INFO NASIONAL – Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mengaku sangat terbantu dengan platform Jakpreneur yang digagas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Banyak bantuan yang diberikan secara gratis, dari proses perizinan, bimbingan, pelatihan, hingga pemasaran.
Naugan Simanungkalit, misalnya. Pemilik Alfee Coffee ini bercerita kerap disambangi tim Jakpreneur untuk memberi bantuan. “Mereka kadang datang dan bertanya apa yang bisa dibantu,” ujarnya kepada Tempo melalui sambungan telepon, Selasa, 26 Juli 2022.
Kehadiran fisik tim Jakpreneur, kata Naugan, menambah semangatnya dalam mengembangkan bisnis karena mendapat perhatian. Terlebih, bantuan tersebut berlangsung sejak awal ia bergabung dengan Jakpreneur pada 2019. Tim Jakpreneur langsung memintanya menyiapkan syarat-syarat mengurus perizinan, mulai dari Nomor Induk Berusaha (NIB), merek terdaftar (hak kekayaan intelektual/HKI), sampai sertifikat halal. “Dan semuanya gratis, kami enggak bayar sepeser pun,” ucapnya.
Pemilik Javanice Healthy yang merupakan brand Wedank Warisan, Nellywati, juga mengungkapkan, bantuan secara cuma-cuma terus berlanjut hingga kini, termasuk untuk perluasan pasar. Bahkan, pada Maret 2022 silam, Javanice Healthy terpilih menjadi satu dari tiga UMKM Indonesia ke Dubai Expo.
“Waktu itu lewat proses kurasi yang cukup panjang. Tapi bangga juga akhirnya terpilih berangkat ke Dubai. Hebatnya, seluruh biayanya gratis, dari ongkos, penginapan, hingga konsumsi. Bahkan, kami diberi uang saku,” ujar Nelly.
Menurutnya, selain mendapat bantuan untuk perizinan, pelatihan, dan bimbingan, keuntungan bergabung dengan Jakpreneur juga dapat menjadi peserta dalam bazar secara gratis yang diadakan Pemprov DKI. “Coba kalau kamu misalnya UMKM di luar Jakpreneur, ingin ikut bazar tersebut pasti harus bayar untuk sewa tempat,” katanya.
Padahal, Nelly melanjutkan, setiap kecamatan di DKI kerap menggelar bazar secara rutin. Kemudian ada pula bazar, dari dinas hingga lingkungan pemerintahan. “Pokoknya Jakpreneur sangat membantu pelaku UMKM agar bisa berkembang,” ujarnya.
Javanice Healthy dan Alfee Coffee adalah dua dari tiga besar UMKM terpilih 2021. Javanice Healthy memiliki keunggulan berupa inovasi produk tradisional yang kerap disebut wedang atau minuman dari rempah, namun disajikan ala kekinian. Contoh produknya yakni Es Suhe (susu jahe dengan topping kolang-kaling) dan Coco Series berupa perpaduan kelapa muda dan kolang-kaling. Javanice Healthy telah memiliki outlet cabang di Yogyakarta, dan menurut Nelly kini ada sembilan daerah yang berminat bergabung dalam jaringan waralabanya.
Sedangkan Alfee Coffee mengembangkan konsep gerai kopi dengan sajian kopi Nusantara beserta kudapan tradisional seperti singkong goreng, pisang goreng, dan ketan. Saat ini memiliki tiga gerai di stasiun MRT Lebak Bulus, Pancoran, serta dekat Stasiun Sudirman tepatnya di depan Taman Sumenep.
Lain lagi kisah yang dibeberkan oleh Christine. Pemilik Nunie’s Kitchen ini mengatakan, bantuan dari tim Jakpreneur sangat terasa, karena ia bisa merambah ke bidang pendidikan. Nunie’s Kitchen sejatinya menyediakan beragam kuliner, seperti bakery, pastry, menu khas Manado, dan cookies. Namun, Christine bukan sekadar jadi produsen, tapi juga ingin menularkan keterampilan memasak kepada setiap perempuan Jakarta. Karena itu, ia mendirikan sekolah memasak di kantor Nunie’s Kitchen, Kemayoran.
“Sekarang sudah buka lagi di Kelapa Gading,” ujarnya. Ia sangat berterima kasih kepada Jakpreneur yang terus membantunya agar bisa naik kelas. “Dengan sekolah memasak ini, saya ingin semua perempuan bisa jadi entrepreneur. Ini kan salah satu tujuan Jakpreneur juga,” ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI, Elisabeth Ratu Rante Allo, membenarkan pernyataan ketiga pelaku UMKM di atas. Melalui platform Jakpreneur, Pemprov DKI memang menjalankan program-program yang membantu pelaku UMKM.
Terkait pelatihan, hardskill maupun softskill, merupakan hasil kerja sama dengan perusahaan swasta. Misalnya pelatihan sablon dengan PT Rhino, pelatihan mengolah kue kekinian dengan PT FKS Pangan Nusantara, pelatihan softskill membuat toko online dengan PT Berkah Niaga Digital, dan banyak lagi.
Dinas PPKUKM juga menjalankan program Jumat Beli Lokal (JBL) setiap dua pekan sekali, live melalui kanal media sosial Youtube Dinas PPKUKM/DPMPTSP. Sampai saat ini, data JBL per Mei 2022 mencatat, total sebanyak 923 Jakpreneur yang sudah berpartisipasi dengan omzet mencapai Rp939.735.262.
“Manfaat dari program tersebut adalah membantu para UKM Jakpreneur untuk meningkatkan akses pemasaran melalui digitalisasi. Selain itu, peserta UKM juga melalui kurasi yang secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas produk dari UKM tersebut,” ujar Ratu.
Program lainnya yakni Jakpreneur Goes to Mall yang menyediakan kesempatan untuk UMKM menggelar pameran di pusat perbelanjaan yang bermitra dengan Pemprov DKI. Selanjutnya, Gebetan (Gerakan Bersama Tanggap) UMKM sebagai bentuk kepedulian pegawai di lingkungan Dinas PPKUKM, untuk membeli produk-produk pelaku UMKM yang tergabung dalam Jakpreneur.
Sementara, terkait bantuan mengurus perizinan, Dinas PPKUKM memiliki program Relaksasi IUMK (Izin Usaha Mikro Kecil). “Jadi, tidak perlu mengajukan, namun IUMK diberikan kepada pelaku UMKM. AJIB (Antar Jemput Izin Bermotor) mendatangi pelaku UMKM untuk diproses izinnya, sehingga dengan IUMK dapat meningkatkan aksesibilitas permodalan UMKM,” katanya.
Hingga 2 Juni 2022 lalu, data Dinas PPKUKM mencatat, jumlah peserta yang tergabung dalam platform Jakpreneur sebanyak 311.807 UMKM. Sedangkan jumlah mitra/kolaborator Jakpreneur mencapai 262 badan usaha. (*)