TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengkritik aturan ambang batas pencalonan presiden atau Presidential Threshold dalam pidatonya di acara penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa (HC) di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Senin, 25 Juli 2022. Menurut dia, aturan itu mengekang hak seluruh warga negara untuk mencalonkan diri.
Menurut Surya, sah-sah saja jika aturan main dibuat. Namun, ia menilai ketentuan yang ada saat ini membuat peluang mencalonkan diri hanya dimiliki kalangan elit tertentu saja.
"Hak mencalonkan diri sebagai presiden adalah hak seluruh warga negara. Namun, ketentuan yang ada membuatnya ekslusif bagi kalangan tertentu saja. Ketua umum partai, pejabat publik, menteri, kalangan berduit, kepala daerah, dan seterusnya," ujar Surya dalam pidatonya yang dikutip pada Senin, 25 Juli 2022.
Untuk itu, Surya menilai konvensi adalah salah satu upaya demokratisasi atau cara untuk menyiasati agar kesempatan menjadi lebih terbuka bagi seluas-luasnya kalangan yang merasa mampu menjadi calon pemimpin negeri.
"Sistem demokrasi yang diselenggarakan secara terbuka top mestinya memungkinkan bagi setiap pihak memiliki kesempatan yang sama," ujar dia.
Partai Nasdem sebelumnya sempat memunculkan gagasan konvensi untuk mencari sosok calon presiden di Pilpres 2024. Namun, rencana itu kandas karena terganjal mitra koalisi.
"Kami sudah tawarkan cari calon (presiden) bersama, tapi kan kami perlu partner. Kalau partner-nya semua ingin jadi capres semua ya gimana?," ujar Surya di Kantor DPP NasDem, Selasa, 22 Februari 2022.
Kata Surya, NasDem tidak mungkin menggelar konvensi jika syarat mitra koalisi yang memenuhi presidential treshold 20 persen, tidak terbentuk.
"Buat apa Nasdem ingin membuat konvensi, kalau akhirnya calon ini tidak ditetapkan dan tidak berhasil dia untuk mengantarkan sebagai calon resmi yang diakui oleh KPU. Kami tidak mau terputus hanya sekadar penyelenggaraan konvensi," ujar Surya.
Nasdem sendiri telah mengumumkan tiga nama kandidat calon presiden mereka. Ketiga nama itu adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Nama ketiganya diumumkan Surya Paloh dalam penutupan Rapat Kerja Nasional Nasdem bulan lalu. Meskipun demikian, Nasdem masih harus menggalang koalisi untuk mengusung satu dari tiga nama itu karena mereka belum memenuhi syarat Presidential Threshold.