TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menegaskan tujuan yang ingin dicapai Indonesia sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Jokowi menyatakan akan memanfaatkan peluang ini untuk membangun ketertiban dunia dan kesejahteraan bersama.
"Kita sudah mulai dengan kunjungan ke Ukraina dan Rusia," kata dia dalam sambutan saat pelantikan perwira TNI dan Polri tahun 2022 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 14 Juli 2022.
Jokowi pun mengatakan misi damai dalam kunjungan tersebut akan terus dilanjutkan di KTT G20 mendatang. "Upaya ini akan terus kita lakukan dengan harapan membuahkan hasil di KTT G20 pada November mendatang di Bali," kata dia.
Harapan ini disampaikan Jokowi di tengah berbagai konflik yang terjadi di dunia. Tak hanya itu, Ia mengingatkan bagaimana dunia saat ini tengah menghadapi krisis pangan, energi, dan finansial, yang membuat sebagian kelompok jatuh ke jurang kemiskinan ekstrem.
Sebelumnya, Jokowi sudah mengikuti KTT G7 di Jerman lalu bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Setelah kunjungan ini, giliran Jokowi yang menjadi tuan rumah menerima kunjungan pemimpin negara di Bali.
Berbagai tanggapan muncul pascakunjungan Jokowi. Dino Patti Djalal, ketua dari foreign Policy Community of Indonesia misalnya, menilai misi damai Jokowi ke Ukraina dan Rusia belum berhasil.
Hal itu karena Presiden Putin mengabaikan pesan damai Presiden Zelensky yang coba dijembatani Indonesia saat pertemuan di Kremlin, Moskow, Kamis, 30 Juni 2022.
"Presiden Putin terus melanjutkan aksi militer dan perang di Ukraina itu, jadi dari segi misi perdamaian, saya tidak melihat adanya terobosan karena kalau misi perdamaian itu berarti konsep perdamaian diterima oleh kedua pihak, baik Ukraina maupun Rusia," kata Dino Patti Djalal, dalam pernyataan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 1 Juli 2022.
Menurut Dino, jika pemerintah ingin serius terlibat sebagai juru damai kedua belah pihak, harus ada tindak lanjutnya. Sebab proses damai memerlukan waktu yang panjang, bukan dalam satu kunjungan.
Dino berpendapat, tetap perlu ditunjuk satu utusan khusus yang bisa fokus menindak lanjuti agenda presiden dalam kunjungan ke Rusia dan Ukraina jika upaya ini akan diteruskan. Selain itu, perlu juga menjalin komunikasi dengan pihak lain di dunia internasional yang ikut terlibat dalam misi damai ini.
Lebih lanjut, selain soal misi damai ke Ukraina dan Rusia, Jokowi juga menyampaikan pesan-pesan lain ke perwira TNI dan Polri yang hari ini dilantik. "Saudara harus cakap memahami strategi pertahanan masa depan, menguasai teknologi masa depan," kata Jokowi.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.