Moeldoko lalu mengatakan food estate di Humbang Hasundutan adalah bagian dari kebijakan ekstensifikasi lahan oleh pemerintah. "Bagaimana negara menyiapkan lahan-lahan baru, karena data BPS (Badan Pusat Statistik), terjadi penyusutan lahan baku yang cukup signifikan," ujarnya.
Di sisi yang lain, negara juga dihadapkan denga isu tentang keamanan pangan atau food security. Maka, kata dia, Jokowi memerintahkan untuk mencari alternatif lahan-lahan baru yang idle atau menganggur. "Di antaranya di situ (Humbang Hasundutan)," kata dia.
Moeldoko pun menyebut sasaran dari semua food estate adalah tumbuhan endemik yang cocok di tanam di kawasan tersebut. "Kemarin di antaranya bawang putih, cukup memadai di sana," kata dia.
Lantas berbagai infrastruktur terbangkalai, seperti laporan Koran Tempo. Moeldoko mengakui secara spesifik belum pernah melihat kondisi riil di food estate Humbang Hasundutan tersebut. "Tetapi saya bisa membayangkan seperti yang terjadi di Palangkaraya (Kalimantan Tengah) atau apa itu, di Kalimantan Selatan memang persoalan alam yang seperti itu, itu cukup sulit untuk diatasi," kata dia.
Kalimantan Tengah juga jadi lokasi food estate Jokowi, tepatnya di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau. Proyek yang dimulai Juni 2022 ini punya target komoditas padi. "Apa persoalan di Kalimantan Tengah itu? yaitu kondisi lahan yang flat (datar), yang tidak ada elevasi," kata dia.
"Sehingga kalau sungai besar ini naik, menggenangi, kita benahi lagi, perbaiki lagi, pH udah naik, tahu-tahu airnya meningkat lagi, keisi lagi," kata Moeldoko.
Persoalan yang disinggung Mantan Panglima TNI ini pernah terjadi awal 2021 lalu. Saat itu, proyek food estate di Kecamatan Dadahup, Kapuas, terendam banjir karena lokasi lahan berada di areal pasang surut. Selain itu, lahan yang diproyeksikan menjadi lumbung pangan nasional tersebut juga mengalami kerusakan seluas 88,8 hektare, tepatnya di Desa Tahai Jaya.
"Ini persoalan yang memang alam yang cukup sulit untuk diatasi. Itu saya pikir memang biasa begitulah menghadapi hal-hal yang baru mesti ada sesuatu yang secara alamiah mesti kita hadapi," kata dia.
Baca juga: Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan Kunjungi Food Estate di Kalimantan Tengah