TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengeluarkan sembilan rekomendasi untuk merespon kenaikan kasus Covid-19 dan merebaknya sejumlah penyakit menular lainnya. Mereka mengingatkan masyarakat untuk terus waspada.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI memberikan rekomendasi terkait pencegahan Covid-19 dan penyakit menular lainnya, sebagai berikut:
1. Tetap gunakan masker di ruang terbuka dan di ruang tertutup
2. Tingkatkan kembali kegiatan Tracing and Testing
3. Tingkatkan Cakupan Vaksinasi termasuk Booster
4. Mengimbau para pemangku kebijakan seperti Gubernur dan Bupati untuk melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan cakupan vaksinasi booster
5. Cakupan vaksinasi anak juga perlu ditingkatkan terutama menjelang PTM 100 persen di tahun ajaran baru
6. Aturan PCR negatif untuk pelaku perjalanan kembali diberlakukan
7. Lakukan Edukasi masif dan terus menerus tentang upaya pencegahan karena pandemi belum berakhir, mengingat masyarakat sudah jenuh dengan pandemi
8. Tetap Patuhi protokol kesehatan
9. Jangan lengah walaupun bila nanti kasus menurun.
Ketua Umum PB IDI dr Adib Khumaidi SpOT menyatakan Indonesia saat ini masih belum keluar dari fase pandemi. Menurut Adib, situasi endemi juga bukanlah situasi bebas penyakit, tapi penularan penyakit yang terkendali.
“Kami meminta kerjasama semua pihak baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk tetap perlu menjalankan berbagai upaya kewaspadaan strategi pencegahan dan sistem pengendalian penularan yang kuat. Penanganan ini tidak bisa dilakukan oleh tenaga medis saja, namun semua pihak secara bersamaan,” ujar Adib dalam keterangan tertulis, Selasa, 21 Juni 2022.
Ketua Bidang Penanganan Penyakit Menular PB IDI Dr dr Agus Dwi Susanto, SpP(K) juga meminta pemerintah untuk mengkaji ulang kebijakan lepas masker di tempat umum. Dia juga meminta pemerintah kembali menggiatkan vaksin booster. Masyarakat juga diminta untuk selalu mematuhi protokol kesehatan yang ada.
“Kami juga mengingatkan masyarakat untuk waspada akan penyakit lainnya yang muncul di musim pancaroba ini, seperti Demam Berdarah Dengue, Cacar Monyet, Hepatitis Akut, serta sejumlah penyakit lainnya yang berpotensi timbul.” kata dr Agus.
Ketua Bidang Penanganan Penyakit Menular PB IDI itu menghimbau untuk turut mewaspadai kasus Cacar Monyet yang masih belum ditemukan di Indonesia.
"Jangan sampai menjadi outbreak atau kejadian Luar Biasa di negeri ini," tuturnya.
Tidak hanya itu, tenaga kesehatan medis juga diminta untuk tetap mewaspadai kasus Covid-19 dan penyakit menular lainnya.
"Tim Mitigasi IDI menghimbau apabila ada rekan sejawat dokter dan dokter spesialis menemukan gejala sesuai dengan Covid, ataupun penyakit menular yang sedang menjadi sorotan kewaspadaan agar segera dilaporkan pada Dinas Kesehatan setempat," tutur Dr Eka Mulyana, SpOT(K) dari Bidang Advokasi Tim Mitigasi IDI.
Data terakhir yang dihimpun tim Mitigasi IDI, terdapat 752 dokter umum dan dokter spesialis yang meninggal akibat Covid hingga bulan Maret 2022. Data tersebut tersebar di 29 propinsi di Indonesia.
Sepanjang pandemi, Tim Mitigasi mencatat sebanyak 252 dokter meninggal pada tahun 2020, 495 dokter meninggal sepanjang 2021, dan 5 dokter meninggal karena Covid sepanjang Januari hingga Maret 2022.
“Setelah bulan Maret 2022, masih belum ada tercatat dokter meninggal karena Covid. Meski demikian, kami menghimbau rekan sejawat dokter dan dokter spesialis tetap menjalankan protokol Kesehatan ketat dan mengenakan APD lengkap saat penanganan kasus Covid,” tegas dr Eka Mulyana.
Kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan yang signifikan sejak awal pekan ini. Sebanyak 591 kasus terkonfirmasi pada awal pekan, kemudian terjadi penambahan 930 kasus, hingga pada pertengahan pekan terdapat 1.242 kasus terkonfirmasi.
IDI menilai Omicron varian BA.4 dan BA.5 harus menjadi perhatian karena varian ini mudah menular. Kementerian Kesehatan memperkirakan jumlah kasus akan terus mengalami peningkatan hingga akhir Juli tahun 2022.