TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Indopol Survey & Consulting mengeluarkan hasil sigi teranyar elektabilitas pasangan calon presiden dan cawapres potensial di Pilpres 2024. Indopol menggunakan simulasi dengan asumsi empat poros koalisi (PDIP; Gerindra-PKB; NasDem-PKS-Demokrat;Golkar-PAN-PPP), dan tiga poros (PDIP-NasDem; Gerindra-PKB; KIB+Demokrat, PKS).
Untuk simulasi empat poros, Indopol mencoba memasangkan Ketua DPR Puan Maharani dan Menteri BUMN Erick Thohir di poros pertama, kemudian Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di poros kedua, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di poros ketiga.
Lalu di poros keempat yakni KIB, Indopol mencoba mengotak-atik beberapa calon seperti Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Dari beberapa simulasi yang kami lakukan, hasilnya, jika terjadi empat poros, maka pasangan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menempati posisi teratas dengan 34,72 persen. Meski ada komposisi yang tidak tahu dan tidak jawab sebesar 36,5 persen," ujar Direktur Eksekutif Indopol Survey and Consulting Ratno Sulistiyanto, Jumat, 15 Juli 2022.
Dari tiga simulasi empat poros yang dilakukan Indopol, Puan-Erick jika dipasangkan akan mendapat suara sekitar 2-4 persen, sementara Prabowo-Muhaimin 16-20 persen, dan Anies-AHY 30-34 persen.
Sementara poros KIB, sangat bergantung sosok capresnya. Jika Airlangga capres dan Khofifah cawapres, hanya mendapat 3,82 persen. Jika Ganjar capres dan Airlangga cawapres, maka angkanya cukup tinggi sebesar 22,03 persen. Jika Ganjar bersama Khofifah, angkanya juga sama 22,03 persen.
Simulasi Tiga Poros
Untuk simulasi tiga poros, di poros pertama, Indopol mencoba memasangkan Ketua DPR Puan Maharani dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, kemudian Ganjar dengan Andika dan Erick Thohir serta Ganjar-Puan. Hasil survei menunjukkan angka beragam. Jika Puan berada di posisi capres, maka elektabilitas berkisar di 4-12 persen. Sementara jika Ganjar di posisi capres, elektabilitas di kisaran 21-26 persen.
Kemudian di poros kedua, Indopol memasangkan Prabowo sebagai capres dengan beberapa kandidat. Elektabilitasnya sekitar 20-30an persen. Paling tinggi jika dipasangkan dengan Menkopolhukam Mahfud Md sebesar 33,5 persen.
Di poros ketiga, Indopol memasangkan Airlangga dengan beberapa kandidat atau Anies Baswedan dengan beberapa kandidat. Hasilnya, jika Airlangga sebagai capres, elektabilitasnya rendah di kisaran 10 persen. Sementara jika mengusung Anies, elektabilitas berkisar di sekitar 24-34 persen.
"Jadi dari beberapa simulasi yang kami lakukan, faktor siapa yang berada di posisi capres itu sangat menentukan. Jika top of mind yakni, Ganjar, Anies, dan Prabowo di posisi capres, elektabilitasnya lebih tinggi. Sebaliknya jika tiga tokoh top of mind tersebut berada di posisi cawapres, maka elektabilitasnya rendah," ujar Ratno.
Survei Indopol ini dilakukan pada 24 Juni - 1 Juli 2022 dengan jumlah sampel sebanyak 1.230 responden per provinsi dan margin of error (MoE) +/- 2,8 persen. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner. Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.