TEMPO.CO, Jakarta - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terbaru mereka terkait pilihan calon presiden dari para pemilih Partai NasDem. Hasilnya, mayoritas pemilih NasDem di Pemilu 2019 lalu akan memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo jika pemilu presiden digelar hari ini. Angkanya mencapai 41 persen.
Barulah kemudian sebanyak 31 persen akan memilih Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Nama ketiga terpaut jauh yaitu Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan angka 12 persen.
“Secara umum, aspirasi yang dikembangkan oleh Dewan Pimpinan Wilayah NasDem cukup konsisten dengan pemilih NasDem sendiri. Artinya NasDem mendengarkan apa kata pemilih mereka sendiri,” kata pendiri SMRC, Saiful Mujani, dalam keterangan hasil survei, Sabtu, 18 Juni 2022.
Sebelumnya, tiga nama telah terpilih sebagai calon presiden dalam Rakernas NasDem yang digelar 15-17 Juni kemarin yaitu Anies, Ganjar, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Ketiganya mendapatkan dukungan dari banyak DPW yang hadir dalam acara tersebut.
Ketua Umum Surya Paloh pun menyatakan mereka masih harus menjalin komunikasi dengan partai politik lainnya untuk membentuk koalisi menghadapi Pilpres 2024. Pasalnya mereka tak memenuhi persyaratan ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold.
Saiful berujar hasil survei ini cukup konsisten dengan opini yang dibangun oleh elite NasDem dalam rakernas. Walaupun urutan perolehan dukungannya berbeda, menurut dia, dua besar yang didukung oleh elit dan massa pemilih NasDem cukup konsisten.
Saiful menjelaskan bahwa data ini menarik karena Ganjar adalah kader partai besar PDI Perjuangan. Di media, Ganjar menyatakan bahwa dia adalah kader PDI Perjuangan. Hal ini, kata Saiful, menunjukkan NasDem cukup terbuka terhadap berbagai aspirasi yang berkembang dalam masyarakat.
Guru Besar Ilmu Politik Universitas Islam Negeri atau UIN Jakarta ini menyatakan bahwa salah satu kemungkinan alasan mengapa NasDem cukup terbuka terhadap nama-nama yang berkembang di masyarakat karena tokoh utama Nasdem sendiri tidak akan mencalonkan diri. “NasDem mungkin bisa mengklaim, silakan NasDem digunakan sebagai kendaraan untuk menyampaikan aspirasi dan kepentingan politik masyarakat secara luas,” kata Saiful.
Saiful lalu mengungkapkan perbedaan tiga nama ini, Anies, Ganjar, dan Prabowo, dalam tiga kali survei SMRC. Saiful menyebut dukungan pada Prabowo dari massa pemilih NasDem sempat cukup besar yaitu 57 persen pada Desember 2021. Tapi dalam 5 bulan terakhir mengalami penurunan signifikan menjadi 12 persen pada survei Mei 2022.
Kondisi berbeda dialami Anies yang suaranya di massa pemilih NasDem naik dari 10 persen menjadi 31 persen, pada periode yang sama. Suara Ganjar pun juga mengalami peningkatan dari 22 persen menjadi 41 persen.
Survei ini dilakukan pada 10-17 Mei 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden.
Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1060 atau 87 persen. Sebanyak 1060 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar kurang lebih 3,07 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling). Demikian metodologi survei yang menghasilkan Ganjar Pranowo sebagai yang teratas.
Baca Juga: Soal Capres, NasDem: Tak Ada yang Bisa Menyangkal Ganjar Pranowo Kader PDIP
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini