TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar-Puan Mochtar Mohamad mengatakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP sepantasnya bersyukur karena memiliki kader ideologis dan biologis. Menurutnya, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri mempunyai kader ideologis seperti Ganjar Pranowo dan kader biologis Puan Maharani dan Prananda Prabowo.
“Kalau tiga kader Bung Karno ini diperankan optimal, saya yakin konsep Trisakti Bung Karno 20 tahun ke depan menuju Indonesia Emas 2045 bakal terwujud," ujar Mochtar dalam keterangan tertulis, Senin, 4 Juli 2022.
Dia menyebut dua jenis kader tersebut bisa mengantarkan PDI Perjuangan memenangkan Pileg dan Pilpres sampai tahun 2045. Mochtar juga melihat data sementara dari sejumlah lembaga survei tentang calon presiden.
Secara rasional, kata Mochtar, seluruh lembaga survei menunjukkan Ganjar Pranowo adalah pilihan rakyat. Namun tidak menutup kemungkinan juga bahwa Puan Maharani bisa menyaingi Gubernur Jawa Tengah tersebut.
Mochtar optimis Presidential Threshold 20 persen yang telah dipenuhi PDI Perjuangan bisa mengusung Ganjar Pranowo dan Puan Maharani di Pilpres 2024.
“Mas Ganjar 10 tahun presiden, Mbak Puan 10 tahun wapres dan 10 tahun presiden serta Mas Prananda Prabowo mengomandoi partai. Maka bukan hal yang mustahil PDI Perjuangan menjadi partai mayoritas yang berkarakter Trisakti,” tuturnya.
Mochtar menjelaskan, konsep Trisakti Soekarno dianggap bisa mengantarkan Indonesia Emas 2045. Dia menilai peringatan satu abad Indonesia itu lebih penting pada bagaimana mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Gagasan yang disampaikannya tidak bermaksud mencampuri kewenangan atau hak prerogatif Megawati Soekarnoputri.
“Namun sebagai kader partai yang ikut beliau sebelum reformasi, saya hanya ingin memberi saran untuk kemajuan partai dan bangsa ini ke depan,” katanya.
Dia kembali merincikan rekomendasi Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan beberapa waktu lalu dari yang disampaikan oleh Megawati Soekarnoputri. Pertama, membumikan spirit Pancasila; kedua, menjalankan Trisakti Bung Karno yang berdaulat di bidang politik, ekonomi, berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) di ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan; ketiga, soal konstitusi pengembalian peran MPR sebagai lembaga tertinggi negara.
Momentum Pemilu dan Pilpres 2024, kata Mochtar, perlu dimanfaatkan seluruh komponen bangsa, bukan hanya PDIP, untuk meluruskan konstitusi Undang-Undang Dasar 1945. Hal itu seperti yang dilakukan Soekarno pada 5 Juli 1959, yaitu mengeluarkan Dekrit Presiden.
Baca: Penyelewangan Dana Aksi Cepat Tanggap, Begini Ceritanya