Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ponari Obati Pasien Sambil Main Pistol-pistolan

image-gnews
Ponari
Ponari
Iklan

PonariTEMPO Interaktif, Jombang: Tangan kanan Ponari terus bekerja mencelupkan batu jimatnya ke wadah yang disodorkan pengunjung. Tangan kiri dukun cilik itu asyik memainkan pistol plastik yang diiringi suara dor... dor... dor... dari mulutnya.

Ketika ditanya kapan akan masuk sekolah kembali, Ponari dengan enteng menjawab, "Nggak, aku ngobati wong wae (Tidak, aku mengobati orang saja)," katanya. Ketika Tempo bertanya lagi apa tidak kangen dengan teman-teman di sekolah? Ponari menggelengkan kepala. "Areke nakal-nakal (teman sekolahnya nakal)," jawab Ponari sambil terus memainkan pistol mainannya.

Antrean pengunjung rumah Ponari masih seperti hari sebelumnya, membeludak. Dari pantauan Tempo, hari ini, Rabu (18/2), hampir 10 ribu orang antre. Menjelang sore baru 5.000 orang yang terlayani pengobatan Ponaari. Di tengah anteran yang masih mengular, praktek dukun cilik ini dinyatakan tutup.

Sejumlah orang mengambil tanah liat di sekitar rumah Ponari, yang dianggap mujarab untuk obat.
Sempat terjadi insiden kecil ketika seorang pengunjung dari Mojokerto kesal lantaran Ponari melayani aparat berseragam datang minta diobati, padahal praktek sudah tutup. Perang mulut terjadi antara pengunjung dan keluarga Ponari.

Hampir setiap hari ada saja warga yang kecele ketika datang ke Ponari di Desa Balongsari, Megaluh, Jombang ini. Mereka seolah tak mau tahu kondisi fisik bocah 10 tahun itu yang seharusnya masih sekolah dan bermain bersama anak seusinya.

Kepala Sekolah SD Negeri Balongsari 1, Miharso, tempat sekolah Ponari, telah mengirimkan surat kepada orang tua dukun cilik yang isinya meminta siswa kelas 3 ini kembali belajar. "Kami sudah mengirimi surat tiga hari lalu, tapi sampai hari ini belum masuk. Memang Ponari kadang ingin sekolah tapi kadang tidak," kata Miharso, Rabu (18/2).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ponari sudah 21 tidak masuk sekolah. Miharso mengatakan, belum akan memberikan sanksi. Ia memahami keadaan muridnya itu sedang dibutuhkan ribuan orang. Untuk mengejar ketertinggalan belajarnya, Ponari menjalani les privat setiap hari. Miharso akan meminta Ponari mengikuti ujian di sekolah saat ulangan semester. "Kalau nilainya jelek, ya tidak naik kelas," kata Miharso.

YEKTHI HM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pesulap Merah Diperiksa di Polres Jaksel Atas Dugaan Ujaran Kebencian

23 Desember 2022

Marchel Radhival alias Pesulap Merah setelah diperiksa di Polres Metro Jakarta Selatan atas laporan dugaan pencemaran nama baik, Jumat, 23 Desember 2022. Tempo/M. Faiz Zaki
Pesulap Merah Diperiksa di Polres Jaksel Atas Dugaan Ujaran Kebencian

Pesulap Merah dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian.


Cara Bidan dan Dukun Beranak Kerja Sama Tangani Ibu Melahirkan

14 April 2018

Rosalinda Delin (44), di Atapupu, Belu, Nusa Tenggara Timur. Rosalinda adalah bidan persalinan yang berhasil merubah tradisi panggang ibu dan bayi pasca melahirkan yang ada di Atambua, Belu. TEMPO/Frannoto
Cara Bidan dan Dukun Beranak Kerja Sama Tangani Ibu Melahirkan

Masih banyak masyarakat Indonesia yang melahirkan dengan bantuan dukun beranak. Bidan dan dokter pun bekerja sama untuk tangani ibu melahirkan.


Sekolah Kebidanan Gratis untuk Anak Dukun Bayi  

6 Februari 2015

Ilustrasi Bayi menangis. TEMPO/Aditia noviansyah
Sekolah Kebidanan Gratis untuk Anak Dukun Bayi  

Program sekolah bidan gratis ini dibuat agar anak-anak dukun bayi tersebut tidak mengikuti jejak orang tua mereka.


Dukun Bayi Dilatih Persalinan Steril Cegah Tetanus

6 Februari 2015

REUTERS/Cheryl Ravelo
Dukun Bayi Dilatih Persalinan Steril Cegah Tetanus

Dukun beranak di Bangkalan melakukan praktek persalinan steril.


MUI Tak Larang Warga Berobat ke Dukun  

29 April 2011

TEMPO/ Robin Ong
MUI Tak Larang Warga Berobat ke Dukun  

Pengobatan dengan kekuatan gaib bisa jadi bagian dari fenomena kebesaran Allah Swt yang memberikan kesembuhan mahluknya melalui siapa saja dan lewat perantara siapa saja.


1.000 Kelahiran di Probolinggo Masih Ditangani Dukun Bayi

11 Februari 2010

1.000 Kelahiran di Probolinggo Masih Ditangani Dukun Bayi

Disadari bahwa peran dukun bayi tidak bisa langsung dihilangkan sehingga Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo menjalin kemitraan dengan tetap melibatkan dukun bayi untuk sejumlah tugas.


Kepolisian akan Persuasif Jika Ponari Buka Praktek Lagi

12 Maret 2009

Kepolisian akan Persuasif Jika Ponari Buka Praktek Lagi

Polisi tetap menutup tempat praktek dukun cilik Ponari. Kalau terjadi apa-apa, siapa yang bertanggung jawab.


Moskow Rancang Undang-Undang untuk Atur Para Dukun

6 Maret 2009

Moskow Rancang Undang-Undang untuk Atur Para Dukun

Jika para dukun itu terbukti tidak memiliki kemampuan supranatural, rancangan undang-undang itu menyatakan, mereka bisa didakwa dengan pasal penipuan.


23 Persen Wanita Hamil di Jember Melahirkan Lewat Dukun

26 Februari 2009

23 Persen Wanita Hamil di Jember Melahirkan Lewat Dukun

Menurut Dinas Kesehatan Jember, faktor tersebut menjadi penyebab tingginya angka kematian ibu dan dan angka kematian bayi dalam persalinan.


Praktik Ponari Identik Orang Ziarah Kubur

22 Februari 2009

Praktik Ponari Identik Orang Ziarah Kubur

"Kalau seseorang menganggap bahwa batu Ponari itu hanya sebagai wasilah (perantara), sedang yang menyembuhkan penyakit adalah Allah, itu tidak termasuk menyekutukan Allah."