Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Marak Kasus Siswi Dipaksa Pakai Jilbab, Nadiem Makariem Didesak Lakukan Ini

Editor

Febriyan

Kepala SMAN 1 Banguntapan Bantul Agung Istianto usai menghadiri pemanggilan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY terkait dugaan pemaksaan jilbab pada seorang siswi di sekolah itu Senin 1 Agustus 2022. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kepala SMAN 1 Banguntapan Bantul Agung Istianto usai menghadiri pemanggilan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY terkait dugaan pemaksaan jilbab pada seorang siswi di sekolah itu Senin 1 Agustus 2022. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Setara Institute mendesak Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, untuk evaluasi komprehensif serta mengembangkan dan menerapkan protokol standar kebhinekaan di sekolah-sekolah negeri. Hal itu terkait dengan maraknya kasus pemaksaan penggunaan jilbab oleh sejumlah sekolah.

"Setara Institute mendesak Mendikbudristek untuk melakukan evaluasi komprehensif serta mengembangkan dan menerapkan protokol standar kebinekaan di sekolah-sekolah negeri untuk mencegah dan menangani kasus-kasus serupa,"  tulis Wakil Ketua Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 4 Agustus 2022.

Bonar menyatakan Kemendikbudristek bisa mencegah kasus serupa kembali terulang dengan mengoptimalkan peran dan fungsi Aparatur Pengawas Intern Pemerintah (APIP), otoritas pendidikan di daerah, dan pengawas sekolah, serta dengan melibatkan partisipasi masyarakat sipil. 

Selain itu, Setara Institute juga meminta Nadiem Makarim memberikan hukuman tegas kepada mereka yang terlibat dalam pemaksaan tersebut. Alasannya, pemaksaan pemakaian jilbab itu merupakan pelanggaran dan penyalahgunaan kewenangan yang dimiliki para aparatur di sekolah milik negara. 

"Kemdikbudristek mesti memberikan sanksi terukur yang mengandung efek jera (deterrence effect)," tulis Bonar.

Bonar menyatakan mereka mengecam tindakan pemaksaan seperti itu. Bonar menilai hal itu tak boleh dilakukan di semua sekolah negeri. Alasannya, sekolah negeri merupakan lembaga pendidikan formal yang dimiliki pemerintah dan diselenggarakan dengan anggaran negara. 

Karena itu, menurut dia, sekolah seharusnya menjadi etalase keberagaman sesuai dengan falsafah Bhinneka Tunggal Ika. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dalam konteks itu para stakeholder di sekolah negeri mesti menjadi aktor kunci bagi proses pendidikan, pembudayaan, dan pembangunan lingkungan sekolah yang berorientasi pada kepentingan siswa, non-kekerasan, damai dan menyenangkan (joyful). Fenomena pemaksaan jilbab di sekolah-sekolah negeri jelas bertentangan dengan prinsip-prinsip tersebut," kata dia. 

Setara mendesak Nadiem Makariem, Setara Institute juga meminta agar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) meluncurkan program-program di sekolah. 

"Antara lain, reorientasi Pancasila dan Kebinekaan bagi para stakeholders dengan prioritas lembaga-lembaga pendidikan milik pemerintah," kata Bonar. 

Peristiwa pemaksaan penggunaan jilbab marak mencuat. Seorang siswi SMAN 1 Banguntapan Bantul, DI Yogyakarta yang menjadi korban bahkan disebut mengalami depresi.

Peristiwa yang sama juga menimpa seorang siswi Sekolah SMP Negeri 46 Jakarta. Siswi itu disebut ditegur oleh guru karena tidak menggunakan jilbab. Teguran itu berdampak pada terjadinya ketidaknyamanan dan tekanan psikologis bagi murid yang bersangkutan.

Pada Juni lalu, menurut catatan Setara Institute, SMP Negeri 2 Turi, Sleman, DI Yogyakarta juga mengeluarkan kebijakan penyeragaman terkait penggunaan jilbab bagi para peserta didik putrinya. Belakangan aturan itu direvisi setelah Dinas Pendidikan DI Yogyakarta turun tangan. 

