TEMPO.CO, Jakarta - Bendahara Umum PAN Totok Daryanto, menyebut agenda gowes bareng Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto merupakan hal yang biasa. Menurut dia, kedua elite partai itu tidak sedang membahas soal kemungkinan berkoalisi.
Sebab, kata Totok, PAN sudah berkomitmen untuk berkoalisi dengan PPP dan Golkar di Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB. Ia menjamin partainya tidak bakal meninggalkan koalisi yang sudah dibentuk itu.
"Jadi kan KIB ini komitmennya sudah jelas, sebagai pasangan yang berkoalisi untuk membangun koalisi. Jadi pasangan politik harus dilanjutkan. Jadi, dalam Pemilu 2024 sudah pasti ada dua kekuatan, pertama itu PDIP dan KIB," kata Totok di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Juli 2022.
Totok menyebut kegiatan gowes bareng seperti yang dilakukan oleh Eddy dan Hasto merupakan hal yang biasa dan usaha PAN menjaga hubungan dengan PDIP. Ia menyebut pembicaraan politik yang dilakukan oleh PAN kepada PDIP juga atas nama KIB. "Jadi kalau ada komunikasi, ya dalam rangka komunikasi KIB," kata Totok.
Kegiatan gowes bareng yang dilakukan Eddy dan Hasto dilakukan Jumat pagi tadi sekitar pukul 05.30. Hasto mengatakan dirinya dan Eddy Soeparno memang sudah lama ingin gowes bareng. "Kebetulan saya belakangan ini agak kendur sepedaan karena kesibukan. Jadi, pas kontak-kontakan dengan Mas Eddy, saya langsung sanggupi bersepeda," ujar Hasto.
Usai gowes, keduanya bincang-bincang santai dan dilanjutkan sarapan mi ayam. Hasto dan Eddy lantas berbincang isu aktual. Di antaranya membahas Pilpres 2024. Hasto menyebut PDIP tetap konsisten turun ke bawah. "Bagi PDI Perjuangan lebih baik turun ke bawah. Pilpres masih lama," kata Hasto.
Hasto kemudian menawarkan agar antarpartai justru bekerja sama dalam peningkatan kualitas kader dan anggota legislatif. "Kami menawarkan tidak bicara koalisi atau kerja sama parpol karena hal tersebut akan ada waktunya, namun yang penting bagaimana kerja sama meningkatkan kualitas kader, seperti pelatihan bersama melalui Sekolah Partai," kata Hasto.
Menanggapi tawaran itu, Eddy merespons dengan menyebut hal itu sebagai sebuah ide yang baik. "Ide bagus itu, Mas," ujar Eddy. Mengakhiri perjumpaan, keduanya sepakat untuk melanjutkan perbincangan di kesempatan berikutnya.
M JULNIS FIRMANSYAH I DEWI NURITA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.