Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Ini di Tahun 1976, Ketika Indonesia Menduduki Timor Timur

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi Timor Timur propinsi ke-27 RI. Wikipedia
Ilustrasi Timor Timur propinsi ke-27 RI. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada tanggal ini 17 Juli, di tahun 1976, Timor Timur secara resmi melakukan integrasi dengan Indonesia. Timor Timur melakukan integrasi di Indonesia dengan bergabung menjadi provinsi ke-27 Indonesia. Wilayah Timor Timur meliputi wilayah bekas kolonial Portugis di Pulau Timor bagian timur.

Masuknya wilayah Timor Timur ke dalam wilayah Indonesia dilakukan melalui sebuah operasi yang dikenal dengan nama Operasi Seroja.

Masuknya Timor Timur menjadi bagian dari Indonesia menjadi awal ‘pendudukan’ Indonesia bagi Timor Timur sebelum akhirnya Timor Timur berpisah pada 1999.

Timor Timur, Portugis, dan Indonesia

Sebelum menjadi bagian dari Indonesia, Timor Timur dikuasai oleh Portugis sejak tahun 1702 hingga 1975. Saat itu, nama Timor Timur dikenal dengan nama Timor Portugis. Pada 1974, Portugal yang menjadi penguasa Timor Timur memprakasai sebuah proses dekolonisasi bertahap terhadap wilayah koloninya, termasuk Timor Portugis. Dalam proses dekolonisasi tersebut terjadi konflik sipil di Timor Timur. Konflik sipil tersebut melibatkan Uni Demokrasi Timor (UDT), Front Revolusi untuk Timor Timur Merdeka (Fretilin), dan Asosiasi Demokratik Rakyat Timor (APODETI).

Dalam konflik sipil tersebut, UDT menyatakan dukungannya supaya Timor Timur merdeka dan menjadi negara yang mandiri, tetapi UDT mengupayakan supaya kemerdekaan dilakukan secara bertahap. Berbeda dengan UDT, Fretilin mendukung kemerdekaan Timor Timur secara cepat dan radikal. Namun, dukungan untuk mendirinkan negara Timor Timur tidak didukung oleh APODETI. APODDETI menghendaki supaya Timor Timur bergabung dengan Indonesia karena khawatir dengan kondisi perekonomian Timor Timur yang masih lemah dan belum mapan.

Dalam laporan yang dirilis oleh James Dunn menunjukan bahwa pada Januari 1975, UDT dan Fretiling membentuk koalisi untuk memperjuangakan kemerdekaan Timor Timur. Di sisi lain, APODETI yang mendukung integrasi Timor timur dengan Indonesia mendapatkan dukungan dari militer Indonesia, khusunya dari Komando Operasi Khusus Indonesia (Kopassus). Di waktu yang bersaam, Pemerintah Australia melaporkan bahwa militer Indonesia melakukan latihan untuk mempersiapkann invasi ke wilayah Timor Timur.

Laporan dari Australia akhirnya terbukti pada 7 Desember 1975. Saat itu, pasukan militer Indonesia menyerbu Timor Timur, invansi tersebut kemudian dikenal dengan nama Operasi Seroja. Dalam Operasi Seroja, pasukan militer Indonesia melawan pasukan Fretilin dan Falintil. Peperangan antara militer Indonesia dan pasukan kemerdekaan Timor Timur berlangsung secara sporadis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahkan, dalam The War Against East Timor, dilaporkan bahwa ada 10.000 tentara yang menduduki Dili dan ada lebih dari 20 ribuan tetntara yang dikerahkan ke daerah Timor Timur. Mobilisasi besar-besaran militer Indonesia ke wilayah Timor Timur memaksa pejuang kemerdekaan Timor Timur melarikan diri ke wilayah hutan dan pegunungan untuk melanjutkan perang secara gerilya.  

Setelah operasi militer besar-besaran dan semakin terdesaknya pasukan kemerdekaan Timor Timur, akhirnya Indonesia secara resmi melakukan aneksasi wilayah Timor Timur dan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1976 pada 17 Juli 1976 yang menjadi dasar integrasi wilayah Timor Timur ke dalam wilayah Indonesia dan menjadi dasar hukum pembentukan Provinsi Timor Timur.

EIBEN HEIZIER
Baca juga : Amnesty International Minta Jokowi Cabut Bintang Jasa ke Eurico Gutteres

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Setneg Kalah di PTUN, Alasan Jokowi Beri Bintang Jasa Utama ke Eurico Guterres Harus Dibuka

35 hari lalu

Eurico Guterres. TEMPO/ Tony Hartawan
Setneg Kalah di PTUN, Alasan Jokowi Beri Bintang Jasa Utama ke Eurico Guterres Harus Dibuka

Presiden Jokowi memberi tanda kehormatan Bintang Jasa Utama ke eks milisi pro-Indonesia saat konflik di Timor Timur, Eurico Guterres


Mengenang Tragedi Santa Cruz di Dilli 12 November 32 Tahun Lalu

12 November 2023

Masyarakat Timor Leste memperingati tragedi Santa Cruz, 12 November 2019. [RAIMUNDOS OKI/TEMPO]
Mengenang Tragedi Santa Cruz di Dilli 12 November 32 Tahun Lalu

Peringatan Tragedi Santa Cruz ini disebut juga sebagai titik balik perjuangan kemerdekaan Timor Leste lepas diri dari bagian wilayah Indonesia.


