Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Alasan Nama Ujung Pandang Berganti Jadi Makassar

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Suasana Masjid Terapung Amirul Mukminin di Anjungan Pantai Losari yang telah ditutup untuk umum saat matahari tenggelam di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, 17 April 2020. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam percepatan penanganan COVID-19 di Kota Makassar akan diterapkan pada 24 April mendatang. ANTARA
Suasana Masjid Terapung Amirul Mukminin di Anjungan Pantai Losari yang telah ditutup untuk umum saat matahari tenggelam di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, 17 April 2020. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam percepatan penanganan COVID-19 di Kota Makassar akan diterapkan pada 24 April mendatang. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Makassar dikenal sebagai salah satu kota terbesar sekaligus ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan. Kota yang identik akan Coto Makassar dan Pantai Losari ini ternyata pernah mengalami dinamika pergantian nama. Dari mulanya bernama Makassar berganti jadi Ujung Pandang, hingga menjadi Makassar kembali.

Mengutip buku Menuju Puncak Kemegahan Sejarah Kerajaan Majapahit (2005), nama Makassar sudah disebutkan dalam pupuh 14/3 Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca abad ke-14 sebagai daerah taklukkan. Sedangkan penggunaan Ujung Pandang untuk mengganti nama Kota Makassar baru terjadi pada 31 Agustus 1971.

Pada aspek politik, pergantian nama itu karena Makassar adalah sebuah suku bangsa padahal tidak semua penduduk Kota Makassar adalah anggota etnik Makassar. Kondisi tersebut terlihat dari data makassarkota.go.id, antara tahun 1930-an sampai tahun 1961 jumlah penduduk meningkat dari kurang lebih 90.000 jiwa menjadi hampir 400.000 orang. Data itu juga menyebutkan bahwa lebih daripada setengahnya pendatang baru dari wilayah luar kota.

Karena itu, pergantian nama kota menjadi Ujung Pandang berdasarkan julukan "Jumpadang" yang selama berabad-abad lamanya menandai Kota Makassar bagi orang pedalaman dirasa ideal. Nama Ujung Pandang diketahui merupakan nama sebuah kampung dalam wilayah Kota Makassar. Akan tetapi, sejak awal proses perubahan nama Makassar menjadi Ujung Pandang mendapat banyak protes dari kalangan masyarakat.

Dilansir dari majalah Tempo, tiga cendekiawan di kota itu, yakni Andi Zainal Abidin Farid, Mattulada, dan H. D. Mangemba, kemudian mengeluarkan Petisi Makassar pada pertengahan Juli 1976. Petisi yang ditujukan kepada Wali Kota Daeng Pattompo dan DPRD Kotamadya Ujung Pandang itu meminta agar dalam waktu singkat nama Ujung Pandang dikembalikan menjadi Makassar.

"Berdasar penemuan, keyakinan dan tanggungjawab kami, baik secara bersama-sama maupun masing-masing, kota ini bernama Makassar. Demi ketulusan dan hasrat kita semua untuk menegakkan kejujuran dan keluhuran namanya Makassar," demikian bunyi petisi tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Direktur Lembaga Sejarah Fakultas Sastra, Universitas Hasanuddin, Hamzah Daeng Mangemba, mengatakan nama Makassar lebih ideal dipakai. Dari segi ekonomis, perubahan menjadi Ujung Pandang justru merugikan daerah Sulawesi Selatan sebab pelabuhan-pelabuhan untuk barang ekspor memakai cap Makassar "Pun dari segi historis nama Makassar lebih tepat," ujarnya kepada Tempo.

Barulah pada 1999, Kota Ujung Pandang berubah namanya kembali menjadi Makassar, tepatnya 13 Oktober, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999. Sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang diganti dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, luas wilayah Kota Makassar bertambah kurang lebih 4 mil kearah laut setara dengan 10.000 hektare, sehingga seluruh daratan dan lautan seluas 27.577 hektare.

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Sejarah Masuknya Etnis Tionghoa di Makassar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mengenal Perbedaan Kampanye Negatif dan Kampanye Hitam saat Pilkada

1 hari lalu

Simpatisan Gerakan Pemuda Islam Indonesia menggelar aksi deklarasi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 Damai di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 25 Maret 2018. Aksi yang diisi dengan penggalanan tanda tangan dari masyarakat tersebut bertujuan untuk mendukung Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 yang damai dengan menolak segala kampanye hitam, ujaran kebencian, informasi
Mengenal Perbedaan Kampanye Negatif dan Kampanye Hitam saat Pilkada

Jelang pilkada, potensi munculnya kampanye negatif bahkan kampanye hitam menguat.


