Persemaian Mentawir
Pertama, Jokowi meninjau Persemaian Mentawir di kabupaten yang sama, yang dia sebut sebagai upaya menata lingkungan, utamanya di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Informasi ini disampaikan Jokowi kepada para pemimpin redaksi media yang ikut kunjungan.
"Kami mau menunjukkan bahwa kita serius urusan lingkungan, itu serius. Justru kita enggak bangun di sini itu lingkungan makin rusak. Itu aja yang harus digarisbawahi," kata dia, yang merupakan lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.
Dalam pembangunan IKN, Jokowi menargetkan komposisi alam nantinya sebesar 75 hingga 80 persen alias kota di dalam hutan atau forest city. Tapi tidak hanya di Kalimantan Timur, Jokowi berjanji akan menunjukkan keseriusan penanganan masalah lingkungan melalui persemaian di provinsi lain di Pulau Kalimantan.
“Kami tunjukkan niat benar kita itu ya ini. Nanti kalau sudah ada 12 juta, 15 juta (bibit) baru, dan bukan di sini saja, nanti mau kita tunjukkan yang di Kalsel kayak apa, Kalteng kayak apa,” ujarnya.
Jokowi menjelaskan target pemerintah untuk membangun 30 persemaian lain seperti Persemaian Rumpin di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pembangunan tersebut rencananya akan difokuskan pada wilayah dengan industri pertambangan yang banyak. "Enggak, enggak yang banyak nanti di Kalimantan, Sumatra, yang banyak tambang karena saya wajibkan dari penambang sama sawit,” kata dia.
Bendungan Sepaku Semoi
Setelah itu, kepala negara meninjau progres pembangunan Bendungan Sepaku Semoi yang memiliki kapasitas tampung 10 juta meter kubik. Inilah salah satu bendungan yang dibangun pemerintah untuk penyiapan air baku di IKN Nusantara.
"Bendungan Sepaku Semoi ini merupakan salah satu dari dua yang sudah on going untuk penyiapan air baku di IKN. Sekarang progres di Bendungan Sepaku Semoi sudah 56 persen," ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jarot Widyoko, saat memberikan pemaparan kepada Jokowi.
Bendungan yang ditargetkan selesai awal 2023 ini bakal memberikan manfaat air baku sebesar 2.500 liter per detik. Dari kapasitas 2.500 liter per detik, kata Jarot, sebanyak 500 liter per detik untuk Kota Balikpapan dan 2 ribu liter per detik untuk Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dan IKN.
Selain Bendungan Sepaku Semoi, sedang dibangun pula Intake Bendungan Sepaku yang saat ini progresnya baru mencapai 13 persen. Nantinya, Intake Bendungan Sepaku akan memberikan manfaat air baku sebesar 3 ribu liter per detik dan ditargetkan selesai pada bulan Desember 2022 mendatang.
"Insya Allah Desember 2022 akan kami selesaikan sehingga tahun 2023 Februari itu sudah bisa kurang lebih 5 ribu liter per detik," ungkap Jarot. Jarot yakin proyek Intake ini kelar tepat waktu.
Sementara, Jokowi menyebut air baku dari bendungan akan diolah untuk memasok kebutuhan air bagi 1,5 juta penduduk. “Untuk air yang disalurkan adalah air siap minum,” kata dia.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono juga menyampaikan hal yang sama. “Kalau (air) enggak bisa diminum langsung, percuma (ibu kota) kita pindah,” ucap Basuki.
Jokowi tak sendirian. Selain dengan Jarot dan Basuki, hadir juga Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, dan Plt. Bupati Penajam Paser Utara Hamdam, dalam kunjungan ini.
Selanjutnya: Empat ruas tol