TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kembali menggelar unjuk rasa di depan Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu sore, 15 Juni 2022. Para kader itu menamakan diri sebagai Front Kader Pembela Penyelamat Partai.
Koordinator aksi, Wahyudin, menyebut demonstrasi ini merupakan lanjutan dari demo yang telah digelar sebelumnya pada Senin, 13 Juni 2022.
"Kami tidak akan pernah berhenti sebelum Suharso Monoarfa mundur," kata Wahyudin dalam keterangannya, Kamis, 16 Juni 2022.
Dalam tuntutan demo tersebut, massa menuding Suharso Monoarfa merupakan Ketua Umum PPP yang tidak elegan dan arogan. Hal tersebut ditunjukkan dengan sikapnya yang melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga atau AD-ART partai.
Wahyudin menyebut Suharso menghancurkan kader partai senior karena memajukan orang-orang yang tidak mereka kenal. Ia menyebut banyak pengurus DPP di wilayah merupakan mantan kader partai lain.
"Banyak para senior-senior partai kami yang berjibaku dari dulu, disingkirkan dengan dalih memperjuangkan partai lebih besar," kata dia.
Pada Senin lalu, massa dari kelompok yang sama juga menggelar demo di depan kantor DPP PPP. Dalam unjuk rasa saat itu, massa menuntut Suharso mundur dari jabatannya karena elektabilitas partai yang kian menurun.
Sebelumnya, menurut survei terbaru Charta Politika, menunjukkan elektabilitas Partai Kakbah itu tak mencapai ambang batas parlemen 4 persen.
PPP berada di peringkat ke-8 dari daftar elektabilitas partai dengan 2,7 persen. Berada di bawahnya, terdapat PAN dengan angka lebih kecil 2 persen.
Meski demikian, survei ini menemukan masih ada 15,8 persen yang tidak menjawab atau menjawab tak tahu. Sehingga, ini bisa menjadi undecided voters yang potensial bagi kedua partai.
Di sisi lain, PPP dan PAN diketahui kini tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu bersama Golkar. Partai Beringin dalam survei ini berada di peringkat ke-3 dengan elektabilitas 11,3 persen.
Wakil Ketua DPP PPP Arsul Sani, menyebut sebagian massa yang menggelar demo tersebut benar merupakan kader PPP. Arsul mengonfirmasi hal ini setelah melihat foto para pendemo.
"Dari foto-foto yang saya terima sebagian dari mereka yang kemarin-kemarin memang saya kenali sebagai kader PPP. Sebagian lagi saya tidak bisa pastikan apakah mereka kader atau bukan," kata Arsul.
Menyikapi demo tersebut, Arsul mengatakan DPP PPP menyambutnya dengan positif. Menurut dia para pengurus partai sangat demokratis dan sudah menggelar dialog dengan massa.
"Kami ajak dialog supaya bentuk protes atau kesalahpahaman mereka bisa ditengahi," kata Arsul.
Baca juga: Suharso Monoarfa Didemo Kader PPP untuk Mundur
M JULNIS FIRMANSYAH
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini