TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengarah Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia Andi Gani Nena Wea memprediksi capres pilihan Presiden Joko Widodo atau Jokowi berpotensi diberikan pada tiga nama teratas yang muncul di publik yaitu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Anies Baswedan. Meski begitu, ia menyebut Jokowi belum memilih calon penerusnya.
"Hasilnya pun kita tidak tahu, tetapi pasti kan tidak jauh dari situ," kata relawan Jokowi ini merespons pertanyaan siapa calon pilihan presiden saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 8 Agustus 2022.
Ini adalah tiga nama Capres dengan elektabilitas tertinggi di sejumlah survei. Andi juga merasa pilihan Jokowi tidak akan jauh-jauh dari daftar Capres dengan elektabilitas tertinggi. "Kan kita jujurlah, tidak mungkin dari peringkat 9 loncat ke nomor 1, kan ga mungkin," ujarnya.
Andi hari ini hadir di Istana karena dipanggil oleh Jokowi. Salah satu yang mereka bahas yaitu perkembangan politik, termasuk kegiatan Musyawarah Rakyat Indonesia atau Musra yang diinisiasi oleh belasan gugus relawan Jokowi mulai 27 Agustus 2022 hingga Maret 2023. Musra bertujuan untuk mencari calon penerus Jokowi.
Meski demikian, Andi mengataka bahwa Jokowi dekat dengan siapapun. "Bisa dengan Pak Prabowo, saya tegaskan saya kenal Pak Jokowi sejak dari Solo, saya mengerti betul gesture beliau," kata Andi yang menjadi relawan sejak Jokowi dari Solo, Jawa Tengah.
Lalu dengan Ganjar dan Ketua DPR Puan Maharani, Andi menyebut Jokowi juga dekat dengan kedua kader PDI Perjuangan tersebut. "Jadi presiden itu sangat memberikan ruang kepada semua calonnya. Tinggal calonnya yang memanfaatkan secara maksimal kedekatan dengan presiden," ujarnya.
"Jadi kalau misalnya sudah memilih Prabowo, saya yakin belum," kata dia, merespons isu terakhir yang menyebut Jokowi mendukung Prabowo.
Hanya saja, Andi menyebut kedekatan Jokowi dengan Prabowo tidak bisa jadi faktor tunggal. Sebab kemarin, Jokowi sudah jalan santi di ajang Car Free Day (CFD) di Solo bersama Ganjar dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Sehingga, faktor kedekatan dinilai tak bisa langsung menentukan pilihan Jokowi. "Presiden saya lihat masih menganalisa, masih menjajaki siapa suksesor yang bisa menggantikan beliau," ujarnya.