TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklarifikasi pernyataan Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat menyebut penggunaan masker yang selama ini sudah dilonggarkan, akan diketatkan kembali. Budi memastikan belum ada pengetatan kembali yang dilakukan pemerintah sampai hari ini.
"Memang belum ada perubahan kebijakan mengenai masker," kata Budi dalam konferensi pers usai rapat terbatas PPKM bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 4 Juli 2022.
Budi menjelaskan aturan terakhir yang disampaikan pemeirntah, yaitu masyarakat diizinkan untuk tak menggunakan masker di luar ruangan. Sedangkan di dalam ruangan, masyarakat dihimbau untuk memakai masker.
"Untuk keadaan-keadaan khusus di luar, misalnya sangat padat sekali, kemudian banyak yang batuk-batuk di deket kita, diri kita sendiri merasa tidak sehat, sebaiknya menggunakan masker. Tidak ada perubahan mengenai masker," kata dia.
Sebelumnya, pernyataan Ma'ruf Amin disampaikan saat kunjungan kerja ke Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat lalu. Di sana, Ma'ruf mengatakan ketika terjadi kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia, maka masyarakat pun diharapkan dapat tetap memakai masker di ruang terbuka.
"Protokol kesehatan tetap kita ketatkan, masker terutama ya, (saat) ada kenaikan terpaksa masker harus dipakai lagi. Jadi kelonggaran itu kita tarik dulu sampai nanti situasinya memungkinkan baru kita buka lagi," kata Ma'ruf dikutip dari Antara.
Padahal pada 17 Mei 2022, Presiden Jokowi telah menyampaikan adanya pelonggaran kebijakan pemakaian masker di area terbuka dengan mempertimbangkan pandemi Covid-19 yang dinilai terkendali. Ma'ruf lantas menjelaskan kalau pemerintah sudah punya ukuran-ukuran tersendiri.
"Ukuran-ukuran di daerah-daerah itu ada levelnya, kemarin sudah di level 1 semua. Jadi kalau ada daerah yang naik, ya terpaksa dinaikkan levelnya, kemudian juga ada pembatasan-pembatasan sesuai dengan levelnya," ujar Ma'ruf.
Namun, Ma'ruf meminta agar jangan sampai ada kenaikan level pembatasan di masyarakat.
"Karena kita tidak ingin mengurangi mobilitas masyarakat, sebab itu berpengaruh pada perkembangan ekonomi kita yang sudah membaik," ungkapnya.
Ma'ruf Amin pun meminta agar pemerintah daerah dapat melakukan pengendalian kasus positif di masing-masind daerah.
"Bagaimana kita mengendalikan, pendekatannya, pendekatan kedaerahan, provinsi mana yang ada kenaikan itu, kemarin itu DKI kan (yang kasusnya meningkat)? Jabotabek, itu yang kita coba atasi melalui kembali vaksinasinya digencarkan mungkin ada sudah mulai melemah ya kita vaksinasi kembali supaya memiliki kekebalan," kata dia.
Kasus Covid-19 di Indonesia saat ini memang kembali merangkak naik. Penambahan kasus baru per harinya dalam sepekan terakhir sempat menyentuh di atas angka dua ribu kasus. Budi Gunadi Sadikin sempat menyatakan bahwa kenaikan ini diprediksi tak akan mencapai puncak seperti pada Februari yang lalu dimana mencapai lebih dari 60 ribu kasus baru per hari.
Baca: Presiden Jokowi Tetapkan Vaksin Booster Jadi Syarat Izin Keramaian dan Perjalanan