TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan menjelaskan alasan kepolisian baru mengungkap kasus baku tembak Brigadir J dan Bharada E ke publik Senin 11 Juli 2022 padahal kejadiannya pada Jumat 8 Juli 2022.
Ramadhan berdalih hari berikutnya bertepatan pada momentum Hari Raya Idul Adha. Walau begitu, dia mengklaim polisi tetap sigap menangani kasus.
“Saat kasus itu terjadi, polisi segera menangani kasus tersebut yang prinsipnya adalah ketika ada kasus terjadi dengan cepat polisi langsung mendatangi TKP, langsung mengolah TKP dan melakukan tindakan-tindakan sesuai prosedur,” tuturnya saat konferensi pers di Mabes Polri, Rabu, 13 Juli 2022.
Ramadhan hanya menegaskan kembali bahwa institusinya serius menangani kasus yang tengah jadi sorotan publik ini. Dia ingin publik tetap bersabar menunggu hasil dari penyelidikan.
Soal status kasus, polisi telah menaikan dari penyelidikan menjadi penyidikan. Olah tempat kejadian perkara juga telah dilakukan oleh Badan Reserse Kriminal di rumah Inspektur Jenderal Ferdy Sambo.
Ditanya soal kejanggalan di jasad Brigadir J, Ramadhan juga enggan merincikan lebih lanjut. Sebab beberapa pihak dan termasuk pihak keluarga diberitakan ragu soal penembakan terhadap Brigadir J.
Polri, kata Ramadhan, berkomitmen mengusut kasus ini hingga menemui titik terang dan tuntas. “Seperti yang disampaikan Kapolri, kita serius. Sampai Kapolri membentuk tim khusus ini untuk menghilangkan keraguan di masyarakat,” katanya.
Soal kejanggalan kronologis yang diceritakan oleh Ramadhan, dirinya mengatakan informasi yang disampaikan adalah pembaruan informasi dari sebelumnya. Dia menegaskan bahwa tidak ada perbedaan penjelasan saat hari pertama pada siang dan malam hari Senin lalu.
“Jadi jangan digiring ada perbedaan. Yang berbeda itu penjelasan orang-orang atau isu liar, itu berbeda. Kalau penjelasan media, itu harus sama,” tuturnya.
Baca: Polisi Belum Terima Informasi Resmi soal Peretasan WhatsApp Keluarga Brigadir J