TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Staf Presiden atau KSP angkat bicara atas pernyataan Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, yang menyebut seharusnya Malaysia mengklaim wilayah Kepulauan Riau. Menurut Deputi V Kepala Staf Kepresidenan, Jaleswari Pramodhawardani, Indonesia merupakan satu-satunya negara yang memagang kendali atas Kepulauan Riau secara hukum internasional .
"Hingga detik ini, satu-satunya entitas yang memiliki kendali atas Wilayah Provinsi Riau adalah Pemerintah Republik Indonesia," ujar Jaleswari dalam keterangannya, Selasa, 21 Juni 2022.
Jaleswari menjelaskan, kendali Indonesia atas Kepulauan Riau terlihat dari administrasi pemerintahan Indonesia yang dilakukan lewat proses demokratis, kapasitas menerapkan hukum nasional, pencatatan kependudukan, kemampuan penegakan hukum, dan unsur-unsur lain. Semua kendali itu bisa dilakukan oleh pemerintah Indonesia, karena menjadi satu-satunya entitas yang diakui secara hukum.
"Secara obyektif, untuk menentukan pemegang kedaulatan atas suatu wilayah, hukum kebiasaan internasional maupun berbagai preseden putusan pengadilan internasional telah memberikan standar kendali efektif yang harus dipenuhi oleh suatu pemerintah terhadap suatu wilayah yang diklaim berada dalam kendalinya," kata Jaleswari.
Sebelumnya, Mahathir Mohamad mengatakan Malaysia seharusnya mengklaim wilayah Singapura dan Kepulauan Riau sebagai wilayah mereka. Mahathir mengatakan bahwa apa yang dikenal sebagai Tanah Melayu dulu sangat luas, membentang dari Tanah Genting Kra di Thailand selatan sampai ke Kepulauan Riau, dan Singapura, tetapi sekarang terbatas di Semenanjung Malaya.
"Saya bertanya-tanya apakah Semenanjung Malaya akan menjadi milik orang lain di masa depan," kata Mahathir.
Dilansir dari Strait Times, Mahathir Mohamad juga mengatakan bahwa Malaysia menganggap kemenangkan mereka atas sengketa pulau Sipadan dan Ligitan di lepas Kalimantan melawan Indonesia di Mahkamah Internasional (ICJ) adalah sesuatu yang berharga.
"Seharusnya kita tidak hanya menuntut agar Pedra Branca atau Pulau Batu Puteh dikembalikan kepada kita. Kita juga harus menuntut Singapura dan Kepulauan Riau, karena mereka adalah Tanah Melayu,” kata Mahathir.
Baca: Puji Puan Maharani. Megawati Sebut Perempuan Bisa Memimpin