TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyinggung kerja kerja pemerintah agar masyarakat tidak terbebani kenaikan harga komoditas. Salah satunya, Ia mencontohkan pemberian subsidi BBM dan gas yang nilainya mencapai Rp 502 triliun.
Artinya, kata dia, pemerintah mensubsidi Rp 3,7 juta per unit kendaraan dalam satu tahun untuk penggunaan sepeda motor. Lalu, subsidi Rp 19,2 juta per unit kendaraan setahun untuk pengguna mobil.
"Untuk itu, saya mohon kita berhemat dalam menggunakan BBM," kata Moeldoko pada acara Dzikir Manaqib Akbar dan Haul Syekh Abdul Qodir Al Jailani RA, di Pondok Pesantren Al Baghdadi, Karawang Jawa Barat, Sabtu Malam, 6 Agustus 2022.
Sebelum Moeldoko, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah menyatakan subsidi BBM yang diberikan pemerintah lewat APBN kini sudah terlalu besar dan menembus angka Rp 502 triliun. Subsidi BBM itu telah membengkak dari sebelumnya di Rp 170 triliun.
"Perlu kita ingat subsidi terhadap BBM itu sudah sangat terlalu besar, dari Rp 170-an (triliun) sekarang sudah Rp 502 triliun," kata Jokowi dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan 77 Tahun Indonesia Merdeka seperti dikutip YouTube Setpres, Senin, 1 Agustus 2022.
Negara lain, menurut Jokowi, tak akan mampu memberi subsidi BBM sebanyak itu. "Negara mana pun enggak akan kuat menyangga subsidi sebesar itu, tapi sekali lagi, alhamdulillah kita masih kuat menahannya sampai sekarang ini."
Lebih lanjut, perkara subsidi BBM ini disinggung Panglima TNI 2013-2015 ini saat berbicara tentang kondisi yang tidak normal. Terlebih, saat ini banyak negara menghadapi krisis ekonomi yang bisa memberikan dampak terhadap krisis lainnya.
Moeldoko mengutip data International Monetary Fund (IMF) di mana paling tidak sebanyak 60 negara yang perekonomiannya diperkirakan akan ambruk. Dari 60 tersebut, 42 diantaranya dipastikan sudah menuju ambruk.
"Kita harus bersyukur, Indonesia masih dalam keadaan baik. Ketahanan pangan dan energi masih terjaga. Ekonomi terus tumbuh meski inflasi naik di angka 4 persen lebih. Tapi kita juga harus waspada," ujarnya.
Moeldoko pun mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya puluhan ribu jamaah yang hadir, untuk bersama berikhtiar baik lahir maupun batin dalam menghadapi ujian berat ini. "Saya yakin, doa memiliki kekuatan yang dahsyat untuk membangkitkan harapan dan optimisme," kata dia.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.