Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengamat: Jika Nasdem, PKS, dan Demokrat Berkoalisi Usung Capres Bisa Jadi Kuda Hitam

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Jakarta, Ujang Komarudin. ANTARA/HO-Universitas Al-Azhar Jakarta/am.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Jakarta, Ujang Komarudin. ANTARA/HO-Universitas Al-Azhar Jakarta/am.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin berpendapat Nasdem, PKS, dan Demokrat semestinya menjadi poros baru. Sebab, jika menjadi poros baru, maka akan menjadi kekuatan politik tersendiri untuk bisa mengusung capres/cawapresnya.

Menurut Ujang, koalisi Nasdem, PKS, dan Demokrat sudah bisa mengusung capresnya sendiri. “Kalau kita lihat pidatonya Surya Paloh di Rakernas bahwa Nasdem tidak boleh, tidak mau jadi bebek. Artinya, dia tidak mau mengekor kepada partai lain,” katanya kepada Tempo, Ahad, 26 Juni 2022.

Ujang menilai sebaiknya Nasdem, PKS, dan Demokrat menciptakan poros baru  dibandingkan harus bergabung dengan KIB, PDIP atau Gerindra-PKB yang kemungkinan mengusung atau memiliki capresnya sendiri.

“Bergabung dengan Gerindra-PKB yang mungkin akan mengusung Prabowo dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin atau bisa bergabung dengan PDIP yang kemungkinan mengusulkan capresnya sendiri. Sementara Nasdem sudah mengusung tiga nama sebagai capres bukan cawapres,” ujarnya.

Jika peta politiknya seperti itu, kata Ujang, maka lebih baik Nasdem, PKS, dan Demokrat berkoalisi agar bisa mengusung Anies Baswedan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Justru ini akan menjadi kuda hitam yang menarik. Namun, semua ini masih belum pasti, masih dinamis karena walaupun kita lihat KIB sudah berkoalisi, tetapi mereka belum mengusung nama capres dan cawapresnya. Lalu, misalkan Gerindra dengan PKB juga belum berkoalisi kalau ibarat akad nikah belum Ijab Kabul,” kata Ujang.

Oleh karena itu, Ujang berharap pada Pemilu 2024 tidak hanya ada dua poros. Hal ini senada dengan apa yang telah disampaikan Jusuf Kalla atau JK yang memprediksi akan adanya empat poros. Menurut Ujang, dua poros saja berpotensi memunculkan perpecahan di tengah masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Sebaiknya tiga bahkan empat poros. Jangan sampai dua poros karena kalau dua poros tidak bagus dalam konteks pendidikan politik ke masyarakat,” katanya.

Ia mengatakan dampak dua poros pada Pilpres 2024 adalah akan menghadirkan politik identitas, politik SARA, dan terjadi polarisasi. “Oleh karena itu, saya mendorong bahwa harapannya ada poros-poros, tiga atau empat poros. Minimal tiga,” katanya.

Menurutnya, jika konstruksi koalisi politik, misalkan PDIP berdiri sendiri, mengusung sendiri karena sudah punya tiket 20 persen, lalu KIB punya 20 persen, Gerindra-PKB sudah 20 persen juga, maka harapannya Nasdem-PKS-Demokrat bisa mengusung capres/cawapresnya sendiri.

“Jadi, akan ada empat calon kalau komposisinya seperti itu,” ucap Ujang.

MUTIA YUANTISYA

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Soal Cawapres Untuk Ganjar Pranowo, Puan Maharani Janji PDIP Akan Libatkan PPP

4 jam lalu

Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dan Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di kantor DPP PPP Jakarta, Senin, 29 Mei 2023. PDI Perjuangan melakukan kunjungan silaturahmi politik dan dialog ke PPP untuk membahas pemenangan Ganjar Pranowo. TEMPO/M Taufan Rengganis
Soal Cawapres Untuk Ganjar Pranowo, Puan Maharani Janji PDIP Akan Libatkan PPP

Puan Maharani menyatakan penentuan Cawapres untuk Ganjar Pranowo akan didiskusikan antara PDIP dan PPP.


Sandiaga Uno Akui Bertemu Empat Mata dengan Jokowi di Sela-sela KTT ASEAN

5 jam lalu

Menparekraf Sandiaga Uno menyambangi kawasan Bantul, Yogyakarta Minggu 28 Mei 2023. Dok.istimewa
Sandiaga Uno Akui Bertemu Empat Mata dengan Jokowi di Sela-sela KTT ASEAN

Sandiaga Uno mengakui pertemuan empat mata dirinya dengan Presiden Jokowi, tapi dia tak mau mengungkapkan soal pembicaraan politik mereka.


