TEMPO.CO, Jakarta - Drone Emprit merilis data terbaru popularitas tokoh politik di media sosial dan media online dalam periode 11-17 Juli 2022. Temuan menunjukkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi tokoh terpopuler.
Pendiri Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi menyandingkan 12 tokoh kandidat calon presiden potensial yang banyak disebut lembaga survei. Dalam sepekan terakhir, ditemukan popularitas Anies Baswedan di pemberitaan dan perbincangan media sosial, menjadi yang paling tinggi.
"Diikuti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo posisi kedua dan Menteri BUMN Erick Thohir posisi ketiga. Sedangkan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjadi sosok yang paling rendah popularitasnya," tulis Ismail dalam hasil analisis Drone Emprit yang dikutip Tempo pada Jumat, 22 Juli 2022.
Ismail merinci, ada 61.866 pembicaraan tentang Anies di media sosial dan media online sepanjang periode 11-17 Juli 2022. Kemudian, 45.626 pembicaraan tentang Ganjar, dan Erick 44.845.
Selanjutnya, tokoh yang banyak dibicarakan adalah Ketua DPR RI Puan Maharani 25.621, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto 11.059, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 6.452, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 5.157, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 3.711, Menparekraf Sandiaga Uno 3.122, dan Eks Menteri KKP Susi Pudjiastuti 2.514. Terbawah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan 2.060 dan Panglima TNI Andika Perkasa 982.
Hasil analisis Drone Emprit menunjukkan, Puan Maharani menjadi tokoh yang paling sering dibicarakan dalam nada positif dengan persentase 89 persen, diikuti Erick Thohir 85 persen dan Airlangga Hartarto 81 persen. Sementara tokoh yang paling sering dibicarakan dalam nada negatif adalah Sandiaga Uno 36 persen, Anies Baswedan 35 persen, dan Prabowo Subianto 33 persen.
"Tingginya popularitas ABW didorong pro-kontra PTUN kabulkan gugatan Apindo turunkan UMP DKI. Narasi dari pendukung yaitu keberpihakkan ABW kepada buruh dijegal oligarki. Sementara narasi dari kontra-ABW, yaitu kegagalan ABW ambil hati buruh dan keputusan UMP DKI 2022 yang terlalu gegabah sehingga kalah," ujar Ismail.
Baca juga: Membedah 5 Hal Soal Analisis Drone Emprit Terhadap Anies Baswedan
DEWI NURITA