Jokowi Resmikan Rumah Sakit Terbesar di Makassar Buatan PT. Adhi Karya

2 hari lalu

Presiden Jokowi saat meresmikan Rumah Sakit Kemenkes Makassar, Jumat, 6 September 2024. Dok. Adhi Karya
Jokowi Resmikan Rumah Sakit Terbesar di Makassar Buatan PT. Adhi Karya

Presiden Joko Widodo meresmikan Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dibangun oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), di Makassar, pada Jumat, 6 September 2024. RS Kemenkes ini menjadi pusat pelayanan kesehatan modern, khususnya di wilayah timur Indonesia seperti Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua.


Duta Besar Australia untuk Indonesia Kunjungan Kerja ke Makassar

4 hari lalu

Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams kunjungan kerja ke Makassar pada 5-6 September 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Duta Besar Australia untuk Indonesia Kunjungan Kerja ke Makassar

Duta Besar Australia untuk Indonesia ke Makassar sebagai bagian dari perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Australia-Indonesia,


Agen BRILink Mariyati Daeng Ngintang, Tokoh Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar

4 hari lalu

Mariyati Daeng Ngintang (kiri) membantu keuangan nelayan setelah menjadi AgenBRILink di Pulau Lae-lae Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar. Dok. BRI
Agen BRILink Mariyati Daeng Ngintang, Tokoh Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar

Penduduk di Pulau Lae-lae Kecamatan. Ujung Pandang, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, merasakan manfaat keberadaan agen BRILink.


Survei: Masyarakat Antusias Pilkada 2024 tapi Aktivisme Politik Rendah

5 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Survei: Masyarakat Antusias Pilkada 2024 tapi Aktivisme Politik Rendah

Sigi nasional yang dilkukan pada kuartal II tahun ini menemukan 90 persen masyarakat menyatakan mengetahui tentang Pilkada 2024.


Pengamat Sebut Peluang Karier Politik Anies Baswedan Masih Bagus Meski Gagal Maju di Pilkada

7 hari lalu

Anies Baswedan. Foto/youtube
Pengamat Sebut Peluang Karier Politik Anies Baswedan Masih Bagus Meski Gagal Maju di Pilkada

Pengamat politik dari Unpad menilai peluang karier politik Anies Baswedan masih bagus kendati gagal maju di pemilihan kepala daerah atau pilkada.


Modal Politik 3 Wanita Calon Gubernur di Pilkada Jatim 2024

9 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Modal Politik 3 Wanita Calon Gubernur di Pilkada Jatim 2024

Khofifah, Risma, dan Luluk siap maju untuk Pilkada Jatim 2024. Ketiganya memiliki dukungan massa yang tak main-main.


5 Alasan Partai Politik Merekrut Artis

11 hari lalu

Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (kanan) dan Rano Karno (kiri) saat mendaftarkan diri sebagai peserta Pilgub DKI Jakarta 2024 di Kantor KPU DKI Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2024. Pasangan Pramono Anung-Rano Karno mendaftarkan diri sebagai peserta Pilgub DKI Jakarta 2024 dengan dukungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
5 Alasan Partai Politik Merekrut Artis

Sejumlah artis kerap jadi andalan partai politik saat musim pemilu.


Diam-diam Sri Mulyani Posting Blusukan dan Tampak Banner Bubur Ayam Dinasti, Warganet: Sindirannya Halus

12 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membagikan momen ketika sedang blusukan ke Fresh Market Emerald di Bintaro, Tangerang Selatan, Ahad, 25 Agustus 2024. (Sumber: Instagram @smindrawati).
Diam-diam Sri Mulyani Posting Blusukan dan Tampak Banner Bubur Ayam Dinasti, Warganet: Sindirannya Halus

Sri Mulyani membagikan foto saat blusukan di pasar BIntaro lewat postingan di Instagram. Tapi warganet salah fokus dengan banner Bubur Ayam Dinasti.


Pengamat Sebut Gibran Antar Ahmad Lutfi-Taj Yasin Daftar Pilgub Jateng sebagai Pesan Politik

13 hari lalu

Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka (tengah) berjalan bersama pasangan bakal calon Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol Ahmad Luthfi (kanan) dan bakal calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (kiri) usai melakukan pendaftaran di Kantor KPU Provinsi Jawa Tengah, Semarang, Jawa Tengah, Rabu 28 Agustus 2024. Pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen resmi mendaftarkan diri sebagai peserta Pilgub Jawa Tengah 2024 di KPU Jateng dengan diusung Partai Golkar, Partai Gerindra, PKS, PKB Partai Nasdem, PAN, PPP, Partai Demokrat, PSI Partai Buruh, Partai Bulan Binyang, dan Partai Garuda. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Pengamat Sebut Gibran Antar Ahmad Lutfi-Taj Yasin Daftar Pilgub Jateng sebagai Pesan Politik

Wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka mengantar Ahmad Luthfi dan Taj Yasin mendaftar sebagai bakal gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah. Ini respons pengamat.