TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara PKS Muhammad Kholid menyebut partainya terus menjalin komunikasi politik dengan Partai NasDem dan Demokrat. Menurut dia, komunikasi berjalan dengan baik tanpa hambatan berarti dan ketiga partai terus mendalami kemungkinan koalisi. Kendati demikian, ujar dia, opsi koalisi PKS bersama NasDem dan Demokrat belum final.
"Kami juga membangun komunikasi politik dengan partai-partai lainnya seperti dengan Golkar dan teman-teman yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Opsi koalisi belum final, kondisinya masih terbuka," ujar Kholid saat dihubungi Tempo, Kamis, 14 Juli 2022.
Kholid menegaskan, PKS tidak membatasi komunikasi politik hanya dengan Demokrat dan NasDem.
"Di internal PKS sendiri, keputusan koalisi ada di tangan Majelis Syuro. Insyaallah, nanti ketika Majelis Syuro sudah memutuskan, kami akan umumkan kemana koalisi PKS akan berlabuh," ujar dia.
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya sebelumnya juga menyebut peluang koalisi dengan PKS dan Demokrat masih dalam penjajakan alias belum final. Menurutnya, akan ada pertemuan lanjutan dalam waktu dekat dengan dua partai tersebut untuk mematangkan rencana koalisi.
"Akan ada pertemuan lagi dalam waktu dekat, mungkin lebih tim kecil untuk mendalami (soal koalisi)," ujar Willy Aditya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 5 Juli 2022.
Lewat Rakernas, NasDem telah memutuskan akan mengusung salah satu dari tiga bakal capres, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dalam pertemuan dengan PKS dan Demokrat, kata dia, nama-nama tersebut belum dibahas.
"Jadi masih menyamakan frekuensi. Kalau ibarat di radio itu lagi muter-muter, lagi dicari mana yang presisi betul. Jadi belum mengerucut pada nama. Mungkin pertemuan berikutnya baru bicara nama," kata Willy.
Baca juga: Arah Koalisi di Pilpres 2024, Demokrat: Paling Intens Komunikasi dengan NasDem dan PKS
DEWI NURITA