Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Fakta Pemaksaan Jilbab Siswi SMAN 1 Banguntapan: Depresi Hingga Pindah Sekolah

image-gnews
Kepala SMAN 1 Banguntapan Bantul Agung Istianto usai menghadiri pemanggilan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY terkait dugaan pemaksaan jilbab pada seorang siswi di sekolah itu Senin 1 Agustus 2022. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kepala SMAN 1 Banguntapan Bantul Agung Istianto usai menghadiri pemanggilan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY terkait dugaan pemaksaan jilbab pada seorang siswi di sekolah itu Senin 1 Agustus 2022. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pemaksaan penggunaan jilbab kepada seorang siswi SMA Negeri 1 Bantul, Yogyakarta sempat membuat heboh masyarakat. Kasus tersebut sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan di Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Yogyakarta.

Berikut ini merupakan lima fakta dari kasus pemaksaan penggunaan jilbab kepada siswi yang merupakan atlet sepatu roda tersebut.

1. Siswi mengalami depresi

Menurut Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Yogyakarta (AMPPY), siswi itu mengalami depresi usai dipaksa memakai hijab. Adapun pemaksaan terjadi saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). 

Koordinator AMPPY yang juga pendamping siswi dalam kasus ini, Yuliani Putri Sunardi, menceritakan peristiwa itu terjadi pada 18 Juli 2022. Saat itu siswi masuk sekolah tanpa mengenakan hijab. Hal itu lantas membuatnya mendapat panggilan dari bagian Bimbingan Konseling (BK) di sekolahnya.

Setelah menerima panggilan itu, siswi itu disebut menangis selama 1 jam di toilet sekolah karena depresi. "Izin ke toilet kok enggak masuk-masuk kan mungkin BK ketakutan terus diketok, anaknya mau bukain pintu dalam kondisi sudah lemas terus dibawa ke UKS. Dia baru dipanggilkan orang tuanya," kata Yuli.

Yuli menduga siswi itu mengalami trauma karena dua kali dipanggil oleh BK. Selain itu, siswi juga mengurung diri seharian di kamar rumahnya pada 24 Juli 2022 dan tidak mau berbicara dengan keluarga.

2. Sekolah klaim hanya memberikan tutorial bukan pemaksaan

Kepala SMAN 1 Banguntapan Bantul, Agung Istiyanto membantah guru BK dan wali kelas di sekolahnya memaksa siswa memakai jilbab. Guru BK hanya menyarankan siswa untuk mengenakan jilbab sebagai bagian dari pembentukan karakter.

Saat siswa itu datang ke ruangan, guru BK, kata Agung dengan nada guyon menanyakan siswa itu pernah tidak memakai jilbab. Lalu guru BK tersebut mencontohkan pemakaian jilbab. “Sekolah tidak pernah memaksa. Kalau menyarankan iya sebagai sesama Muslim,” kata dia.

Namun pernyataan Agung ini dibantah oleh Yuliani. Ia menyebut ada indikasi sekolah memaksa siswi mengenakan jilbab. Seperti misalnya label sekolah yang ada di jilbab. 

"Jilbab wajib dibeli (di sekolah). Dari situ sudah jelas, kalau dia memaksakan kenapa bikin hijab. Dan itu kan sudah melanggar di aturan PP dan Permendikbud itu kan jelas enggak boleh kayak gitu," kata Yuliani

3. Siswi disebut alami perundungan 

Yuliani menyebut siswi tersebut mengalami perundungan lantaran menolak memakai jilbab. Hal itu terjadi terhadap siswa beragama Islam tersebut sejak 19 Juli sebelum guru BK memaksanya mengenakan jilbab. Sejumlah guru di sekolah itu menegur siswa itu, lalu guru BK dan wali kelas mengundangnya datang ke ruangan melalui pesan WhatsApp.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepada siswi berumur 16 tahun itu, guru-guru menyatakan bila tidak mengenakan jilbab maka dia menjadi berbeda dan kapan lagi bisa belajar kalau tidak sekarang. Siswi tersebut menolak hingga menjadi omongan para guru. “Siswi tambah stres karena guru-guru ngrasani. Puncaknya tanggal 26 dia mengurung diri di toilet,” ujar Yuliani.

