TEMPO Interaktif, Bandar Lampung:Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan bahaya gelombang tinggi dan angin kencang di perairan Selat Sunda hingga empat hari mendatang.
Tinggi gelombang di jalur penyeberangan Bakauheni-Merak itu berkisar antara 1,5 hingga 2 meter. ”Kami telah mengeluarkan peringatan dini agar kapal Ro-Ro yang melayani Bakaheni-Merak agar waspada dan merekomendasikan penghentian kapal cepat,” kata Neneng Kusrini, Kepala Forecaster Stasiun Maritim BMKG Lampung, Selasa (17/02).
Neneng mengatakan, kecepatan angin di tengah perairan Sulat Sunda yang mencapai 20 knot atau 35 kilometer per jam itu menyebabkan arus air sangat kencang. Angin berhembus dari barat laut menuju timur laut. ”Dengan gelombang dan arus air yang kencang akan membuat kapal Ro-Ro kesulitan sandar, dan jika tidak berhati-hati akan menghantam dermaga pelabuhan,” katanya.
Gelombang tinggi dan angin kencang juga melanda perairan Krui, Kota Agung dan Padang Cermin di perairan barat Lampung hingga Bengkulu. Gelombang di perairan itu mencapai 3,5 meter dengan kecepatan angin rata-rata mencapai 22 knot.
Neneng meminta nelayan di Teluk Lampung tidak mencari ikan hingga ke tengah. ”Ketinggian gelombang di tengah perairan barat Lampung bisa mencapai 4 meter,” tegasnya. Menurut Neneng, gelombang tinggi dan angin kencang terjadi akibat adanya tekanan rendah di perairan Australia.
Gejala ini merupakan siklus tahunan setiap awal musim penghujan. Fenomena ini, lanjut Neneng, biasa disebut Tropical Depressi. ”Yaitu terbentuknya awan rendah yang menimbulkan hujan di daerah bertekanan rendah di Samudra Hindia atau di barat daya Sumatera,” ujarnya.
Sementara itu PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Cabang Bakauheni telah menghentikan operasi seluruh kapal cepat yang melayani rute penyeberangan Bakauheni—Merak sejak sepekan terakhir. ”Pengoperasian kembali kapal cepat menunggu laporan cuaca harian yang dikeluarkan BMKG Lampung. Kami juga meminta operator kapal Ro-Ro untuk mengecek kondisi kapal agar siap menghadapi cuaca buruk,” kata Zailis Anas, Manager Operasional PT. ASDP Cabang Bakauheni.
NUROCHMAN ARRAZIE