Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jokowi ke Rusia dan Ukraina, Guru Besar UI: RI Tak Punya Kekuatan Memaksa Damai

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Presiden Joko Widodo bersama Iriana Jokowi menerima karangan bungan saat menemui sejumlah warga Indonesia di depan Hotel Mandarin Oriental, Munich, Jerman, dalam agenda kunjungan KTT G7, Minggu, 26 Juni 2022. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo bersama Iriana Jokowi menerima karangan bungan saat menemui sejumlah warga Indonesia di depan Hotel Mandarin Oriental, Munich, Jerman, dalam agenda kunjungan KTT G7, Minggu, 26 Juni 2022. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi ke Rusia dan Ukraina untuk membuka ruang dialog pada kedua negara agar menghentikan peperangan. Namun Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Indonesia Evi Fitriani mengatakan Indonesia sejatinya tidak punya kekuatan untuk bisa memaksa Rusia dan Ukraina yang tengah berperang untuk berdamai. 

"Apa sih yang kita tawarkan?" kata Evi saat dihubungi, Senin, 27 Juni 2022. 

Biasanya, kata dia, negara penengah perang mempunyai carrot and stick alias mekanisme hukuman dan hadiah. Evi mencontohkan Amerika Serikat yang bisa menekan dengan memberikan bantuan ekonomi agar dua negara tertentu bisa berhenti bertikai. 

Sedangkan Indonesia saat ini dinilai tak punya uang dan tak punya senjata untuk memaksa kedua negara Eropa Timur itu berhenti berperang. "Masa kita mau kasih bantuan ekonomi? jadi secara materi kita itu enggak kuat, pendamai itu harus punya modal, Indonesia enggak punya," kata Evi.

Sebelumnya, rencana kunjungan Jokowi ke Rusia dan Ukraina akhir bulan ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi Menurut dia, misi lawatan Jokowi ke dua negara yang sedang berselisih ini adalah untuk terus mendorong semangat perdamaian.

Sebagai presidensi G20 dan anggota Champion Group from Global Crisis Response Group yang dibentuk Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB, kata Retno, Jokowi memilih untuk berkontribusi dalam masalah geopolitik ini.

Retno mengatakan, kunjungan presiden menunjukan kepedulian terhadap isu kemanusiaan. Presiden juga akan mencoba memberikan kontribusi menangani isu pangan.

"(Masalah itu) diakibatkan karena perang, dampak dirasakan semua negara terutama negara berkembang dan penghasilan rendah. Dan (presiden akan) terus mendorong spirit perdamaian," kata Retno dalam jumpa pers virtual Kementerian Luar Negeri Rabu, Rabu, 22 Juni 2022.

Meski tak punya kekuatan uang dan senjata untuk mendamaikan Rusia dan Ukraina, Evi menyebut Indonesia masih memiliki soft power untuk meyakinkan keduanya. Ia menyebut Indonesia punya kredibiilitas untuk hal itu. "Jadi yang kita tawarkan makna simbolik dari kehadiran (Presiden) itu," ujarnya.

Indonesia, kata Evi, memiliki kekuatan moral mengatasnamakan masyarakat dunia bahwa dunia sedang sengsara atas peperangan yang terjadi karena imbasnya ke sejumlah aspek seperti pangan. Jokowi pun bisa memberikan pemahaman tersebut kepada kedua pemimpin negara.

Sejalan dengan itu, Evi menilai Jokowi pun bisa memanfaatkan ini sebagai tawaran exit strategy kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Lantaran, kelanjutan perang ini dinilai tergantung pada Rusia yang kini terus menekan. Sedangkan, Evi melihat perang terus berlangsung karena Rusia saat ini tak punya exit strategy untuk menghentikannya. "Dia (Rusia) mau berhenti apa alasannya? kehilangan muka dong?" kata Evi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Maka, exit strategy inilah yang dinilai Evi bisa ditawarkan Jokowi dalam kunjungan ke Rusia dan Ukraina ini. Indonesia tidak mewakili pihak kiri dan kanan, sehingga bisa menjadi kekuatan moral tersendiri untuk membantu menghentikan perang.  "Selama ini strategi Indonesia juga tidak mengecualikan Rusia, dengan tujuan Rusia tetap melihat Indonesia sebagai teman, Ukraina juga lihat kita sebagai teman," ujarnya. 

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Dampak Ekonomi dari Konser Coldplay, Berikut Perhitungan Pengamat

20 hari lalu

Penyanyi grup band Coldplay, Chris Martin menghibur penonton dalam Expo 2020 di Dubai, Uni Emirat Arab, 15 Februari 2022. REUTERS/Christopher Pike
Dampak Ekonomi dari Konser Coldplay, Berikut Perhitungan Pengamat

Azril Azahari menyebut konser Coldplay sangat berpotensi menggenjot perekonomian.


