, capres dari KIB bisa saja tokoh dari internal maupun dari eksternal. "Bisa saja dari dalam dan dari luar, bisa saja kombinasi dari dalam dan dari luar, tapi belum kami tentukan, yang penting adalah yang menjadi prime mover, yang menjadi lokomotif itu adalah program," tuturnya.
DEWI NURITA