Bertemu Sejumlah Pemred di Istana, Jokowi Bahas Aksi Cawe-cawenya dalam Politik

5 jam lalu

Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kedua kanan), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (ketiga kanan), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kiri), Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (kiri), dan Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono (kanan) memberikan keterangan pers usai menghadiri acara Silaturahmi Ramadhan 1444 H DPP PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu, 2 April 2023. Acara tersebut turut dihadiri para ketua umum partai politik koalisi pendukung pemerintah seperti PAN, Partai Golkar, Partai Gerindra, PPP, dan PKB. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Bertemu Sejumlah Pemred di Istana, Jokowi Bahas Aksi Cawe-cawenya dalam Politik

Jokowi mengklaim cawe-cawenya dalam politik tidak melanggar undang-undang.


Presiden Jokowi Akui Tak Akan Netral Pada Pilpres 2024

6 jam lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan selfie bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat panen raya di Kebumen, Jawa Tengah. Sumber Biro Pers Istana Kepresidenan
Presiden Jokowi Akui Tak Akan Netral Pada Pilpres 2024

Presiden Jokowi akhirnya mengakui bahwa dirinya tak akan netral pada Pilpres 2024. Menyinggung soal keberlanjutan pembangunan.


Kasus Dugaan KDRT Bukhori Yusuf, Polri Sebut Dalam Tahap Penyelidikan Lanjutan

7 jam lalu

Bukhori Yusuf. antaranews.com
Kasus Dugaan KDRT Bukhori Yusuf, Polri Sebut Dalam Tahap Penyelidikan Lanjutan

Bareskrim terus melakukan penyelidikan lanjutan dalam kasus KDRT oleh mantan kader PKS Bukhori Yusuf.


Soal Cawapres untuk Ganjar Pranowo, PPP Mengaku Belum dapat Tawaran dari PDIP

7 jam lalu

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama Bakal Calon Presiden dari PDIP Ganjar Pranowo dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono dalam pertemuan di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 30 April 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Soal Cawapres untuk Ganjar Pranowo, PPP Mengaku Belum dapat Tawaran dari PDIP

Plt Ketua Umum PPP Mardiono menyatakan belum mendapatkan tawaran dari PDIP untuk menyodorkan nama kandidat Cawapres bagi Ganjar Pranowo.


Akan Bertemu PKS Besok, Sandiaga Uno: Untuk Samakan Presepsi

8 jam lalu

Menparekraf Sandiaga Uno menyambangi kawasan Bantul, Yogyakarta Minggu 28 Mei 2023. Dok.istimewa
Akan Bertemu PKS Besok, Sandiaga Uno: Untuk Samakan Presepsi

Sandiaga Uno menyatakan pertemuannya dengan PKS besok untuk menyamakan persepsi. Belum akan menentukan pilihan.


PKS Depok Siapkan Lima Nama Calon Wali Kota Depok di Pilkada 2024

9 jam lalu

Ketua DPC PKS Kota Depok Imam Budi Hartono mendampingi bacaleg mendaftar ke Kantor Sekretariat KPU Depok di Jalan Margonda No. 379, Kecamatan Beji, Depok, Senin, 8 Mei 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
PKS Depok Siapkan Lima Nama Calon Wali Kota Depok di Pilkada 2024

PKS Depok tengah mempertimbangkan lima nama sebagai calon wali kota pada Pilkada 2024 mendatang.


Soal Gugatan PK Moeldoko: Kubu Moeldoko Minta MA Adil, Kubu AHY Waspada, SBY Ditelepon Bekas Menteri

9 jam lalu

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono melancarkan serangan ke KSP Moeldoko.
Soal Gugatan PK Moeldoko: Kubu Moeldoko Minta MA Adil, Kubu AHY Waspada, SBY Ditelepon Bekas Menteri

Moeldoko mengajukan PK ke MA setelah mengklaim menemukan 4 novum alias bukti baru dalam kisruh Demokrat.


Kata Demokrat, PKS dan Anies Baswedan soal Cawapres yang Sudah Dikantongi

10 jam lalu

Bakal calon presiden Anies Baswedan menyapa pendukungnya usai menyampaikan pidato dalam Temu Kebangsaan Relawan Anies di Tenis Indoor Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Ahad, 21 Mei 2023. Kegiatan yang dihadiri ribuan relawan dari kalangan partai maupun nonpartai tersebut bertujuan mendukung pemenangan Anies sebagai Presiden Indonesia periode 2024-2029. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Kata Demokrat, PKS dan Anies Baswedan soal Cawapres yang Sudah Dikantongi

Anies Baswedan sebut dirinya sudah kantongi nama Cawapres. Begini kata Demokrat dan PKS.