TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar-Puan, Mochtar Mohamad yakin bahwa Ganjar Pranowo tidak akan maju sebagai calon presiden dari partai lain. Mochtar juga optimistis Gubernur Jawa Tengah itu akan mendapat tiket capres dari PDIP.
"Tidak terbayang oleh saya, Mas Ganjar maju dari partai lain karena preferensi pemilih PDIP mayoritas memilih Mas Ganjar sebagai presiden, apabila Pilpres dilakukan pada hari ini," ujar Mochtar saat dihubungi, Rabu, 13 Juli 2022.
Berdasarkan hasil survei Charta Politika yang dirilis pada Desember 2021 lalu misalnya, berdasarkan pilihan partai politik, hasilnya 59,9 persen pemilih PDIP memilih Ganjar. Menurut Mochtar, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pasti akan memprioritaskan kader partai yang surveinya bagus untuk maju di Pilpres 2024.
"Kalau saya boleh menebak pemikiran Ibu Mega, sangat mungkin PDI Perjuangan memasangkan Mas Ganjar dan Mbak Puan di Pilpres 2024. Saya yakin tiket Pilpres 2024 tidak akan dikasih ke kader partai lain," tuturnya.
Adapun PDIP sampai saat ini belum memutuskan siapa sosok capres yang akan diusung di Pilpres 2024. Namun, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memastikan elektoral tidak menjadi pertimbangan utama partai banteng memilih calon pemimpin.
"Pemimpin yang saya cari tidak hanya yang mengandalkan elektoral semata," ujarnya di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Kamis, 23 Juni 2022.
Kata Megawati, ia mencari pemimpin yang bisa melihat tantangan ke depan, seperti ketidakpastian global, ancaman resesi dunia, krisis pangan dan banyak lainnya. "Pemimpin yang didambakan rakyat adalah sosok yang kuat secara ideologis, mumpuni, memiliki kemampuan memimpin, serta kemampuan tata kelola pemerintahan untuk sebuah negara Indonesia yang begitu besar," tuturnya.
Kata Megawati, ia masih menimbang-nimbang siapa sosok yang cocok dengan kriteria tersebut untuk diusung sebagai calon presiden. "Ya sabarlah sedikit. Kan masih lama, dua tahun lagi, ya boleh dong saya umpetin aja dulu," tuturnya. Saya sebagai ketua umum harus berhitung, dan perhitungan saya belum selesai".
Sementara PDIP belum menentukan calon, Partai NasDem sudah colong start menetapkan tiga kandidat bakal calon presiden, salah satunya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dua lainnya yakni; Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Ganjar enggan berkomentar banyak soal rekomendasi tersebut. Ia mengucapkan terima kasih, namun menegaskan bahwa dirinya tetap kader PDIP. Dan keputusan capres PDIP, kata Ganjar, menunggu titah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. "Saya terima kasih mendapatkan kehormatan itu (dari NasDem), tapi saya PDI Perjuangan," kata Ganjar medio Juni lalu.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mengingatkan agar Ganjar Pranowo tidak nekat maju sebagai capres dari partai lain, seandainya tidak dicalonkan PDIP.
"Ini kita bicara umpama ya, saya tidak ingin mendahului. Umpamanya Pak Ganjar Pranowo tidak dicalonkan oleh PDI Perjuangan, tidak dapat rekomendasi (capres) dari PDIP, lalu dicalonkan partai lain, saya pastikan di Jawa Tengah tidak akan dapat 30 persen. Pasti kegulung. Kalau dia dapat 30 persen saja, sudah hebat," ujar Bambang
ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa, 12 Juli 2022.
Adapun Jawa Tengah selama ini dikenal sebagai salah satu daerah yang menjadi 'kandang banteng'. Jawa Tengah juga merupakan lumbung suara yang menjadi penentu kemenangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam dua pemilu sebelumnya. Pada Pilpres 2019, Jokowi-Ma'ruf unggul telak sebesar 77,26 persen atau 16,7 juta suara dengan kemenangan di seluruh wilayah Jawa Tengah. Sementara pesaingnya hanya memperoleh 22,74 persen atau 4,9 juta suara.
Menurut Bambang, pengaruh PDIP sangat kuat di Jawa Tengah. Ia memastikan siapa pun calon yang akan diusung PDIP di Pilpres 2024 akan menang di Jawa Tengah. "Kenapa Bambang Pacul bisa ngomong begitu? karena infrastruktur kami sudah siap. Kalau bahasa menterengnya, infrastruktur tempur kita sudah siap," kata Ketua Komisi III DPR RI itu.
DEWI NURITA
Baca: PDIP Jamin Ganjar Kalah di Jateng Jika Nekat Nyapres dari Partai Lain