Aktivis HAM dan Korban Pelanggaran Timor Leste Tolak Prabowo Jadi Capres, Ingat Aneksasi Timor Timur

10 November 2023

Bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto usai menghadiri acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta Selatan pada Rabu, 8 November 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Aktivis HAM dan Korban Pelanggaran Timor Leste Tolak Prabowo Jadi Capres, Ingat Aneksasi Timor Timur

Sejumlah aktivis dan korban pelanggaran HAM asal Timor Leste menolak Prabowo menjadi capres, mengingat perannya dalam aneksasi Timor Timur.


Ramos Horta: Tidak Ada Kerja Sama Militer Timor Leste - Cina, Australia dan Indonesia Bisa Tidur Tenang

29 September 2023

Presiden Cina Xi Jinping bersama Perdana MenteriTimor Leste  Xanana Gusmao di Hangzhou, 23 September 2023. Photo: Xinhua
Ramos Horta: Tidak Ada Kerja Sama Militer Timor Leste - Cina, Australia dan Indonesia Bisa Tidur Tenang

Presiden Jose Ramos-Horta mengatakan Timor Leste belum membahas kerja sama militer dengan Cina, sehingga Indonesia dan Australia bisa tidur tenang


Mengingat Kembali Referendum Timor Timur 1999 dan Peran Misi PBB UNAMET

31 Agustus 2023

Warga melintas di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Motamasin di Malaka, NTT, 5 Mei 2017. PLBN Terpadu Motamasin merupakan pos perbatasan antara RI dan Timor Leste. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Mengingat Kembali Referendum Timor Timur 1999 dan Peran Misi PBB UNAMET

UNAMET atau United Nations Mission in East Timor memainkan peran sentral dalam memfasilitasi referendum TImor Timur ini.


Myanmar Usir Diplomat Timor Leste, Dili Geram

27 Agustus 2023

Pengunjuk rasa anti kudeta membakar bendera Cina di Yangon, Myanmar 5 April 2021. [REUTERS / Stringer]
Myanmar Usir Diplomat Timor Leste, Dili Geram

Myanmar telah memerintahkan diplomat utama Timor Timur untuk meninggalkan negara itu.


Timor Leste Sah Anggota ASEAN ke-11 Tahun Ini, Begini Profil Eks Provinsi ke-27 Republik Indonesia

29 Maret 2023

Presiden Joko Widodo bertemu Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin, 13 Februari 2023. Biro Setpres
Timor Leste Sah Anggota ASEAN ke-11 Tahun Ini, Begini Profil Eks Provinsi ke-27 Republik Indonesia

Timor Leste akan ditetapkan menjadi anggota ASEAN yang ke-11 pada ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Ini profilnya.


Timor Leste Pertama Kali Ikut Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN

3 Februari 2023

Menteri Luar Negeri Timor Leste Adalijiza Magno disambut Menlu Retno Marsudi di pertemuan The ASEAN Foreign Ministers' (AMM) Retreat, Jakarta, Jumat, 3 Februari 2023. Dok: Kemlu RI
Timor Leste Pertama Kali Ikut Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN

Setelah diterima sebagai anggota ASEAN, Delegasi Timor Leste untuk pertama kali berpartisi dalam pertemuan menteri luar negeri blok Asia tenggara sebagai pengamat.


Bertemu Eurico Guterres, Jenderal Andika Perkasa Akomodir Anak Eks Timtim Masuk TNI

8 September 2022

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa berjalan meninggalkan ruangan usai mengikuti acara Penyematan Bintang Kehormatan TNI di Kantor Kemenhan, Jakarta, Senin, 15 Agustus 2022. Sejumlah Bintang Kehormatan juga dianugerahkan ke beberapa tokoh TNI dalam acara tersebut. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Bertemu Eurico Guterres, Jenderal Andika Perkasa Akomodir Anak Eks Timtim Masuk TNI

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bertemu dengan Eurico Guterres. Pada kesempatan itu Eurico meminta agar anak bekas pejuang Timtim bisa masuk TNI.


Jokowi Bertemu Jose Ramos-Horta: Mau Buka Rute Kapal Kupang - Dili - Darwin

19 Juli 2022

Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta dan Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers usai pertemuan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, 19 Juli 2022. Sumber: youtube Sekretariat Presiden
Jokowi Bertemu Jose Ramos-Horta: Mau Buka Rute Kapal Kupang - Dili - Darwin

Presiden Jokowi