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Teliti Kandidat Antivirus, Mahasiswa Unesa Diundang Nadiem ke Jakarta

7 jam lalu

Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melakukan riset 'Potensi dan Bioaktivitas Ekstrak Senyawa Mimi Mintuna (Horseshoe Crab) Lokal Indonesia sebagai Kandidat Antivirus Covid-19'. Foto : Unesa
Teliti Kandidat Antivirus, Mahasiswa Unesa Diundang Nadiem ke Jakarta

Penelitian mahasiswa Unesa itu meraih medali emas serta perunggu di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional dan Program Kreativitas Mahasiswa pada 2021.


Apa itu Marketplace Guru? Program Usulan Mendikbud Nadiem Makarim

20 jam lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 24 Mei 2023. Nadiem Makarim menyiapkan tiga solusi untuk mempercepat perekrutan 1 juta guru PPPK. TEMPO/M Taufan Rengganis
Apa itu Marketplace Guru? Program Usulan Mendikbud Nadiem Makarim

Marketplace Guru adalah pangkalan data yang berisi daftar semua guru layak mengajar untuk direkrut sebelum mengabdikan diri di sekolah-sekolah.


Waka BPIP Karjono Ajak Mahasiswa Berpikir Kritis dan Kreatif

1 hari lalu

Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Karjono Atmoharsono, saat sebagai Keynote Speaker dalam Forum Mahasiswa Kedinasan Indonesia, dalam acara Kaderisasi Nasional yang diselenggarakan di Politeknik Statistika, Sabtu 3 Juni 2023.
Waka BPIP Karjono Ajak Mahasiswa Berpikir Kritis dan Kreatif

Berpikir kritis dan kreatif artinya bersifat tidak lekas percaya


78 Tahun Pancasila, SETARA Institute Catat Intoleransi Remaja SMA Meningkat

4 hari lalu

Ilustrasi tawuran/perkelahian pelajar/kekerasan di sekolah. Shutterstock
78 Tahun Pancasila, SETARA Institute Catat Intoleransi Remaja SMA Meningkat

Pancasila sering dikalahkan dalam berbagai kasus intoleransi dan secara umum pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan (KBB).


Kemendikbudristek dan BPIP Sepakat Masukkan Lagi Pancasila dalam Kurikulum Pendidikan

5 hari lalu

Ilustrasi Pancasila. ANTARA FOTO/BPMI Setpres/Handout
Kemendikbudristek dan BPIP Sepakat Masukkan Lagi Pancasila dalam Kurikulum Pendidikan

BPIP bersama Kemdikbudristek telah sepakat untuk mengembalikan materi pendidikan Pancasila sebagai bahan ajar pokok dalam kurikulum


BPIP Akan Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila di Seluruh Indonesia

6 hari lalu

BPIP Akan Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila di Seluruh Indonesia

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melakukan serangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap 1 Juni.


BPIP Gelar Kirab Pancasila di Bundaran HI

8 hari lalu

BPIP Gelar Kirab Pancasila di Bundaran HI

Acara yang digelar untuk menyambut Hari Lahir Pancasila akan dibuat rutin setiap tahun.


Kemendikbud Gelar Karnaval Merdeka Belajar, Libatkan 500 Pelajar dan Pelaku Seni Budaya

8 hari lalu

Karnaval Merdeka Belajar pada Hari Pendidikan Nasional 2023. Foto : Kemendikbud
Kemendikbud Gelar Karnaval Merdeka Belajar, Libatkan 500 Pelajar dan Pelaku Seni Budaya

Kegiatan ini diselenggarakan Kemendikbud dalam rangka rangkaian puncak perayaan Hari Pendidikan Nasional 2023.


Kekayaannya Capai Triliunan, Nadiem Makarim Cuma Punya 1 Koleksi Mobil

10 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 24 Mei 2023. Rapat tersebut membahas kesiapan pemerintah pusat dalam mendukung persiapan pengisian formasi guru PPPK. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kekayaannya Capai Triliunan, Nadiem Makarim Cuma Punya 1 Koleksi Mobil

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim memiliki harta mencapai Rp 4,8 Triliun. Berikut koleksi mobil Nadiem:


Google Latih Pembelajaran Digital 405 ribu Guru se-Indonesia

14 hari lalu

Ilustrasi guru sedang berdiskusi dengan siswa sekolah.
Google Latih Pembelajaran Digital 405 ribu Guru se-Indonesia

Dari jumlah itu, sebanyak 14.700 guru telah tersertifikasi oleh Google sebagai Google Certified Educator.