Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Survei LSI Denny JA Beberkan Alasan Poros Ketiga Tak Kunjung Terbentuk

image-gnews
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Jumat, 24 Juni 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Jumat, 24 Juni 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA, Ade Mulyana mengungkapkan hasil analisisnya terkait alasan poros ketiga tak kunjung terkonsolidasi hingga saat ini. Menurutnya poros ketiga masih terlihat rumit.

Hal ini berkaitan dengan dua poros yang didapatinya sudah memiliki 'tiket pilpres' untuk maju pada Pemilu 2024, yaitu poros PDIP dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Kita masih lihat ada Gerindra, PKB, PKS, NasDem dan juga Demokrat, ini untuk menjadi poros ketiga memang masih terlihat rumit ya," ujar Ade Mulyana dalam konferensi pers, Rabu, 6 Juli 2022.

Ade mengatakan, alasan pertama yang membuat poros ketiga tak kunjung terbentuk adalah sulitnya menentukan leader atau pemimpin.

"Sulitnya untuk menentukan siapa leader antara Pak Prabowo, Surya Paloh, dan juga AHY yang pasti di belakangnya ada Pak SBY. Ini dengan tidak mengecilkan peran tokoh dari PKB dan PKS, tapi kira-kira dari tiga tokoh ini kita agak sulit juga menentukan siapa yang mau mengalah dipimpin oleh salah satu dari tokoh ini," katanya.

Menurutnya, ketiga orang itu merupakan tokoh yang memiliki peran tersendiri di dalam partainya, sehingga akan sulit untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin poros.

"Ini temuan kita, bahwa kemungkinan sulit untuk membentuk koalisi diantara 3 tokoh ini," ucapnya.

Alasan kedua, lanjut Ade, memang belum tuntas menentukan siapa yang akan menjadi capres dan cawapres di 'sisa partai dunia' atau partai d iluar PDIP, Golkar, PAN, dan PPP. Mengingat dari setiap partai sudah memiliki tokoh masing-masing yang ingin diunggulkan menjadi capres dan cawapres.

"Yang pertama kita lihat bahwa Gerindra, ini sudah pasti capresnya harga mati akan diberikan kepada Pak Prabowo, nah kemudian untuk NasDem kemarin hasil rakernas mereka ada 3 capres yang akan kemungkinan diusulkan, yang pertama Pak Ganjar, Pak Anies, dan Jendral Andika. Jadi masing-masing ini sudah punya capres sendiri," katanya.

"Kemudian untuk Demokrat, ini pasti harga mati akan mengusung Mas AHY sebagai minimal cawapres dan kemudian dari PKB juga pasti akan mengusung Pak Muhaimin Iskandar sebagai minimal cawapres," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian alasan ketiga adalah partai-partai yang masih mungkin bergabung ke poros lain.

"Berdasarkan historis dan lain-lain, Gerindra dan PKB masih mungkin bergabung PDIP, sedangkan Demokrat dan PKS masih mungkin bergabung ke KIB," katanya.

Namun Ade menilai, Demokrat dan juga PKS akan terlihat sulit untuk bergabung dengan PDIP dilihat secara historis dan ideologi partai tersebut.

Alasan keempat, hanya Gerindra yang ada di atas angin. Gerindra memperoleh kursi DPR sebanyak 13,57 persen, sedangkan NasDem 10,26 persen, PKB 10,09 persen, Demokrat 9,39  persen, dan PKS 8,70 persen.

Hal ini menunjukan bahwa Partai Gerindra hanya membutuhkan satu partai saja untuk mendapatkan 'tiket pilpres' atau presidential threshold 20 persen.

"Jadi dengan kondisi Gerindra yang diatas angin ini memang menjadi alasan yang kita analisa sulit terjadi poros ketiga ya untuk mengusung capres dan cawapres," ujarnya.