Selain itu, guru BK tersebut juga melontarkan kalimat, "bapak ibumu tidak salat kan, bapakmu mualaf". Perundungan hingga pemaksaan itulah yang membuat siswa tersebut depresi berat. Yuliani dan orang tua siswa kini rutin mengantarnya menemui psikolog dari KPAI. “Dia sudah mau keluar kamar. Tapi, kondisinya masih labil,” kata Yuliani.

4. Dinas pendidikan turun tangan 

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY, Didik Wardaya mengatakan akan menjalankan rekomendasi dari psikolog ihwal pindah sekolah. Didik menyebutkan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk DIY telah turun untuk mendampingi siswa. Fokusnya membawa suasana ceria hingga dia bisa kembali belajar.

“Kami akan carikan tempat belajar yang nyaman,” kata dia.

Timnya juga telah memanggil kepala sekolah, pendamping siswa, dan orang tua untuk mendapatkan keterangan. Didik menekankan sekolah negeri tidak boleh memaksa siswa mengenakan jilbab karena bukan sekolah berbasis agama. “Sekolah harus mereplikasi suasana kebhinekaan,” kata dia.

Bila sekolah tersebut terbukti bersalah, maka Dinas Pendidikan, kata dia akan menggunakan Peraturan Pemerintah Nomer 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Sanksi terhadap pelanggar aturan itu kata dia disesuaikan dengan tingkat kesalahannya. 

5. Siswi bakal pindah sekolah 

Yuliani menyatakan siswi tersebut telah menyampaikan keinginan untuk pindah sekolah. Yuliani lantas menawarkan beberapa pilihan sekolah di Kota Yogyakarta.

Selain itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia juga telah menyarankan agar siswi dipindahkan ke sekolah lain. “Pindah supaya kesehatan mentalnya kondusif,” ujar pendamping siswa, Yuliani. 

M JULNIS FIRMANSYAH I SHINTA MAHARANI | PRIBADI WICAKSONO

 
Baca: Kasus Siswi Dipaksa Pakai Jilbab, Disdikpora DIY Siapkan Sanksi bagi Guru dan Sekolah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil But Muchtar Rektor ISI Yogyakarta Pertama, Seniman Sekaligus Akademisi, Tidak Lulus SD 3 Kali

1 hari lalu

But Muchtar. facebook.com
Profil But Muchtar Rektor ISI Yogyakarta Pertama, Seniman Sekaligus Akademisi, Tidak Lulus SD 3 Kali

But Muchtar tidak berhasil lulus SD sebanyak tiga kali. Tapi, pada akhirnya ia menjadi Rektor ISI Yogyakarta pertama.


Libur Akhir Tahun, Yogyakarta Branding Semua Kawasan Agar Layak Jadi Tempat Destinasi

1 hari lalu

Rombongan wisatawan menyambangi kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta akhir November 2023. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Libur Akhir Tahun, Yogyakarta Branding Semua Kawasan Agar Layak Jadi Tempat Destinasi

Kota Yogyakarta pun menarget tren positif sektor wisata di penghujung tahun ini mampu mendulang sukses seperti 2022 silam.


Sidang Perdana Gugatan Perdata Warga Wadas Digelar Hari Ini, Tetap Meminta Tidak Menambang Andesit

2 hari lalu

Suasana sidang perdana gugatan perbuatan melawan hukum oleh pihak penggugat yaitu warga Wadas (sisi kiri) kepada pihak tergugat yaitu pemerintah (sisi kanan) yang masing-masing diwakili kuasa hukum di Pengadilan Negeri Sleman, DIY, Kamis, 30 November 2023. TEMPO/Pito Agustin Rudiana
Sidang Perdana Gugatan Perdata Warga Wadas Digelar Hari Ini, Tetap Meminta Tidak Menambang Andesit

"Gugatan perdata ini salah satu perjuangan hukum masyarakat Wadas dari pilihan-pilihan lain," kata Ketua Tim Advokat.


