TEMPO.CO, Jayapura - Yotam Bugiangge, bekas anggota TNI AD di Batalion Infantri 756/MWS dengan pangkat prajurit dua dilaporkan bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua pimpinan Egianus Kogoya. Ia diduga ikut terlibat dalam penyerangan warga sipil di Kampung Nogoloid, Kabupaten Nduga, Papua.
"Memang benar ada laporan bekas prajurit TNI ikut bergabung KKB menyerang warga sipil hingga menewaskan 10 orang di Nogoloid, Sabtu (16/7)," kata Direktur Kriminal Umum Polda Papua, Komisaris Besar Faizal Rahmadani, di Jayapura, Rabu 20 Juli 2022.
Dia menjelaskan, dari olah TKP yang dilakukan dan keterangan saksi terungkap kedua orang itu, Kogoya dan Bugiangge diduga merupakan otak dari penyerangan di Nduga. "Egianus Kogoya dan Yotam Bugiangge sudah bergabung dan bersama-sama menyerang warga sipil," kata Rahmadani.
Pada 16 Juli 2022, kelompok bersenjata di Papua menembaki dan menganiaya warga sipil di Kampung Nogolait hingga menewaskan 10 orang dan dua yang lain luka-luka. Warga yang meninggal yaitu Yulius Watu, Hubertus Goti, Daeng Marannu, Taufan Amir, Johan, Alex, Yuda Nurusingga, Nasjen, Mahmut Ismain, dan Eliaser Baner. Sedangkan yang luka-luka adalah Sudirman dan Hasdin.
Senin 17 Juli 2022, masyarakat menemukan korban dengan identitas Roy Manampiring yang jenazahnya baru dapat dipindah Rabu (20/7) ke Puskesmas Kenyam, Kabupaten Nduga.
Sebelumnya Bugiangge kabur bertugas di Kompi Senapan C di Senggi, Kabupaten Keerom, Papua. Saat itu, anggota TNI AD ini mendapat tugas jaga pada 17 Desember 2021 membawa senjata organik TNI, SS1 V1 kaliber 5,56 mm buatan PT Pindad (Persero).
Baca: TNI Bantah Ada Korban Aparat dalam Penembakan KKB di Nduga Papua