 Baca juga: Peluang Berkoalisi dengan PKB dan Gerindra, PKS: Masih Panjang Ceritanya

RAHMA DWI SAFITRI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Rencana Jokowi Bertemu Megawati, Ditanggapi Gibran Dikomentari Hasto

1 jam lalu

Presiden Joko Widodo memberi pengarahan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Rencana Jokowi Bertemu Megawati, Ditanggapi Gibran Dikomentari Hasto

Gibran Rakabuming Raka berharap ada peluang untuk pertemuan antara Jokowi dan Megawati


Jubir Sebut Prabowo Sangat Terbuka Jalin Kerja Sama Politik dengan Megawati

2 jam lalu

Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, saat ditemui di sela rapim tahunan Kementerian Pertahanan, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Januari 2020. Tempo/Egi Adyatama
Jubir Sebut Prabowo Sangat Terbuka Jalin Kerja Sama Politik dengan Megawati

Prabowo Subianto tak menutup peluang untuk menjalin kerja sama politik dengan Ketua Umum PDIP Megawati terlepas dari persaingan dalam pemilu,


Gerindra Bidik Erina Gudono di Pilkada Sleman, PDIP Bantul Jaring Nama Soimah Pancawati

3 jam lalu

Soimah Pancawati. Foto: Instagram/@showimah
Gerindra Bidik Erina Gudono di Pilkada Sleman, PDIP Bantul Jaring Nama Soimah Pancawati

Pilkada 2024 di kabupaten-kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) makin menggeliat dengan masuknya sejumlah nama populer seperti Erina Gudono dan Soimah


Soal Pertemuan Prabowo dan Megawati, Jubir: Segera

4 jam lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019. Dalam pertemuan ini Megawati dan Prabowo akan membahas sejumlah hal. TEMPO/Muhammad Hidayat
Soal Pertemuan Prabowo dan Megawati, Jubir: Segera

Sejumlah petinggi Partai Gerindra menyebut pertemuan Prabowo dan Megawati dapat terlaksana usai putusan sengketa Pilpres 2024


Masinton Bilang Megawati Tidak Perlu Bertemu Jokowi

9 jam lalu

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Masinton Pasaribu di kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada Selasa, 8 Oktober 2019. TEMPO/Andita Rahma
Masinton Bilang Megawati Tidak Perlu Bertemu Jokowi

Masinton Pasaribu mengatakan Megawati Soekarnoputri tidak perlu bertemu Presiden Joko Widodo karena telah menodai konstitusi dan demokrasi.


Disebut Sering Bohongi PDIP, Gibran: Pak Hasto Bahasanya Meresahkan

1 hari lalu

Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka menanggapi arahan presiden terpilih Prabowo Subianto yang meminta para pendukung mereka menghentikan aksi unjuk rasa di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) hari ini, Jumat, 19 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Disebut Sering Bohongi PDIP, Gibran: Pak Hasto Bahasanya Meresahkan

Gibran menyebut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto selalu memberikan jawaban negatif soal wacana pertemuan Jokowi dan Megawati.


Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.


Gerindra dan Nasdem Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel, Ini Alasannya

1 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Gerindra dan Nasdem Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel, Ini Alasannya

Rusdin Abdullah digadang-gadang akan diusung sebagai bakal calon Wali Kota Makassar pada Pilkada 2024.


Gerindra dan NasDem Jajaki Peluang Koalisi di Pilkada Sulawesi Selatan 2024

1 hari lalu

Rusdin Abdullah. TEMPO/Fahmi Ali
Gerindra dan NasDem Jajaki Peluang Koalisi di Pilkada Sulawesi Selatan 2024

Gerindra dan NasDem menjajaki kerja sama Pilkada 2024 di Sulawesi Selatan.


Kata Gerindra Soal Pertemuan Prabowo dan Megawati, Ada Pembicaraan Intensif dengan PDIP

1 hari lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019. Dalam pertemuan ini Megawati dan Prabowo akan membahas sejumlah hal. TEMPO/Muhammad Hidayat
Kata Gerindra Soal Pertemuan Prabowo dan Megawati, Ada Pembicaraan Intensif dengan PDIP

Sekjen Gerindra menyebut jadwal pertemuan Prabowo dan Megawati sedang disusun dan kemungkinan usai sidang sengketa Pilpres di MK.