Tahun Politik, PHRI Yogyakarta : Reservasi Hotel untuk Libur Nataru Sudah 60 Persen

2 hari lalu

Hotel Tentrem Yogyakarta. Foto: IG @hoteltentremyogyakarta.
Tahun Politik, PHRI Yogyakarta : Reservasi Hotel untuk Libur Nataru Sudah 60 Persen

November ini, kunjungan wisata kelompok pelajar, keluarga, dan instansi swasta masih mendominasi liburan di Yogyakarta.


Honda e Belum Bisa Dipesan, Berikut 4 Faktor yang Jadi Pertimbangannya

2 hari lalu

 PT Honda Prospect Motor (HPM) memamerkan mobil listrik Honda e dan N-Van EV di pameran IEMS di Gedung ICC BRIN, Kawasan Sains Teknologi (KST) Soekarno, Cibinong, Bogor, 20 hingga 23 September 2023. (HPM)
Honda e Belum Bisa Dipesan, Berikut 4 Faktor yang Jadi Pertimbangannya

Main Dealer Honda Semarang Center turut memamerkan unit Honda e dalam gelaran Honda Auto Expo di Plaza Ambarrukmo Yogyakarta.


Honda Civic Type R dan CR-V RS e:HEV Diboyong ke Yogyakarta

2 hari lalu

Civic Type R dipamerkan dalam gelaran Honda Auto Expo di Plaza Ambarrukmo Yogyakarta 29 November-3 Desember 2023. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Honda Civic Type R dan CR-V RS e:HEV Diboyong ke Yogyakarta

Honda memboyong Civic Type R hingga CR-V RS e:HEV untuk meramaikan gelaran Honda Auto Expo di Plaza Ambarrukmo Yogyakarta.


Libur Akhir Tahun, Produsen Bakpia di Yogyakarta Beroperasi 24 Jam dan Siapkan Bioskop Mini

2 hari lalu

Sejumlah pekerja produksi bakpia di Sleman Yogyakarta tengah mengemas bakpia sebelum dijual. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Libur Akhir Tahun, Produsen Bakpia di Yogyakarta Beroperasi 24 Jam dan Siapkan Bioskop Mini

Produsen bakpia juga telah eksis di empat kabupaten lain Daerah Istimewa Yogyakarta dengan mengusung keunikannya sendiri.


Mimbar Mahasiswa Di Yogya Kecam Politik Dinasti Era Jokowi, Serukan Tahta Untuk Rakyat

3 hari lalu

Aksi Mimbar Kerakyatan yang digelar di Yogyakarta diikuti berbagai lembaga BEM universitas di Indonesia Rabu, 29 November 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Mimbar Mahasiswa Di Yogya Kecam Politik Dinasti Era Jokowi, Serukan Tahta Untuk Rakyat

Aksi aktivis BEM berbagai kampus yang digelar di Yogyakarta itu menyoroti politik dinasti Presiden Jokowi.


Gibran Cawapres Diklaim Wakili Anak Muda, Mimbar Mahasiswa Yogya: Kami Justru Jijik

3 hari lalu

Aksi Mimbar Kerakyatan yang digelar di Yogyakarta diikuti berbagai lembaga BEM universitas di Indonesia Rabu, 29 November 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Gibran Cawapres Diklaim Wakili Anak Muda, Mimbar Mahasiswa Yogya: Kami Justru Jijik

Aktivis dari BEM UI hingga UGM bergabung dalam Mimbar Kerakyatan di Yogyakarta hari ini. Mereka menyoroti majunya Gibran di Pilpres 2024.


5 Provinsi dengan UMP Terendah pada 2024, Ada Jawa Barat hingga Jawa Timur

4 hari lalu

Ilustrasi buruh perempuan. shutterstock.com
5 Provinsi dengan UMP Terendah pada 2024, Ada Jawa Barat hingga Jawa Timur

Inilah 5 provinsi yang mengalami kenaikan UMP, tetapi masih termasuk provinsi dengan UMP terendah di Indonesia.