TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi menyebut varian baru Covid-19, yakni BA4 dan BA5, telah menyebabkan kenaikan kasus di beberapa negara hingga 30 persen dari puncak kasus Omicron. Kondisi ini, menurut Budi, diprediksi juga bakal dialami oleh Indonesia.
"Data dari Afrika Selatan, puncak kasus BA-4/5 di kisaran 30 persenan dari puncak omicron. Di Indonesia Omicron 58,000-an, estimasi kenaikan 17,400-an, dengan puncak fatality di kisaran 10 persenan puncak Omicron," ujar Budi Gunadi dalam keterangannya, Minggu, 26 Juni 2022.
Merujuk pada kasus di Afrika Selatan, Budi mengatakan puncak kasus varian BA4 dan BA5 bakal terjadi dalam 30 hari sejak ditemukannya kasus pertama. Sehingga jika mengikuti pola Afrika Selatan, Budi memperkirakan puncak kasus di Indonesia akan tercapai di pekan kedua dan ketiga Juli 2022.
"Kenaikan kasus konfirmasi harian sudah mencapai 2.000-an kasus per hari. Batas atas Level-1 WHO adalah 7.800 kasus per hari," kata Budi
Lebih lanjut, Budi mengatakan tingkat reproduksi kasus di bawah 1 persen alias masih terkendali. Selain itu, Budi mengatakan tingkat kasus positif juga cukup rendah di angka 3,61 persen atau masih berada di bawah standar WHO 5 persen. Namun, Budi mengatakan beberapa propinsi seperti Jakarta dan Banten sudah di atas 5 persen.
Sebagai tindak pencegahan lonjakan kasus varian BA.4 dan BA.5, Budi mengatakan pemerintah bakal mempertahankan standar protokol kesehatan yang ada, mempercepat vaksinasi booster, melakukan Sero Survey-3 di akhir Juni dan awal Juli, terakhir mereview status di awal Juli 2022.
Baca juga: Varian BA.4 dan BA.5 Masuk Indonesia, Begini Langkah Antisipasi Pemerintah
M JULNIS FIRMANSYAH
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini