TEMPO.CO, Solo - Aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Solo, terancam bakal terlambat mendapatkan tunjangan tambahan penghasilan jika yang bersangkutan belum mendapat vaksin booster.
Bahkan sanksi penundaan pembayaran tunjangan tamsil juga akan dikenakan kepada ASN lain di satu kantor atau OPD (organisasi perangkat daerah) yang sama dengan ASN yang belum mendapat vaksin penguat itu.
Ketentuan seputar sanksi bagi ASN yang belum vaksinasi secara lengkap tersebut tertuang dalam Surat Edaran Sekretariat Daerah Kota Surakarta Nomor KS.00/0023/2022 tentang Percepatan Vaksinasi Covid-19 terhadap Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kota Solo. Surat itu diterbitkan Juni 2022 lalu.
Kebijakan tersebut diambil Pemerintah Kota Solo sebagai salah satu cara mempercepat laju vaksinasi booster Covid-19, khususnya bagi kalangan ASN.
Sebagai informasi, hingga pertengahan Juli 2022 ini, per Senin, 18 Juli 2022, vaksinasi booster di Kota Solo mencapai sekitar 58,9 persen atau setara dengan 245.692 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih, mengakui laju vaksinasi booster Covid-19 di Solo beberapa waktu terakhir ini justru melambat. Antusiasme masyarakat untuk vaksinasi dosis ketiga ini terbilang menurun jika dibandingkan saat vaksinasi pertama dan kedua.
"Jujur ya, semangatnya itu (vaksinasi booster) beda banget dengan saat vaksinasi pertama dan kedua. Dulu vaksin kurang, sekarang vaksin tidak pernah kurang. Nakes siap, vaksin siap, tapi sasaran tidak optimal," ungkap Siti di Balai Kota Solo, Selasa, 19 Juli 2022.
Siti menyatakan, dari Dinas Kesehatan atau di tingkat fasilitas kesehatan (fakses) sebenarnya mampu melayani vaksinasi hingga 200 orang. Sayangnya, justru antusiasme masyarakat untuk mendapatkan vaksin yang justru rendah.
"Sekarang 100 (per faskes per hari) saja susah sekali. Kadang-kadang 40-50. Jadi ketika kita itu dapat 70 itu rasanya sudah seneng banget," tuturnya.
Siti berharap capaian vaksinasi booster di Kota Solo setidaknya bisa mencapai persentase 70 persen. Siti berharap dengan adanya kebijakan penundaan pembayaran tunjangan tamsil bagi ASN yang belum vaksinasi booster tersebut bisa mendorong percepatan laju vaksinasi booster di Solo.
Siti tidak menampik masih ada sejumlah ASN yang hingga saat ini belum vaksinasi.
"Dari data yang masuk ke kami memang ada beberapa ASN, ya awalnya mungkin ada sekitar 100 orang. Namun ya begitu data masuk, langsung kami cek kemudian infokan ke OPD agar ASN ini segera melengkapi (vaksinasi), sehingga progresnya jalan terus dan semoga saat ini jumlahnya sudah berkurang," kata Siti.
Namun dijelaskan Siti, Dinas Kesehatan tidak mengharuskan capaian vaksinasi di kalangan ASN bisa 100 persen jika memang di OPD tersebut ada ASN yang memiliki masalah berkaitan dengan status kesehatan, sehingga tidak memungkinkan bagi ASN itu untuk vaksinasi. "Mungkin karena status kesehatan yang tidak memungkinkan dilakukan vaksin atau memang belum waktunya karena kondisi kesehatan," ujarnya.
SEPTHIA RYANTHIE