Sri Mulyani Bersama Menteri Keuangan Jepang dan India Bertemu Presiden Korea, Bahas Apa Saja?

35 hari lalu

Sri Mulyani Bersama Menteri Keuangan Jepang dan India Bertemu Presiden Korea, Bahas Apa Saja?

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Menteri Keuangan Jepang Shun'ichi Suzuki dan Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman bertemu dengan Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol.


Sebut Ekonomi RI Masih Tumbuh Kuat, Ma'ruf Amin: Perlu Direspons Secara Lincah dan Bijak

35 hari lalu

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin memberikan sambutan pada Peresmian Pasar Rakyat Pariaman, Sumatera Barat. ANTARA/Diskominfo Pariaman
Sebut Ekonomi RI Masih Tumbuh Kuat, Ma'ruf Amin: Perlu Direspons Secara Lincah dan Bijak

Ma'ruf Amin mengatakan Indonesia akan terus berkomitmen meningkatkan peran strategisnya di berbagai forum regional, multilateral, dan internasional.


Sebut RI Tujuan Investasi Sektor Manufaktur Dunia, BKPM Sebutkan Alasan Ini

47 hari lalu

Logo BKPM. BKPM.go.id
Sebut RI Tujuan Investasi Sektor Manufaktur Dunia, BKPM Sebutkan Alasan Ini

BKPM mengungkapkan Indonesia merupakan negara tujuan investasi sektor manufaktur global saat ini.


Jokowi Terima Kedatangan PM Ceko di Istana Bogor

50 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyambut kedatangan Perdana Menteri Republik Ceko Petr Fiala di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 18 April 2023. Biro Setpres
Jokowi Terima Kedatangan PM Ceko di Istana Bogor

Presiden Jokowi menyambut kedatangan Perdana Menteri Republik Ceko Petr Fiala di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat. Fiala tampak disambut dengan upaya kehormatan sekitar pukul 16.00 WIB.


Sri Mulyani Bertemu Menteri Keuangan India dan Belanda, Bahas Apa?

53 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Menteri Keuangan India dan Belanda, Bahas Apa?

Sri Mulyani bertemu Menkeu Belanda Sigrid Kaag karena Belanda bersama Indonesia menjadi Co-Chair Coalition of Finance Ministers for Climate Action.


Mahfud MD Optimistis RUU Perampasan Aset Rampung Juni 2023

55 hari lalu

Menkopolhukam Mahfud MD saat mengumumkan rampungnya pembahasan naskah substansif RUU Perampasan Aset di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat, 14 April 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Mahfud MD Optimistis RUU Perampasan Aset Rampung Juni 2023

Mahfud MD optimistis RUU Perampasan Aset Tindak Pidana bakal disahkan menjadi Undang-Undang pada Juni 2023.


Kunjungi India, Wakil Menlu Ukraina Minta Bantuan Kemanusiaan

8 April 2023

Emine Dzhaparova, Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Ukraina di Dewan Keamanan PBB di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 12 Januari 2023. REUTERS/Mike Segar
Kunjungi India, Wakil Menlu Ukraina Minta Bantuan Kemanusiaan

Wakil Menlu Ukraina Emine Dzhaparova akan meminta bantuan kemanusiaan dan peralatan India untuk memperbaiki infrastruktur rusak akibat invasi Rusia


Pertemuan Gubernur Bank Sentral dan Menkeu ASEAN Resmi Dimulai, Apa Saja yang Dibahas?

28 Maret 2023

Jajaran Deputi BI Dody Budi Waluyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pertemuan Gubernur Bank Sentral dan Menkeu ASEAN Resmi Dimulai, Apa Saja yang Dibahas?

Rangkaian Pertemuan Pertama Menteri Keuangan dan Bank Sentral ASEAN dimulai pada hari ini hingga Jumat mendatang. Apa saja yang akan dibahas?


30 Tahun Kemitraan ASEAN - India, Perdagangan Mencapai Rp 2 Kuadriliun

16 Maret 2023

Duta Besar India untuk ASEAN Jayant N. Khobragade, Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn, Perwakilan Tetap Singapura untuk ASEAN Kok Li Peng, dan Perwakilan Tetap RI untuk ASEAN dalam Peringatan 30 Tahun Kemitraan India-ASEAN di Jakarta pada Selasa, 14 Maret 2023. TEMPO/Daniel A. Fajri
30 Tahun Kemitraan ASEAN - India, Perdagangan Mencapai Rp 2 Kuadriliun

Perdagangan ASEAN-India mencapai US$ 133 miliar atau sekitar Rp 2 kuadriliun sepanjang satu kalender tahun lalu.